10
e Meningkatkan sistem insentif untuk mengakomodasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat menambah daya saing bangsa
Indonesia di tingkat internasional; f Mewujudkan masyarakat informasi information society dan masyarakat
berbasis pengetahuan knowledge based society.
2.3 Tujuan
Tujuan riset dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi 2005- 2025 adalah:
a Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung perekonomian, melalui kegiatan riset dan
pengembangan; b Mengatasi terjadinya kesenjangan digital digital divide dengan meningkatkan
penetrasi terhadap informasi; c Meningkatkan inovasi dan kreativitas di kalangan pengembang teknologi
informasi dan komunikasi lokal; d Mengurangi penggunaan perangkat lunak illegal;
e Meningkatkan kemampuan SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi; f Mensosialisasikan teknologi informasi dan komunikasi sejak dini.
BAB III FORMULASI STRATEGI
Revolusi informasi yang terjadi dengan tersedianya Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mentransformasikan informasi dari sesuatu yang dianggap
sebagai hasil samping kegiatan-kegiatan organisasi menjadi salah satu aset kekayaan yang sangat penting bagi daya saing dan kelanjutan organisasi
tersebut, termasuk negara. Sumber daya informasi yang dikelola dengan baik akan menghasilkan pengetahuan yang sangat khas bagi suatu negara sehingga
merupakan aset yang sangat berharga. Pengetahuan tersebut dapat dipergunakan sebagai landasan bagi semua kegiatan industri, perdagangan,
manajemen, maupun sosial sehingga mampu memberikan nilai tambah yang tinggi bagi output kegiatan-kegiatan tersebut. Dengan demikian amat penting bagi
pemerintah untuk berperan aktif dalam pemberdayaan informasi. Dengan pemberdayaan informasi secara maksimal dalam tiap kegiatan dalam jangka
panjang akan dapat terbentuk masyarakat Indonesia yang semua kegiatannya didasarkan pada pengetahuan, baik yang diperolehnya dari pengalaman sendiri
maupun dari sumber yang memuat pengalaman, pemikiran, analisis pihak lain. Dengan demikian teknologi informasi dan komunikasi dapat berperan dalam
melakukan transformasi menuju ke masyarakat pengetahuan tersebut. Pemberdayaan informasi tentunya tidak akan lepas dari pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi secara optimal. Pemanfaatan tersebut tentunya akan membutuhkan produk-produk teknologi informasi dan komunikasi
dalam jumlah besar yang harus diadakan baik dari dalam maupun luar negeri. Harus dicegah jangan sampai kebutuhan akan produk-produk teknologi informasi
dan komunikasi justru menyebabkan ketergantungan pada luar negeri menjadi lebih kuat yang pada akhirnya justru akan menurunkan tingkat kemandirian dan
daya saing bangsa dan negara Indonesia. Kebutuhan dan pasokan teknologi informasi dan komunikasi dalam negeri harus dibuat berimbang dengan
memenuhi sebagian kebutuhan dalam negeri tersebut dari produk yang dirancang dan dibuat berdasarkan kemampuan dalam negeri sendiri. Lebih jauh lagi harus
juga dibuat seimbang antara ekspor dan impor produk-produk teknologi informasi dan komunikasi sehingga teknologi ini mempunyai peran bukan hanya dalam
11