Arah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

27

BAB IV PROGRAM RISET DAN PENGEMBANGAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

4.1 Infrastruktur Informasi

Pengembangan infrastruktur didasarkan pada sasaran pembangunan teknologi informasi dan komunikasi yang berfokus pada kemampuan untuk memacu inovasi, meningkatkan produktivitas, dan membangun sinergi antar berbagai elemen bangsa. Dalam upaya pencapaian ketiga tujuan tersebut, ketersediaan infrastruktur yang handal dan berkualitas tinggi dengan jangkauan yang luas akan dapat mendukung terciptanya sinergi antar seluruh komponen masyarakat dari berbagai daerah, lapisan, dan bidang pekerjaan. Karena demikian pentingnya peranan infrastruktur, diperlukan strategi khusus dalam perencanaan dan pengembangannya, khususnya dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi secara keseluruhan. Dengan berdasar pada tujuan dan strategi pembangunan teknologi nasional, maka pengembangan infrastruktur harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mendukung terealisasinya produk-produk teknologi informasi dan komunikasi, baik dalam bentuk aplikasi maupun isi, serta mampu menjangkau seluruh daerah dan lapisan masyarakat, baik didasarkan pada geografis, tingkat pendidikan, maupun daya beli. Infrastruktur yang dibangun harus mampu menyediakan sarana komunikasi yang efisien, efektif, dan berkapasitas tinggi, sehingga tidak hanya mampu mempersatukan seluruh bangsa, namun juga menyediakan sarana bagi kemajuan kegiatan perekonomian yang dapat memakmurkan bangsa. Pembangunan infrastruktur harus pula didasarkan pada kriteria arah dan kerangka pembangunan teknologi informasi dan komunikasi dengan sedapat mungkin bertumpu pada kemandirian bangsa dalam hal penguasaan teknologi. Di samping itu, infrastruktur yang dibangun diharapkan dalam jangka panjang mampu menyediakan landasan bagi pengembangan teknologi dan industri sampai sepuluh tahun ke depan. Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi terdiri atas beberapa aspek yang semuanya harus dibangun secara paralel dan saling menunjang. Aspek 28 pertama adalah jaringan fisik yang berfungsi sebagai jalan raya informasi, baik pada tingkat saluran akses pelanggan maupun pada tingkat backbone. Pada tingkat backbone, jaringan komunikasi harus mampu menghubungkan seluruh daerah di Indonesia sampai ke wilayah pemerintahan terkecil. Sedangkan pengembangan saluran akses pelanggan harus memungkinkan sistem akses yang murah dan memadai bagi masyarakat luas. Pemikiran ini mendasari perlunya penelitian dan pengembangan bidang jaringan informasi dan sistem telekomunikasi, teknologi akses dalam bentuk community access point, serta sistem penyiaran televisi digital. Aspek kedua adalah pengembangan pengelolaan sumber informasi yang harus dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh seluruh komponen masyarakat. Sangat diperlukan adanya interoperabilitas sumber daya informasi yang tersebar dalam wilayah geografis yang luas, sehingga mampu dimanfaatkan secara efisien dan efektif oleh para pemangku kepentingan di negara ini. Aspek yang terakhir adalah pengembangan perangkat keras, baik di sisi terminal maupun jaringan, yang dirancang berdasarkan kebutuhan dan kondisi jaringan di Indonesia, dengan mengadopsi sistem terbuka dan menanamkan tingkat kecerdasan tertentu yang memudahkan proses integrasi sistem dan pengembangannya di masa depan. Pada akhirnya perlu ditekankan bahwa pembangunan infrastruktur tidak dapat berjalan sendiri. Pada saat yang bersamaan, perlu dilakukan pula pengembangan aplikasi dan isi yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi, dibarengi dengan penyiapan sumber daya manusia sebagai perencana, pengembang, pengoperasi, dan pengguna teknologi. Seluruh aktivitas penelitian dan pengembangan tersebut perlu terintegrasi untuk memastikan keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi.

4.1.1 Jaringan Informasi dan Sistem Telekomunikasi a Pendahuluan

Penetrasi teknologi informasi dan komunikasi mutlak diperlukan bagi kemajuan perekonomian di Indonesia. Saat ini angka teledensitas di Indonesia masih rendah berada di bawah 4. Padahal, menurut ITU-T, peningkatan 1 penetrasi teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan pertumbuhan