KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING lanjutan Anak Perusahaan - PT KTI lanjutan KONTINJENSI

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

33. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING lanjutan Anak Perusahaan - PT KTI lanjutan

3. Forum Komunikasi DAS Cidanau sehubungan dengan jasa lingkungan yang harus dibayar PT KTI setiap tahun. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 Juni 2014 dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Anak Perusahaan - PT KBS w. Pada tanggal 13 Juli 2007, PT KBS dan PT Cigading International Bulk Terminal PT CIBT telah membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama tentang pembangunan, pengelolaan dan pengoperasian terminal batubara di Pelabuhan Cigading. Dalam perjanjian tersebut, PT KBS wajib mengadakan kerjasama pemanfaatan lahan. Lahan yang dimanfaatkan oleh PT CIBT seluas 50.000 meter persegi 5 Ha dengan masa perjanjian pemanfaatan lahan berlaku untuk jangka waktu 32 tahun. Harga penggunaan pemanfaatan lahan selama masa kerjasama tetap yaitu sebesar US5 per meter persegi per tahun. Dalam perjanjian tersebut, PT KBS mempunyai kewajiban membangun dermaga dengan panjang 300 meter dengan kedalaman 7 meter mean sea level MSL. Saat ini progress pembangunan secara keseluruhan telah mencapai 92,2 tidak diaudit dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2010.

34. KONTINJENSI

a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional “BPN” No. 24-VIII- 1999 tanggal 21 Juli 1999, sertifikat HGB No. 2Kubangsari milik Perusahaan seluas 66,5 Ha dari seluas 252 Ha dibatalkan. Dalam tingkat peradilan perdata maupun peradilan Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum tetap, dinyatakan bahwa tanah tersebut menjadi tanah Negara. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan Penetapan kepada Pengadilan Negeri Serang yang pada tanggal 20 April 2009 mengeluarkan putusan yang menetapkan Perusahaan sebagai Pihak yang diprioritaskan untuk memperoleh hak atas tanah tersebut. Atas Penetapan tersebut, PT Duta Sari Prambanan “PT DSP” mengajukan gugatan ganti rugi terhadap Perusahaan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 1343Pdt.G2009PN.Jkt.Sel tanggal 17 Juli 2009. Berdasarkan perjanjian penyelesaian yang dinyatakan dalam Akta Notaris No. 208 tanggal 27 Juli 2010 dari Soetjipto, S.H., M.Kn, Perusahaan dan PT DSP sepakat menyelesaikan sengketa ini. Perusahaan akan memberikan ganti rugi kepada PT DSP sebesar Rp34.000 setelah surat keputusan pemulihan hak dan sertipikat HGB atas nama Perusahaan telah diterbitkan oleh BPN Pusat dan telah diterima Perusahaan. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, pemulihan hak dan penerbitan sertifikat tersebut masih dalam proses. b. Tanah Perusahaan di Kubangsari seluas 4,7 hektar, dari seluas 252 Ha, diklaim oleh Djamaluddin Malik berdasarkan sertifikat Hak Milik No. 71972. Pengadilan Negeri Serang memutuskan untuk mengakui sertifikat kedua belah pihak, sedangkan Pengadilan Tinggi Bandung memutuskan untuk tidak menerima gugatan Djamaluddin Malik. Pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Serang. Pada tanggal 19 November 2008, Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 16 September 2009, Majelis Hakim PK mengeluarkan keputusan yang menolak permohonan peninjauan kembali tesebut. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, Perusahaan sedang mempertimbangkan upaya hukum yang lain. c. Perusahaan merupakan tergugat dari gugatan yang diajukan oleh PT Soltius Indonesia dan IDS Scheer Singapore, Pte. Ltd. Penggugat melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI yang terdaftar dengan No. 325IXARB-BANI2009 tanggal 16 September 2009. Para penggugat mengajukan klaim pada Perusahaan atas pelanggaran dalam kontrak perjanjian Implementation of Enterprise Resource Planning SAP R3 PT Krakatau Steel Persero tanggal 13 Juli 2007 “Kontrak ERP”. Para Penggugat mengklaim bahwa Perusahaan membatalkan Kontrak ERP secara tidak sah dan menuntut pembayaran ganti rugi dari Perusahaan sebesar Rp15.651. Atas gugatan tersebut, Perusahaan selain telah melakukan pembelaan juga mengajukan counter claim untuk meminta ganti rugi kepada para Penggugat sebesar nilai kontraknya yaitu Rp33.909. Pada tanggal 12 Agustus 2010, BANI mengabulkan gugatan Penggugat dan mengharuskan Perusahaan membayar ganti rugi sebesar Rp8.577 yang telah dibukukan oleh Perusahaan sebagai bagian dari akun “Aset dalam Penyelesaian” dan akun “Biaya yang masih harus dibayar” pada neraca konsolidasi tanggal 30 Juni 2010. 320 PT KRAKATAU STEEL PERSERO DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 34. KONTINJENSI lanjutan d. Perusahaan mengajukan gugatan sehubungan dengan investasinya pada South Australian Steel and Energy SASE ke Supreme Court South Australia di mana pada tanggal 9 Juni 2010, Supreme Court South Australia mengeluarkan keputusan untuk menolak gugatan Perusahaan. Perusahaan telah melakukan penyisihan penuh atas investasinya pada SASE dan mencatat biaya sehubungan dengan kasus tersebut sebesar Rp6.957 sebagai bagian dari “Penghasilan Beban Lain-lain - Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010. e. PT KHIP sedang dalam proses mengajukan klaim terhadap PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk, yang telah menahan pembayaran piutang sebesar Rp38.000. Penahanan piutang tersebut diklaim oleh pelanggan tersebut sebagai kompensasi kerugian yang dialaminya dari keterlambatan pasokan pipa dari PT KHIP. Sampai dengan tanggal 23 September 2010, klaim tersebut masih dalam proses diajukan penyelesaiannya melalui BANI. Berdasarkan pendapat konsultan hukumnya, PT KHIP mempunyai fakta dan argumen hukum yang kuat yang mendukung PT KHIP atas piutang tersebut dapat diperoleh kembali pelunasannya. Pada tanggal 30 Juni 2010, telah dilakukan pencadangan penuh terhadap piutang dari pelanggan tersebut. f. Perusahaan merupakan Tergugat dalam gugatan yang diajukan oleh H. Utok Hariyanto, selaku Direktur PT Nusantara Buana Cemerlang “PT NBC”, melalui Pengadilan Negeri Serang yang terdaftar dalam perkara No. 35PDT.G2010PN.SRG tanggal 23 Agustus 2010. Penggugat mengajukan gugatan kepada Perusahaan atas tuduhan perbuatan melawan hukum dengan memutuskan hubungan kerja dengan PT NBC secara sepihak dan menuntut pembayaran ganti rugi dari Perusahaan sebesar Rp59.105. Perusahaan sudah menunjuk Kejaksaan Tinggi Banten selaku Jaksa Pengacara Negara untuk mewakili Perusahaan dalam perkara ini. Manajemen dan konsultan hukum Perusahaan berkeyakinan bahwa kasus-kasus tersebut di atas secara sendiri- sendiri atau bersama-sama tidak akan mempunyai pengaruh yang material terhadap kondisi keuangan Perusahaan dan hasil operasinya. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dapat memenangkan perkara ini.

35. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING