Kajian Review Studi Terdahulu

Bojonegoro ”, ditulis oleh Harum Qorinatuz Zahro dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2013. Skripsi ini membahas tentang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Bojonegoro, dalam upaya peningkatan otonomi daerah Bojonegoro. Selain, perbedaan lokasi penelitian, objek dari penelitian skripsi penulis pun berbeda. Dimana penulis mengkhususkan diri pada salah satu fungsi DPRD Kabupaten Bogor yaitu fungsi pengawasan. Dari penjelasan di atas dapat disimpukan bahwa skripsi yang penulis ajukan tidak sama dengan ketiga skripsi atas.

E. Kerangka Teori dan Konsep

Negara adalah suatu masyarakat yang diorganisasikan secara politik karena negara ini merupakan sebuah komunitas yang dibentuk oleh suatu tatanan yang bersifat memaksa dan tatanan pemaksa ini adalah hukum. 12 Menurut teori organ, negara merupakan suatu organisme yang mempunyai alat-alat perlengkapan seperti eksekutif, parlemen dan yang rakyat yang keseluruhannya memiliki fungsi masing-masing dan saling bergantung satu dengan yang lainnya. Dalam konteks ini rakyat pemilih dan mereka yang mewakili berhubungan ketika mereka membentuk lembaga perwakilan yang memang diinginkan. Ketika lembaga itu berdiri, rakyat pemilih tidak perlu lagi 12 Hans Kelsen, Teori Umum Tentang Hukum dan Negara, Penerjemah Raisul Muttaqien, cet IV, Bandung: Nusa Media, 2009, h. 272 turut campur dalam pelbagai kerja institusional legislatif karena mereka secara otomatis akan menjalankan fungsinya masing-masing. 13 Berdasarkan P asal 1 ayat 2 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah diterangkan bahwa pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas- luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sejajar dengan kepala daerah sebagai pemerintah daerah. 14 Hal ini ditegaskan pada P asal 342 UU No.27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, yang menyatakan bahwa DPRD kabupatenkota merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupatenkota. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah memiliki 3 tiga fungsi pokok sebagaimana tercantum dalam ketentuan P asal 343 UU No.27 Tahun 2009 13 Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, cet.VII, Jakarta: Gaya Media Pratama Jakarta, 2008, h. 255 14 Baban Sobandi, dkk., Desentralisasi dan Tuntutan Penataan Kelembagaan Daerah, cet.I, Bandung: Humaniora, 2006, h.117 Tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Berdasarkan teori mandat imperatif yang mengemukakan bahwa suatu wakil dalam lembaga perwakilan merupakan wakil yang tidak mengenal siapa yang diwakilinya. Ia menjabat sebagai wakil karena dirinya ditunjuk oleh lembaga perwakilan dimana ia bergabung. Dalam konteks ini adalah mereka yang kemudian diwakili memandatkan suaranya kepada lembaga perwakilan tertentu, selanjutnya lembaga perwakilan itulah yang menunjuk anggotanya untuk mewakili konstituen lembaga perwakilan tersebut, sehingga wakil tidak ada hubungannya dengan pemilih. 15 . Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa danatau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dalam Black’s Law Dictionary menyebutkan bahwa Administration is the management or performance of the executive duties of government, institution or public. In public law, administration is the practical management and direction 15 Bintan R Saragih, Lembaga Perwakilan dan Pemilihan Umum di Indonesia, cet.I, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1988, h. 82