CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Tidak Diaudit
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan d. Investasi jangka pendek
Sebelum tahun 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menyatakan dan mengklasifikasikan investasi jangka pendek sebagai berikut:
1. Deposito berjangka dengan jangka waktu Iebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominalnya.
2. Investasi dalam bentuk surat berharga efek yang nilai wajarnya tersedia, dapat berupa efek hutang debt securities dan efek ekuitas equity securities, digolongkan dalam tiga kelompok berikut:
a. Diperdagangkan Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu
dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam
efek yang termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajarnya. Selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar tersebut diakui pada usaha periode berjalan.
b. Dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar harga
perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto. c. Tersedia untuk dijual
Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan diukur sebesar nilai wajarnya. Selisih
antara nilai tercatat dengan nilai wajar disajikan sebagai “LabaRugi yang Belum Direalisasi atas KenaikanPenurunan Nilai Pasar Surat Berharga yang Tersedia untuk Dijual” sebagai komponen ekuitas
dalam neraca konsolidasi. Dalam menentukan laba rugi yang direalisasi dari penjualan investasi, nilai tercatat efek yang dijual ditentukan dengan metode identifikasi khusus.
Efektif 1 Januari 2010, investasi jangka pendek dinyatakan dan diklasifikasikan sesuai dengan diterapkannya PSAK 50 Revisi 2006 dan PSAK 55 Revisi 2006.
e. Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masing-masing piutang pada akhir periode. Piutang yang telah berumur dua tahun atau lebih disisihkan
seluruhnya, sedangkan piutang yang berumur kurang dari dua tahun tidak disisihkan kecuali terdapat kemungkinan tidak tertagih.
f. Anjak piutang
Sesuai dengan PSAK No. 43, “Akuntansi Anjak Piutang”, anjak piutang dengan recourse diakui sebagai kewajiban anjak piutang dalam neraca konsolidasi sebesar nilai piutang yang dialihkan. Selisih antara nilai
piutang yang dialihkan dengan dana yang diterima ditambah retensi diakui sebagai beban bunga selama periode anjak piutang.
g. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Transaksi Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan Badan Usaha Milik NegaraDaerah, yang dilakukan dalam
kegiatan usaha normal, tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
246
PT KRAKATAU STEEL PERSERO DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang kecuali biaya perolehan persediaan Anak Perusahaan
tertentu yang ditentukan dengan metode identifikasi khusus. Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir
periode. Pada tahun 2009, Perusahaan mengubah metode perhitungan biaya perolehan bahan baku slab yang diimpor
dari metode “Masuk Pertama, Keluar Pertama” FIFO menjadi metode rata-rata tertimbang. Pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan metode tersebut pada laporan keuangan periode sebelum tahun 2009 tidak material
dan dicatat langsung dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009.
i. Investasi saham