bersifat represif, kemudian berkembang dengan fungsi-fungsi lainnya yang bersifat melayani.
34
Keterlibatan pemerintah daerah sebagai penyedia jasa pelayanan publik, dimaksudkan untuk melindungi dan memenuhi kepentingan
masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep ilmu pemerintahan modern, yang menyebutkan bahwa ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana pemerintah bekerja memenuhi dan melindungi tuntutan yang diperintah, akan jasa publik dan layanan sipil dalam hubungan
pemerintahan.
35
Terdapat empat jenis kebijakan yang menuntut keterlibatan pemerintah yang berbeda, yaitu :
36
a Protective Regulatory Policy merupakan kebijakan yang
dimaksudkan untuk melindungi kelompok minoritas, rentan, miskin dan mereka yang terisolasi;
b Competitive Regulatory Policy, yaitu kebijakan yang
dimaksudkan untuk mendorong kompetisi antarpelaksana kebijakan guna mewujudkan efisiensi pelayanan publik.
34
Prawirohardjo, State of The Art dari Ilmu Pemerintahan, cet.I, Jakarta: Karya Dharma IIP, 1993, h. 8
35
M.Busrizalti, Hukum Pemda, Otonomi Daerah dan Implikasinya, cet.I, Yogyakarta: Total Media, 2013, h. 145
36
Randall B Rippley, Policy Analysis in Political Science, Chicago, Nelson-Hall, 1986 h. 47-48, sebagaimana dikutip dalam buku Lijan Poltak Sinambela, dkk, Reformasi Pelayanan Publik,
Teori, Kebijakan dan Implementasi, cet.V, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, h. 15
Umumnya pemerintah akan menyerahkan pelaksanan kebijakan kepada pihak swasta serta membiarkan antarpelaku swasta
bersaing guna tercapai efisiensi optimal; c
Distributive Regulatory Policy, jenis kebijakan ini dimaksudkan untuk melakukan distribusi sumber daya kepada masyarakat.
Pendidikan dan kesehatan biasanya digunakan sebagai instrumen untuk melakukan hal tersebut;
d Redistributive, jenis kebijakan ini dimaksudkan untuk melakukan
alokasi ulang sumber daya yang ada di masyarakat. Alokasi ulang
perlu dilakukan,
guna meminimalisir
terjadinya ketimpangan.
Semakin berkembangnya kehidupan masyarakat, maka tuntutan akan pelayanan yang harus diberikan oleh pemerintah kepada masyarakatnya pun
akan semakin besar, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.
C. Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Daerah
Pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik daerah merupakan salah satu upaya agar penyelenggaraan pelayanan publik daerah dilakukan sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut pemamparan lebih lanjut mengenai pengawasan pelayanan publik daerah.
1. Pengertian Pengawasan Pelayanan Publik Daerah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan pengawasan adalah penilikan dan pengarahan kebijakan perusahaan,
37
dalam hubungannya dengan penyelenggaraan pelayanan publik daerah, tentu hal ini
terkait dengan kebijakan dari pemerintah daerah. Menurut George R. Terry, controlling can be defined as the process of
determining what’s to be accomplished, that is the standard, what’s being accomplished that’s the performance, evaluating the performance, and if
neccesary applying corrective measure so that performance takes place according to plans, that’s conformity with the standard
38
pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan apa yang harus diselesaikan, yaitu
standar, apa yang sedang dicapai kinerja, evaluasi kinerja, dan jika perlu menerapkan tindakan korektif sehingga kinerja yang terjadi sesuai dengan
rencana yang sesuai dengan standar. Sondang Siagian mengatakan bahwa pengawasan adalah proses
pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
37
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi IV, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 104
38
M.Manullang, Dasar-dasar Manajemen, cet.XV, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996, h. 34
ditentukan sebelumnya.
39
Dengan pengawasan, jaminan tercapainya tujuan dengan mengetahui perbedaan-perbedaan antara rencana dan pelaksanaan
dalam waktu yang tepat, itu lebih mudah tercapai disertai dengan berbagai usaha perbaikan dan pencegahan pengulangan kesalahan yang sama.
40
Newman mengatakan bahwa Control is assurance that the performance conform to plan
41
Pengawasan adalah jaminan bahwa kinerja sesuai rencana. Pengawasan merupakan suatu proses terus menerus yang
dilaksanakan dengan jalan mengulangi secara teliti dan periodik.
42
Terkait dengan pemerintahan daerah, maksud dari adanya pengawasan adalah untuk menjaga pelaksanaan otonomi daerah dengan sebenar-benarnya
dan mencegah jangan sampai daerah bertindak melebihi wewenangnya.
43
Pengawasan tidak dapat dipisahkan dari kekuasaan ekskutif,
44
sebab penyelenggaraan pemerintahan oleh eksekutif itu rentan dari penyalahgunaan
39
W. Riawan Tjandra, Hukum Keuangan Negara, cet.I, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2013, h.155
40
Josep Riwu Kaho, Analisa Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia, cet.I, Jakarta: Bina Aksara, 1982, h.193
41
Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, cet. I, Yogyakarta: Liberty, 1992, h. 37
42
Y.W. Sunindhia, Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah, cet II, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996, h.112
43
Soehino, Perkembangan Pemerintahan di Daerah, cet.I, Yogyakarta: Liberty, 1983, h.147
44
Y.W. Sunindhia, Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah, cet II, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996, h. 112