Kuantitas Kerja dan Petugas Administrasi RSUD Leuwiliang Kabupaten

diperbolehkannya petugas administrasi untuk menyelesaikan tugas mereka di rumahnya masing-masing. 16 Di lain pihak, masyarakat atau pasien tentu tidak banyak yang mengetahui jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh masing-masing petugas administrasi khususnya petugas yang sering mereka temui yaitu petugas loket. 17 Maka, seharusnya petugas administrasi terutama petugas loket diharapkan mampu untuk memberikan pengertian mengenai beban kerja mereka kepada pasiean agar pasien pun mengerti dan keluhan dapat diminimalisir. 18

3. Ketepatan Waktu Penyelesaian Proses Administrasi Pelayanan

Kesehatan RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Ketepatan waktu dapat diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan petugas administrasi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Baik itu pekerjaan administrasi yang bersifat rutin maupun yang tidak rutin dilaksanakan. Untuk itu ketepatan waktu dipandang sebagai salah satu aspek penting untuk mengukur efisiensi kinerja petugas administrasi. Ketepatan waktu juga merupakan wujud dari kedisplinan petugas administrasi dalam menjalankan tugasnya. 16 Wawancara Bambang, Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, Bogor, 19 Februari 2014 17 Wawancara Rizky, Wiraswasta, Bogor, 05 Mei 2014 18 Wawancara Jerry, Pegawai Swasta, Bogor, 05 Mei 2014 Khusus untuk petugas loket administrasi RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, jika dilihat dari tingkat kedisiplinan yang dimiliki oleh petugas administrasi, dedikasi dari masing-masing petugas telah nampak ketika mereka datang lebih awal ke RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Sehingga mereka pun lebih awal untuk memulai tugas mereka. 19 Namun, kondisi tersebut tidak diimbangi oleh petugas administrasi medis dan petugas medisnya. Hal ini nampak dari pintu-pintu poli pelayanan kesehatan yang masih terkunci dan tertutup. Meskipun sudah ada petugas administrasi medis dan petugas medis yang datang, namun pelayanan tetap belum dimulai. Padahal, masyarakat atau pasien sudah banyak yang menunggu untuk menerima pelayanan kesehatan. 20 Dan hal inilah yang seringkali dikeluhkan oleh masyarakat atau pasien. Kemudian dilihat dari proses pengumpulan administrasi pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor belum sepenuhnya petugas administrasi dapat menyerahkannya tepat waktu. Meskipun jarang terjadi, namun hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari pihak rumah sakit dan harus segera ditanggulangi. Secara umum, keterlambatan terjadi diakibatkan oleh 19 Wawancara Bambang, Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, Bogor, 19 Februari 2014 20 Ibid kurangnya koordinasi antara petugas administrasi dengan petugas lainnya selaku pemegang progam pelayanan RSUD Leuwiliang. 21 Di sisi lain, masyarakat atau pasien menilai bahwa tak jarang beberapa petugas administrasi terutama di loket yang bekerja agak santai, sehingga petugas administrasi terkesan mengulur-ulur waktu penyelesaian proses administrasi pelayanan kesehatan yang diberikan. 22 Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ketidaktepatan penyelesaian proses pelayanan administrasi, semata-mata bukanlah berasal dari kelalaian petugas administrasi. Banyak faktor yang berpengaruh didalamnya. Sementara hal ini jarang diketahui oleh masyarakat atau pasien. Oleh karena itu, penjelasan dari petugas administrasi atas keterlambatan penyelesaian proses administrasi pelayanan kesehatan mutlak diperlukan agar masyarakat atau pasien lebih bijak dalam menghadapi kondisi tersebut Namun demikian, petugas administrasi juga diharapkan untuk tidak memanfaatkan kebijaksanaan masyarakat dengan sengaja mengulur-ulur waktu penyelesaian proses administrasi pelayanan kesehatan, karena kepuasan masyarakat merupakan tujuan utama dari pemberian pelayanan kesehatan secara keseluruhan. 21 Wawancara Bambang, Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, Bogor, 19 Februari 2014 22 Wawancara Marzuki, Wiraswasta, Bogor, 19 Februari 2014