kekuasaan, maka kehadiran pengawasan menjadi suatu hal yang urgen untuk diselenggarakan.
2. Syarat-syarat Pengawasan Pelayanan Publik Daerah
Untuk dapat melakukan serta mendapatkan hasil pengawasan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni:
45
1 Pengawasan harus bersifat khas.
Syarat pertama yang harus dipenuhi pada pengawasan ialah pengawasan tersebut harus bersifat khas, artinya jelas sasaran dan
tujuan yang ingin dicapai serta ditujukan hanya untuk hal-hal yang bersifat pokok saja, misalnya hanya mengawasi penyimpangan-
penyimpangan saja; 2
Pengawasan harus mampu melaporkan setiap penyimpangan. Syarat kedua yang harus dipenuhi adalah pengawasan harus mampu
melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi secara tepat, cepat, dan benar. Dengan demikian, dalam pengawasan harus ada umpan
balik yang dapat dimanfaatkan dengan segera. Segera dalam arti, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menindak lanjuti
adanya penyimpangan; 3
Pengawasan harus fleksibel dan berorientasi pada masa depan.
45
Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi III, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996, h. 318
Yang dimaksud dengan fleksibel disini ialah harus tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi di masa yang akan datang;
4 Pengawasan harus mencerminkan keadaan organisasi.
Syarat keempat yang harus dipenuhi adalah pengawasan tersebut harus
mencerminkan keadaan
organisasi, terutama
yang menyangkut hubungannya dengan struktur organisasi yang telah
ada; 5
Pengawasan harus mudah dilaksanakan. Kerumitan dalam hal pelaksanaan pengawasan hanya akan
menghambat pencapaian sasaran dari pengawasan itu sendiri. Oleh karena itu, tata laksana pengawasan haruslah dibuat sesederhana
mungkin, agar lebih mudah dilaksanakan; 6
Hasil pengawasan harus mudah dimengerti Syarat lain yang harus diperhatikan ialah hasil pengawasan harus
mudah dimengerti dan harus dapat dimanfaatkan untuk menyusun rekomendasi guna memperbaiki suatu hal yang dipandang tidak
tepat. Syarat-syarat tersebut diberlakukan bagi setiap objek pengawasan.
Objek pengawasan adalah hal-hal yang akan diawasi dari pelaksanaan suatu program.
46
Terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik daerah, maka
46
Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi III, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996, h. 319
objek pengawasannya adalah Peraturan Daerah, SK Kepala Daerah, dan Peraturan Perundang-undangan lainnya.
47
3. Jenis-jenis Pengawasan Pelayanan Publik Daerah
Menurut Fachruddin, ia mengemukakan bahwa pengawasan dari sudut lembaganya dibagi menjadi dua, yaitu
48
:
1 Pengawasan Internal, dilakukan oleh badanorgan secara
struktural. Pengertian struktural disini adalah pengawasan yang dilakukan oleh atasan atau pimpinan suatu organisasi terhadap
bawahannya; 2
Pengawasan Eksternal, dilakukan oleh badanorgan yang secara
struktur berada
diluar pemerintaheksekutif,
seperti
kontrolpengawasan DPRD terhadap pemerintah daerah.
Berdasarkan sifatnya, pengawasan dibedakan atas
49
:
1 Pengawasan Preventif, dilakukan sebelum terjadinya
pelaksanaan kegiatan. Preventif berarti mencegah agar tidak terjadi apa-apa hal yang tidak diinginkan.
50
Sejak masa
47
Ade Cahyat, Sistem Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten,
artikel diakses
pada 3
Desember 2013
dari http:www.cifor.orgpublicationspdf_filesgovbrief
48
Irfan Fachruddin, Pengawasan Peradilan Administrasi Terhadap Tindakan Pemerintah, cet.I, Bandung: Alumni, 2004, h. 92
49
M.Soebagio, Hukum Keuangan Negara, cet II, Jakarta: Rajawali Press,1991, h. 94
50
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi IV, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 1101