Simulasi dan Komputasi a Pendahuluan

63 informasi yang dibutuhkan. Keterbatasan sumber daya pada umumnya akan terkompensasi oleh waktu pengolahan yang lebih lama. Permasalahan menjadi semakin parah apabila volume data yang menjadi masukan dalam proses komputasi cukup besar, atau apabila simulasi memerlukan iterasi dalam jumlah yang cukup besar. Permasalahan volume data atau jumlah iterasi yang besar ini seringkali muncul sebagai tuntutan untuk memperoleh statistik luaran yang sahih dan akurat. Kondisi tersebut sebenarnya dapat diatasi apabila tersedia perangkat superkomputer yang memiliki kemampuan komputasi berkecepatan tinggi dan memori yang besar. Harga yang sangat mahal menjadi kendala utama bagi solusi ini. Namun di Indonesia keterbatasan dana dan infrastruktur fisik justru dapat mendorong timbulnya aneka inovasi baru untuk mengatasi masalah tersebut. Sebagai contoh, adanya kebutuhan lokal akan pengolahan data dalam jumlah besar maupun kemampuan komputasi tinggi untuk kalkulasi numerik melahirkan aneka inovasi baru dengan harga terjangkau serta kemampuan yang setara melalui sistem mesin paralel. Keterbatasan infrastruktur dapat pula menjadi pendorong inovasi sistem komunikasi alternatif yang sesuai dengan kondisi lokal untuk merealisasikan sistem komputasi Grid. b Sasaran Riset teknologi informasi dan komunikasi untuk bidang terkait simulasi dan komputasi diarahkan untuk mencapai sasaran : 1 Meningkatkan kemampuan pelaku riset dasar sehingga memiliki tingkat kompetensi global. Hal ini akhirnya akan mendorong penguatan kemampuan riset dasar yang mutlak dimiliki suatu bangsa untuk menguasai dan mengembangkan teknologi modern. 2 Memberikan alternatif baru pengambilan keputusan berbasis teknologi simulasi dan komputasi sehingga lebih dapat dipertanggung-jawabkan secara publik. 3 Menghasilkan program-program yang efisien sehingga meningkatkan kecepatan komputasi dan simulasi guna kepentingan praktis maupun penelitian itu sendiri. 4 Mengembangkan kemampuan prediksi yang akurat terhadap berbagai besaran acak yang penting dan sering muncul dalam kehidupan masyarakat, 64 seperti fenomena alam atau fluktuasi ekonomi. 5 Mengembangkan aplikasi simulasi dan komputasi untuk teknologi sistem peringatan dini bencana alam. c Kegiatan penelitian 1 Parallel processing Pengolahan secara serial mempunyai keterbatasan dalam hal kecepatan, karena sangat bergantung kepada kemampuan satu komputer. Akan tetapi dengan pengolahan paralel yang melibatkan sejumlah komputer, kecepatan komputasi dapat ditingkatkan. Dengan demikian perlu dilakukan pengembangan dan implementasi sistem komputasi paralel berbasis mesin paralel mandiri, termasuk di dalamnya pengembangan aplikasi dan sistem perangkat keras yang relevan untuk mesin paralel. Perlu dikembangkan teknik cluster computing di mana sejumlah komputer personal yang berdekatan dihubungkan sehingga seolah-olah menjadi suatu komputer yang besar. Teknik ini dapat memberikan kinerja yang sama dengan biaya yang lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan komputer tunggal dan dapat diterapkan untuk memecahkan masalah komputasi skala besar. 2 Grid computing Teknologi komputasi Grid adalah suatu teknologi komputasi yang memanfaatkan komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan yang berbeda. Teknologi ini dapat dipakai untuk memecahkan masalah komputasi dengan skala sangat besar. Dalam hal ini perlu dikembangkan koneksi mesin- mesin paralel mandiri dalam sistem Grid, termasuk di dalamnya pengembangan aplikasi, teknologi komunikasi, dan sistem perangkat keras yang relevan dengan sistem Grid. 3 Simulation modeling and analysis Perlu pula dipelajari dan dikembangkan teknik pemodelan simulasi beserta analisisnya, terutama dalam memprediksi besaran-besaran acak yang terkait dengan fenomena alam atau kegiatan ekonomi yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Pemodelan matematis yang lengkap dan akurat dari besaran-besaran acak serta metode analisis yang sistematis memungkinkan diperolehnya prediksi yang mendekati kenyataan dan mendukung 65 pengambilan keputusan yang tepat di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan deteksi dan peringatan dini terhadap bencana alam. 4 Real time processing Pengolahan secara waktu nyata banyak diperlukan di dunia industri dan niaga. Pengolahan waktu nyata untuk skala industri besar pada umumnya memerlukan kekuatan komputasi yang besar. Oleh sebab itu perlu dikembangkan sistem dan aplikasi pemrosesan waktu riil yang mampu menunjang kebutuhan komputasi skala besar. d Roadmap Roadmap simulasi dan komputasi mempunyai 3 tahapan, yaitu: Tahap 1: Penguasaan Teknologi Cluster Computing Pada tahap ini dikembangkan implementasi mesin paralel berbiaya rendah terutama dengan memanfaatkan infrastruktur yang telah ada serta berbasis open-source. Tahap 2: Penguasaan teknologi Grid Computing dan aplikasi lanjut Tahap ini diteliti teknik koneksi mesin paralel di berbagai lembaga penelitian yang telah ada dengan koneksi mandiri. Kesuksesan implementasi dalam skala kecil kemudian dapat dilanjutkan ke skala yang lebih besar. Tahap 3: Pengembangan aplikasi Pada tahap ini dikembangkan aneka aplikasi dan eksplorasi topik yang membutuhkan komputasi tinggi, baik yang bersifat aplikatif maupun penelitian dasar. Secara khusus akan diterapkan pemakaian mesin paralel danatau komputasi Grid untuk analisis aneka masalah yang membutuhkan komputasi tinggi. 66 Tabel 9. Simulasi dan Komputasi Fase Kegiatan Keluaran Penguasaan teknologi - Pengembangan teknologi cluster computing dan aplikasi dasar - Pengembangan pusat-pusat komputasi - Komputer cluster - Aplikasi dasar pemanfaatan cluster PC - Sentra komputasi di lembaga BPPT, LIPI dan PT Penguasaan teknologi Grid Computing dan aplikasi lanjut - Pengembangan teknologi Grid Computing - Pengembangan aplikasi parallel pada bidang sains bioinformatika - Pengembangan aplikasi peramalan cuaca, tsunami forecasting - Nasional Grid Node - Aplikasi komputasi Cluster, Grid - Aplikasi peramalan cuaca dan tsunami forecasting Pengembang an aplikasi - Pengembangan aplikasi simulasi dan komputasi pada bidang industri - Pengembangan Grid Nasional - Pengembangan aplikasi cluster dan grid pada bidang industri kapal, pesawat, roket, dll - National Grid Computing

4.3 Kandungan Informasi

Information Content Kegiatan pengembangan dalam bidang kandungan informasi information content ditujukan pada penataan, penyimpanan, dan pengolahan informasi yang diperlukan oleh berbagai komponen bangsa dengan sasaran peningkatan efisiensi proses pembangunan, pengorganisasian, pencarian, dan pendistribusian informasi. Dengan ketersediaan informasi yang tertata rapi, akurat, dan dapat diakses oleh lapisan masyarakat yang memerlukan, diharapkan dapat dihasilkan berbagai produk inovasi dalam rangka pembangunan ekonomi di Indonesia. Pengembangan kandungan informasi diarahkan sesuai dengan kerangka kebijakan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk di antaranya penyusunan dan pemanfaatan informasi dan pengetahuan khas Indonesia sehingga dihasilkan produk-produk content yang mampu bersaing di pasar internasional. Dari sini diharapkan juga dihasilkan teknologi yang diperlukan untuk pengelolaan content 67 secara efisien, baik pada tahap pembangunan, pemanfaatan, pendistribusian dan pengendaliannya. Penyediaan informasi terutama sangat dibutuhkan bagi para pelaku perekonomian dan industri dalam melaksanakan aktifitasnya. Inovasi di berbagai bidang sangat ditentukan oleh kesuksesan dalam pengelolaan dan penyediaan informasi yang sesuai dengan kondisi lokal di Indonesia. Kegiatan riset dan pengembangan di bidang information content di Indonesia perlu diawali dengan pemetaan berbagai potensi dan informasi nasional beserta pemodelan proses information retrieval. Implementasi information repository dan information sharing dengan demikian merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Hal ini terkait dengan pemanfaatan maksimal kandungan informasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang luas bagi pembangunan nasional. Masih dalam kaitannya dengan pemanfaatan potensi lokal, akumulasi kekayaan seni dan budaya Indonesia yang beraneka ragam dapat pula dieksploitasi sebesar-besarnya melalui pengembangan creative digital untuk menghasilkan produk-produk seni budaya yang berbasis multimedia. Dari sini diharapkan munculnya produk inovatif yang mampu bersaing secara internasional dengan berlandaskan seni budaya dalam negeri. Dalam menunjang kegiatan perekonomian dan pelayanan masyarakat, perlu dikembangkan konsep e-services beserta desain dan implementasinya di Indonesia. Layanan publik berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang ditawarkan oleh e-services akan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan wilayah geografis sehingga pada akhirnya diharapkan mampu mengatasi kesenjangan infrastruktur dan konten layanan publik antar daerah di Indonesia. Terakhir, data security juga menjadi topik penting dalam kaitannya dengan pengiriman informasi. Keamanan dalam pengiriman data transaksi ekonomi atau informasi rahasia sangat mempengaruhi perilaku para pelaku bisnis dan konsumennya dalam memanfaatkan teknologi teknologi informasi dan komunikasi. Sebaliknya, jaminan keamanan dalam pengiriman informasi akan memacu pemanfaatan e-services serta layanan transaksi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.