C. Kebijakan Mengenai Standar Pelayanan Kesehatan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bogor
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang harus diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor kepada rakyatnya
sebagai bagian dari usaha pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat merupakan serangkaian upaya sadar untuk membebaskan masyarakat dari
segala bentuk ketertindasan.
8
Di era desentralisasi saat ini pembangunan cenderung berbasis pada kemandirian lokal sehingga fokus pembangunan lebih
kepada pengembangan potensi lokal.
9
Selain itu, desentralisasi juga menuntut adanya kehadiran Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor untuk memainkan peranan pentingnya dalam usaha
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berbagai sarana untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah ditempuh, salah
satunya melalui pendirian rumah sakit.
10
Rumah sakit merupakan lembaga yang langsung memberikan pelayanan publik di bidang kesehatan kepada
masyarakat, sehingga peranannya sangat besar bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
8
A. Mappadjantji, Kemandirian Lokal: Konsepsi Pembangunan, Organisasi, dan Pendidikan Dari Perspektif Sains Baru,
cet. I , Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005, h. 158
9
Mohammad Takdir Ilahi, Nasionalisme Dalam Bingkai Pluralitas Bangsa Paradigma Pembangunan dan Kemandirian Bangsa, cet. I, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 75
10
Suparto Adikoesoemo, Manajemen Rumah Sakit, cet. VI, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2012, h. 15
Peranan rumah sakit dapat terwujud apabila ditunjang oleh sumber daya yang mumpuni, meliputi sumber daya manusia dan sumber daya lain
berupa fasilitas kesehatan. Oleh karena itu perlu ditetapkan standar bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang diberlakukan bagi setiap rumah
sakit di Kabupaten Bogor. Dalam menetapkan standar pelayanan kesehatan, Pemerintah Daerah
Kabupaten Bogor masih mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741MENKESPERVII2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di KabupatenKota, yang meliputi jenis pelayanan beserta indikator kerja dan target pelayanan khusus untuk tahun 2010-2015.
11
Berikut pemaparan lebih lanjut mengenai standar pelayanan kesehatan tersebut :
12
1. Pelayanan Kesehatan Dasar
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95 pada tahun 2015;
b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 pada tahun
2015 c.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90 pada tahun 2015;
d. Cakupan pelayanan nifas 90 pada tahun 2015;
11
Wawancara Dita, Staf administrasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Bogor, 12 Febuari 2014
12
Ketentuan Pasal 2 butir a, b, c, d Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741MENKESPERVII2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
KabupatenKota
e. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80
pada tahun 2010, dan lain-lain. 2.
Pelayanan Kesehatan Rujukan a.
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100 pada tahun 2015;
b. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan
sarana kesehatan di KabupatenKota 100 pada tahun 2015 3.
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar BiasaKLB cakupan DesaKelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi 24 jam 100 pada tahun 2015; dan 4.
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat cakupan Desa Siaga Aktif 80 pada tahun 2015
Pelaksanaan standar pelayanan kesehatan minimal tersebut merupakan tanggung jawab dari Bupati Bogor, yang secara operasional dikoordinasikan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
13
Dan dalam pelaksanaannya penerapan standar pelayanan minimal ini harus diselenggarakan sesuai dengan
PedomanStandar Teknis yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan kabupatenkota.
14
13
Wawancara Dini, Staf administrasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Bogor, 12 Febuari 2014
14
K etentuan Pasal 6 ayat 1 dan 2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
741MENKESPERVII2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di KabupatenKota