Kebijakan Mengenai Standar Pelayanan Kesehatan Pemerintah Daerah

e. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80 pada tahun 2010, dan lain-lain. 2. Pelayanan Kesehatan Rujukan a. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100 pada tahun 2015; b. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan di KabupatenKota 100 pada tahun 2015 3. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar BiasaKLB cakupan DesaKelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi 24 jam 100 pada tahun 2015; dan 4. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat cakupan Desa Siaga Aktif 80 pada tahun 2015 Pelaksanaan standar pelayanan kesehatan minimal tersebut merupakan tanggung jawab dari Bupati Bogor, yang secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. 13 Dan dalam pelaksanaannya penerapan standar pelayanan minimal ini harus diselenggarakan sesuai dengan PedomanStandar Teknis yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan kabupatenkota. 14 13 Wawancara Dini, Staf administrasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Bogor, 12 Febuari 2014 14 K etentuan Pasal 6 ayat 1 dan 2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741MENKESPERVII2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di KabupatenKota

D. Kebijakan Mengenai Retribusi Pelayanan Kesehatan Pemerintah Daerah

Kabupaten Bogor Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang merupakan tanggung jawab diadakannya otonomi daerah di Kabupaten Bogor. Maka, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan. Peraturan daerah ini merupakan penyempurnaan dari peraturan daerah yang telah dikeluarkan sebelumnya yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan dan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan. Penyempurnaan ini didasarkan pada perlunya biaya yang memadai dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan disertai dengan adanya penyesuaian tarif retribusi dengan berdasarkan pada kemampuan Dinas Kesehatan dalam menyediakan layanan yang bersangkutan. Retribusi pelayanan kesehatan adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas pelayanan atau jasa yang khusus disediakan danatau diberikan oleh pribadi atau badan. 15 Berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat 1 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi diberikan kepada pelayanan kesehatan di : 15 Ketentuan umum Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan a. Puskesmas; b. Puskesmas DTP; c. Puskesmas Pembantu; d. Puskesmas keliling, dan lain-lain. Besaran tarif retribusi pelayanan kesehatan yang diberikan, ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut. Secara rinci berdasarkan ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan, ada 6 golongan struktur tarif retribusi pelayanan kesehatan yang didasarkan pada : a. Unit pelayanan meliputi unit rawat jalan, gawat darurat, rawat inap dan pemeriksaan diagnostik laboratorium klinik; b. Jenis pelayanan; c. Kelas perawatan; d. Keahlian pelaksana; e. Asal rujukan; dan f. Jarak tempuh ambulans. Berdasarkan ketentuan Pasal 24 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan, pembayaran retribusi dilakukan di kas daerah atau di tempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang ditentukan dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB IV ANALISA FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR

TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN DAERAH STUDI PELAYANAN PUBLIK DI RSUD LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR A. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Bogor Fungsi pengawasan merupakan salah satu fungsi yang dimiliki oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Bogor. Fungsi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dari pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Berikut pemaparan lebih lanjut mengenai fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Bogor.

1. Mekanisme Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Bogor

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Bogor merupakan lembaga perwakilan rakyat atau parlemen lokal yang berada di Kabupaten Bogor. Di Indonesia, kehadiran parlemen lokal melalui DPRD merupakan bagian integral dari proses perancangan kelembagaan politik paling awal menyusul lahirnya Indonesia sebagai sebuah negara merdeka. 1 Dalam peranannya sebagai lembaga perwakilan, DPRD Kabupaten Bogor menempatkan diri selaku kekuasaan penyeimbang balanced power 1 Cornelis Lay, Parlemen Lokal di Indonesia, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Edisi 40 September 2013, h.2 52