Deskripsi SMK Negeri 1 Purbalingga
= 72-30 = 42
3 Menentukan panjang kelas interval
Panjang Kelas =
= = 5,25 dibulatkan menjadi 6
Tabel 10 distribusi frekuensi variabel kesiapan kerja adalah sebagai berikut :
Tabel 10 Distribusi Frekuensi
Variabel Kesiapan Kerja Y NO
Interval Frekuensi
Persentase
1 30-35
28 28,86
2 36-41
2 2,06
3 42-47
10 10,31
4 48-53
30 30,93
5 54-59
11 11,34
6 60-65
9 9,29
7 66-71
6 6,18
8 72-76
1 1,03
Total 97
100 Berdasarkan tabel 10 distribusi frekuensi variabel kesiapan kerja
yang terdiri dari 8 kelas interval. Setiap kelas memiliki rentang skor 6. Terdapat 28,86 pada interval 30-35 sebanyak 28 siswa, terdapat
2,06 pada interval 36-41 sebanyak 2 siswa, terdapat 10,31 pada interval 42-47 sebanyak 10 siswa, terdapat 30,93 pada interval 48-
53 sebanyak 30 siswa, terdapat 11,34 pada interval 54-59 sebanyak
11 siswa, terdapat 9,29 pada interval 60-65 sebanyak 9 siswa, terdapat 6,18 pada interval 66-71 sebanyak 6 siswa, dan terdapat
1,03 pada interval 72-76 sebanyak 1 siswa, sehingga digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut :
Gambar 2 Histogram Kesiapan Kerja
Tinggi rendah variabel kesiapan kerja dapat diidentifikasi menggunakan nilai
mean
ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi, perhitungannya adalah sebagai berikut :
Mi = skor tertinggi ideal + skor terendah ideal
= 72+18
= 90 = 45
SDi = skor tertinggi ideal
– skor terendah ideal =
72-18
28
2 10
30
11 9
6 1
5 10
15 20
25 30
35
0-29 30-35 36-41 42-47 48-53 54-59 60-65 66-71 72-76 F
re ku
ens i
Interval KESIAPAN KERJA
= 54
= 9 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat disusun
pengkategorian variabel kesiapan kerja berikut ini : 1
Kategori rendah= Mi - 1 SDi = 45- 9
= 36 2
Kategori sedang= Mi – 1 SDi sampai dengan Mi + 1 SDi
= 36-54 3
Kategori tinggi = Mi + 1 SDi = 45+ 9
= 54 Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kesiapan kerja masuk
dalam kategori rendah apabila skor responden pada variabel kesiapan kerja pada skor kurang dari 36 yang lebih kecil dari perhitungan
mean
ideal dikurangi standar deviasi ideal. Kesiapan kerja dikatakan sedang apabila skor kesiapan kerja pada rentang 36 sampai dengan 54 yang
berada diantara hasil perhitungan
mean
ideal dikurangi standar deviasi ideal sampai perhitungan
mean
ideal ditambah standar deviasi ideal. Kesiapan kerja dikatakan tinggi apabila skor responden kesiapan kerja
lebih dari 54 yang diperoleh dari perhitungan
mean
ideal ditambah standar deviasi ideal.