Pengembangan Regulasi dan Standardisasi .1

89 rangka menarik investasi berbagai pihak. c Kegiatan Penelitian Kegiatan penelitian untuk regulasi lebih banyak berupa kajian untuk digunakan oleh badan regulator sebagai bahan referensi antara lain: 1 Kebijakan bidang penataan frekuensi Spektrum Frekuensi Radio merupakan sumber daya alam yang terbatas yang mempunyai nilai strategis dalam penyelenggaraan telekomunikasi dan dikuasi oleh negara. Pemanfaatan Spektrum Frekuensi Radio sebagai sumber daya alam tersebut perlu dilakukan secara tertib, efisien dan sesuai dengan peruntukannya sehingga tidak menimbulkan gangguan yang merugikan. Kajian Kebijakan penataan frekuensi itu meliputi: a. Proses perijinan yang komprehensif antara ijin telekomunikasi frekuensi dan penentuan standar b. Prioritas dan kriteria perijinan yang mencerminkan prinsip-prinsip perencanaan frekuensi yang efisien dan tidak saling mengganggu c. Kebijakan perijinan termasuk juga tidak memperpanjang izin untuk pemegang ijin yang kurang sesuai dengan prinsip perencanaan frekuensi d. Regulasi perijinan : bandwith licensing, channel licensing, device licensing, class licensing. 2 Kebijakan bidang digital broadcasting Untuk menuju suatu sistem baru seperti broadcasting televisi yang menggunakan sistem digital Broadcasting Televition Digital-TVD diperlukan kajian kebijakan, peraturan atau perijinan yang jelas. Penetapan kebijakan bahwa kita bangsa Indonesia akan menuju ke TVD, perlu di tekankan dan dicanangkan oleh pemerintah mulai kapan, sehingga infrastruktur yang diperlukan dapat direncanakan untuk dibangun. Kebijakan diperlukan terutama dalam penentuan:

a. Kanal frekuensi

Dengan akan terjadinya perubahan standar TV dari PAL ke sistem TVD, maka perlu ada pengaturan kanal, apakah mereka yang akan memancarkan TVD juga memakai kanal yang sudah ada, atau ada kanal lain yang memang digunakan untuk TVD, terutama dalam masa transisi. 90

b. Jadual Operasi

Jadwal mulai digunakan TVD juga perlu ditegaskan, sehingga setiap operator broadcasting TV dapat mempersiapkan diri untuk infrastrukturnya. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1 Dalam masa transisi, operasi TV analog tidak boleh terhenti; 2 Pemasangan system TVD mengacu pada standar yang ditentukan dalam negeri, menggunakan produk-produk dalam negeri dan SDM dalam negeri; 3 Jangkauan pancaran secepatnya dapat mengcover daerah jangkauan TV analog; 4 Operator TV dalam memakai system TVD mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, mulai dari permohonan, perijinan, hingga konstruksi sistem penyiaran. d Roadmap Roadmap regulasi menghadapi konvergensi teknologi informasi dan komunikasi mempunyai 4 tahapan kegiatan sebagai berikut: Tahap 1: Kajian regulasi untuk infrastruktur telekomunikasi dan informasi, pengembangan SDM teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan sistem kelembagaan teknologi informasi dan komunikasi dan regulasi untuk penggunaan frekuensi; Tahap 2: Kajian regulasi untuk sistem dan teknologi penyiaran digital; Tahap 3: Kajian regulasi untuk perlindungan perangkat lunak produk nasional ; Tahap 4: Kajian regulasi pengembangan industri teknologi informasi dan komunikasi .

4.5.2 Pengembangan Sistem Insentif a Pendahuluan

Sistem insentif merupakan salah satu instrumen kebijakan. Oleh karena itu, untuk mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana halnya bidang yang lain, perlu dilaksanakan pengembangan sistem insentif. Keberadaan sistem insentif ini sangat memungkinkan karena Undang-undang No.18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek UU Sisnas Litbangrap