Jaringan Informasi dan Sistem Telekomunikasi a Pendahuluan
29
ekonomi sebesar 3. Beberapa alasan rendahnya ketersediaan layanan ini adalah tingginya biaya infrastruktur jaringan kabel karena letak geografis yang sulit
terjangkau secara fisik sehingga pembangunan dan pemeliharaan peralatan menjadi mahal.
Dengan demikian layanan komunikasi tidak dapat merata ke seluruh masyarakat Indonesia terutama masyarakat pedesaan. Hal ini disebabkan karena
tingginya biaya investasi tersebut tidak dibarengi dengan potensi pendapatan yang memadai sehingga operator cenderung mengkonsentrasikan pembangunannya di
perkotaan saja. Ini menjadi suatu tantangan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan sistem dan teknologi yang memungkinkan untuk meningkatkan
penetrasi dan teledensitas teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarakat pedesaan dan daerah terpencil di Indonesia dengan mempertimbangkan biaya
investasi dan kesulitan geografisnya.
Tantangannya adalah bagaimana menggunakan teknologi radio yang relative murah supaya dapat dipergunakan
sebagai alat komunikasi suara maupun data layaknya pesawat telpon biasa PSTN.
Selain itu, fenomena konvergensi teknologi informasi, akibat menyatunya teknologi komputer, komunikasi, dan konten audio visual yang melahirkan teknologi
multimedia, menyebabkan kebutuhan bandwith menjadi mendesak dengan makin banyaknya kebutuhan aplikasi dan layanan yang menyerap bandwidth besar.
Keterbatasan infrastruktur yang ada dan harganya yang mahal menyebabkan perlunya penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan teknologi dengan
bandwidth lebih lebar tetapi dengan biaya komunikasi lebih murah, terutama bagi masyarakat pedesaan. Sistem telekomunikasi berbasis Internet Protocol menjadi
suatu pilihan yang harus karena dengan ini kemudahan pendistribusian dan pencarian konten dapat tercapai. Dengan tersedianya jaringan informasi dan
sistem telekomunikasi yang menjangkau segenap lapisan masyarakat, baik secara geografis maupun ekonomis, layanan-layanan apa saja dapat diberikan kepada
siapa saja yang berwewenang, kapan saja dan dimana saja. Konsep jaringan informasi dan sistem telekomunikasi dapat dilihat di Gambar 2.
Gambar 2. Konsep Jaringan Informasi dan Sistim Telekomunikasi 30
31
b Sasaran
Sasaran jaringan informasi dan sistem telekomunikasi diarahkan untuk : 1 Meningkatkan ketersediaan infrastruktur jaringan informasi dan sistem
telekomunikasi untuk masyarakat Indonesia berbasis Internet Protocol untuk dipergunakan oleh layanan-layanan elektronik sebagai penunjang kegiatan
perekonomian digital; 2 Mengembangkan sarana dan prasarana sistem akses dan sistem
telekomunikasi yang handal dan terjangkau serta mempunyai bandwith yang memadai;
3 Mengembangkan ubiquitous network dan infrastrukturnya untuk kemudahan penyebaran dan pencarian informasi;
4 Mengembangkan teknologi telekomunikasi pedesaan berbasis IP atau Rural Next Generation Network R-NGN yang cocok untuk melayani kebutuhan
komunikasi daerah pedesaan modern Kadiman, 2006.
c Kegiatan Penelitian
Pengembangan jaringan informasi dan sistem telekomunikasi NGN berbasis IP yang dijelaskan di atas memerlukan kegiatan-kegiatan penelitian
sebagai berikut: 1 Mengembangkan teknologi radio link dan power line carrier yang sanggup
melaluikan trafik IP dengan bandwidth dan quality of service yang memadai untuk layanan multimedia;
2 Mempelajari dan mengembangkan teknologi smart antenna untuk memungkinkan koneksi yang fleksibel terhadap perubahan peralatan, aktivitas
dan lingkungan; 3 Pengembangan switch dan router sebagai komponen NGN yang memadai
untuk dipasang pada tiap komunitas pedesaan di seluruh Indonesia; 4 Mengembangkan teknologi yang memungkinkan untuk komunikasi nirkabel
pada jarak dan kualitas yang memadai untuk menghubungkan semua daerah pedesaan Indonesia yang secara fisik sulit terjangkau;
5 Mengembangkan teknologi untuk self organizing overlay untuk hierarchical
32
networks.
d Roadmap
Roadmap jaringan informasi dan sistem telekomunikasi digambarkan berupa Tabel yang memperlihatkan tahapan, kegiatan dan keluaran lihat Tabel
1. Tahapan 1 menggunakan teknologi generasi 4 yang sesuai untuk daerah pedesaan, belum di mulainya kegiatannya pengembangan ini, sehingga teknologi
ini belum bisa perkirakan kapan akan dinikmati masyarakat. Namun pemunculannya sudah dapat diduga bahwa teknologi tersebut sesuai dengan
kebutuhan masyarakat Indonesia yang mayoritas tinggal di desa, dengan masuknya teknologi generasi ke 4 akan mempermudah untuk mengembangkan
ekonomi pedesaan berbasis IT.
Tabel 1. Roadmap Jaringan Informasi dan Sistem Telekomunikasi
Tahap Kegiatan
Keluaran
1. Pengembangan jaringan informasi
dan sistem telekomunikasi berbasis IP dengan menggunakan teknologi
generasi 4 yang cocok untuk daerah pedesaan
Sistem dan teknologi jaringan informasi dan telekomunikasi yang terpasang
dibeberapa daerah pedesaan
2. Pengembangan komponen-
komponen jaringan cerdas untuk peningkatan quality of service
Komponen-komponen jaringan cerdas
3. Pengembangan teknologi self
organizing overlay untuk hierarchical networks
Smart overlayed networks
e Sasaran tahun 2025
Dihasilkannya suatu teknologi cerdas NGN yang terintegrasi dengan jaringan konvensional dan layak untuk dipergunakan sebagai landasan jaringan
informasi seluruh Indonesia. Teknologi tersebut harus memenuhi open standard
33
yang berlaku dan diakui dunia internasional.