Dewan Syariah Wilayah PKS Provinsi Sumatera Utara Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Provinsi Sumatera Utara Rekrutmen Calon Legislatif

97 3. Struktur organisasi Partai Keadilan Sejahtera di tingkat kabupatenkota, yaitu : a. Majelis Pertimbangan Daerah b. Dewan Pengurus Daerah c. Dewan Syari’ah Daerah 4. Struktur organisasi Partai Keadilan Sejahtera di tingkat kecamatan adalah Dewan Pengurus Cabang. 5. Struktur organisasi Partai Keadilan Sejahtera di tingkat kelurahandesaatau sebutan lainnya adalah Dewan Pengurus Ranting. 6. Selain struktur organisasi di atas, Partai Keadilan Sejahtera membentuk unit pembinaan dan perkaderan anggota.

4.5.1 Dewan Syariah Wilayah PKS Provinsi Sumatera Utara

Partai Keadilan Sejahtera adalah sebuah partai dakwah yang berasaskan Islam. Untuk itu pada tingkatan provinsis terdapat yang namanya Dewan Syariah Wilayah. Dewan Syariah Wilayah ini berfungsi sebagai badan atau lembaga yang jika boleh disamakan dengan negara, meruapak yudikatifnya. Adapun tugas dari Dewan Syariah Wilayah ini adalah menjaga Dewan Pengurus Wilayah PKS Provinsi Sumatera Utara agar terhindar dari pelanggaran-pelanggaran syariat Islam. Untuk ditingkat Provinsi Sumatera Utara, yang menjadi Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS Provinsi Sumatera Utara masa bakti 2006-2010 adalah : Ketua Dewan Syariah Wilayah Provinsi Sumatera Utara • H. Muhammad Yusuf Fahmi Lc Universitas Sumatera Utara 98

4.5.2 Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Provinsi Sumatera Utara

Majelis Pertimbangan Wilayah jika dalam pemerintahan di Indonesia sama dengan sebuah badan legislasif. Walaupun dalam hal ini Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Provinsi Sumatera Utara tidak memiliki kewenangan dalam membuat hal perumusan Anggaran DasarAnggaran Rumah Tangga PKS, karena yang memiliki kewenangan ini adalah Majelis Pertimbangan Pusat dan Majelis Syuro. Tetapi Majelis Pertimbangan Wilayah dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Dewan Pengurus Wilayah terutama terkait dengan kebijakan-kebijakan yang akan diambil DPW. Untuk ditingkat Provinsi Sumatera Utara, yang menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Provinsi Sumatera Utara masa bakti 2006-2010 adalah : Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah Provinsi Sumatera Utara • Sigit Pramono Asri, SE

4.5.3. DPW PKS Provinsi Sumatera Utara

DPW merupakan lembaga eksekutif yang berada di tingkat provinsi. Adapun dalam struktur DPW PKS terdiri dari seorang ketua umum, sekretaris umum, bendahara umum, beberapa ketua bidang dan beberapa ketua-ketua deputi, struktur ini merupakan struktur eksekutif dari DPW PKS Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan untuk jabatan yang sifatnya teritorial terdiri dari beberapa ketua dewan dakwah. Dikarenakan Partai Keadilan Sejahtera merupakan partai yang sentralistik, maka DPW harus menunggu program turunan dari Dewan Pengurus Pusat DPP. Namun, meskipun begitu sentralistik PKS tidak bersifat otoriter dan kaku dalam pelaksanaan program-program kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh partai. Selain itu DPW juga mempunyai fungsi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas Universitas Sumatera Utara 99 dari kegiatan korupsi dan mencetak kader-kader yang berkualitas dan membangun jati diri para kader sehingga terciptanya kader-kader yang ”Bersih dan Peduli” Meskipun kader-kader di DPW PKS Provinsi Sumatera Utara berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda namun terdiri dari orang-orang yang memiliki keseriusan dan keaktifan mereka dalam menjalankan tugas yang telah diberikan. Sedangkan masalah pendanaan sendiri berasal dari iuran anggota juga berasal dari usaha swadaya anggota secara bersama-sama yang pada akhirnya mampu menanggulangi pendanaan demi kelancaran program-program dari PKS yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk tingkatan provinsi selain terdiri dari struktur DPW PKS yang terdiri dari jabatan eksekutif dan jabatan yang sifatnya teritorial, juga terdapat Majelis Pertimbangan Wilayah MPW Provinsi Sumatera Utara dan Dewan Syariah Wilayah DSW Provinsi Sumatera Utara, yaitu : Sedangkan untuk struktur Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Sumatera Utara masa bakti 2006-2010, terdiri dari : a. Struktur eksekutif

1. Pjs Ketua Umum

• Mustafa, SE

2. Sekretaris Umum

• Awilham Manurung, SP

3. Bendahara Umum

• Basyir, Amd

4. Ketua Bidang Pembinaan Kader

• Ir. Cecep Wiwaha Universitas Sumatera Utara 100

5. Ketua Bidang Kewanitaan

• Hj. Nurazizah Tambunan, SS

6. Sekretaris Bidang Kewanitaan

• Reni Khaerany N, S.PdI

7. Ketua Deputi Kajian Wanita

• Siti Tienti Wahyuni Nasution, S.Sos

8. Ketua Deputi Jaringan Lembaga Wanita

• Erna Hestuti Daulay, S.Pd

9. Ketua Deputi Pemberdayaan Wanita

• Siti Aminah, A.Mp, S.Pd.I

10. Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat

• Andi Arba, S.Ag

11. Ketua Bidang Ekuintek

• H. Hidayatullah, SE

12. Ketua Deputi Kepanduan

• Taufik Hidayat b. Struktur yang sifatnya teritorial

1. Koordinator Daerah Dakwah

• Abdul Malik Chalik

2. Daerah Dakwah I

• Abdul Malik Chalik

3. Daerah Dakwah II

• Zulkarnain, ST Universitas Sumatera Utara 101

4. Daerah Dakwah III

• Ibnu Affan

5. Daerah Dakwah IV

• Amsal Nasution, B. Eng

6. Daerah Dakwah V

• Timbas Tarigan, Amd 4.6. Kebijakan Rekrutmen Partai Keadilan Sejahtera Terhadap Perempuan 4.6.1. Rekrutmen dalam Kepengurusan Partai Rekrutmen dalam kepengurusan Partai Keadilan Sejahtera dilakukan dalam pentahapan dan salah satu pentahapan dimaksud pertama kali untuk diangkat menjadi anggota partai adalah setiap warga Negara Indonesia dapat menjadi anggota partai sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia. Syarat-syarat Keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera adalah sebagai berikut: Setiap warga negara Indonesia dapat menjadi anggota Partai Keadilan Sejahtera, dengan syarat Pasal 1 dan 2 1. Warga Negara Indonesia, laki-laki maupun perempuan. 2. Berusia tujuh belas tahun ke atas, atau sudah menikah. 3. Berkelakuan baik. 4. Setuju dengan visi, misi, dan tujuan partai. 5. Mengajukan permohonan menjadi anggota partai kepada Sekretariat Pusat melalui Dewan Pengurus Wilayah. 6. Melaksanakan dan disiplin dengan kewajiban-kewajiban keanggotaan. 7. Mengucapkan janji setia pada prinsip-prinsip dan disiplin partai, sesuai dengan jenis atau jenjang keanggotaannya. Universitas Sumatera Utara 102 Setelah mengikuti persyaratan sebagaimana dimaksud diadakan penilaian- penilaian terhadap hasil dari pendidikan dan pelatihan kader partai, untuk kemudian selanjutnya diadakan penetapan pengurus partai yang baru oleh hasil rapat musyawarah pengurus partai yang lama, atas dasar pertimbangan. Baik yang dilakukan dalam rapat selanjutnya di tingkat Majelis Pertimbangan Wilayah tingkat provinsi. Selanjutnya Dewan Pimpinan Pusat berwenang mengesahkan komposisi dan Personalia DPW PKS Provinsi dengan memperhatikan hasil musyawarah Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah. Dalam hal pengorganisasian, Partai Keadilan Sejahtera mempunyai mekanisme berbeda dengan partai lain. Dalam Partai Keadilan Sejahtera ada beberapa jenis dan jenjang keanggotaannya, antara lain sebagai berikut: 1. Anggota kader pendukung, yang terdiri dari: a. Anggota Pemula yaitu mereka yang mengajukan permohonan untuk menjadi anggota partai dan terdaftar dalam keanggotaan partai yang dicatat oleh Dewan Pimpinan Cabang setelah lulus mengikuti Training Orientasi Partai. b. Anggota Muda yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah dan telah lulus perlatihan kepartaian tingkat dasar satu. 2. Anggota Kader Inti, yang terdiri dari: a. Anggota Madya yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat dasar dua. b. Anggota Dewasa yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat lanjut. Universitas Sumatera Utara 103 c. Anggota Ahli yaitu mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat tinggi. d. Anggota Purna yaitu mereka yang terdaftar dalam kepengurusan partai yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan telah lulus pelatihan kepartaian tingkat ahli. e. Anggota Kehormatan yaitu mereka yang berjasa dalam perjuangan partai dan dikukuhkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

4.6.2. Rekrutmen Calon Legislatif

Mekanisme calon legislatif, tetap mengacu kepada Undang-Undang secara substantif yang mengamanatkan bahwa rekrutmen calon dilakukan secara demokratis dan terbuka dengan sistem skorsing dan penilaian. Model ini dimaksudkan untuk menghasilkan calon-calon anggota legislatif yang memiliki kualitas dan integritas yang tinggi. Adapun proses rekrutmen yang dilakukan partai politik dalam proses pencalonan anggota legislatif merupakan salah satu bagian penting. Dalam proses rekrutmen tersebut, mekanisme dan ukuran-ukuran yang digunakan menjadi sangat relevan untuk melihat figur-figur seperti apa yang dihasilkan, termasuk kapabilitas mereka sebagai calon legislatif. Dalam konteks rekrutmen partai politik menerapkan sistem penjenjangan dari bawah bottom up. Universitas Sumatera Utara 104 Syarat terhadap Calon Legislatif caleg Partai Keadilan Sejahtera adalah sebagai berikut: 1. Telah menjadi anggota Partai Keadilan Sejahtera. 2. Berpegang teguh kepada nilai-nilai moral dan kebenaran, adil, bertaqwa dan kuat dalam membela kebenaran, serius dalam kemaslahatan dan persatuan bangsa, jauh dari fanalisme kepentingan pribadi dan golongan. 3. Memiliki wawasan politik, hukum dan syari’at yang memungkinkannya melaksanakan tugas. 4. Telah mengikuti pendidikan dan Pelatihan Kader yang diselenggarakan Partai Keadilan Sejahtera. 5. Telah menjadi kader inti partai yang sekurang-kurangnya dengan status anggota dewasa. 6. Mempunyai prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas dan tidak tercela. 7. Mempunyai pengaruh dan dukungan yang luas di daerah. 8. Pendidikan minimal SLTA Sederajat. Adapun tata cara sistem perekrutan calon legislatif yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera yaitu didalam PKS ada sebuah kelompok kecil pengajian yang kemudian kelompok pengajian ini mengajukan calon legislatif yang mereka anggap berkompeten dan layak untuk dijadikan sebagai bakal calon legislatif yang kemudian diajukan kepada tingkat atas dan selanjutnya dirumuskan dan dirapatkan di tingkat DPD Dewan Perwakilan Daerah, lalu selanjutnya diajukan kepada DPTD yang terdiri dari Majelis Pertimbangan Daerah, Dewan Syariah Daerah dan Dewan Perwakilan Daerah. Hasil dari rangkuman rapat kemudian diajukan kepada Dewan Perwakilan Wilayah DPW yang diusulkan kepada Dewan Perwakilan Pusat DPP. Setelah diverifikasi oleh Universitas Sumatera Utara 105 DPP kemudian DPP mengajukan nama calon legislatif yang terpilih kepada KPU untuk kemudian selanjutnya diverifikasi oleh KPU apakah calon legislatif yang diajukan oleh PKS layak atau tidak untuk ikut bertarung dalam pemilu calon legislatif. Terhadap kebijakan dalam tubuh partai sendiri tentang tingkat keterwakilan perempua n, PKS memiliki KP-PKS sebagai organisasi perempuan yang merupakan sayap partai dan merupakan organisasi masyarakat perempuan yang menyalurkan aspirasinya kepada Partai Keadilan Sejahtera merupakan badan strategi partai untuk menghimpun kaum perempuan. Rekrutmen calon legislatif berdasarkan pada salah satu indikasi seperti yang dikemukakan diatas, terhadap keterwakilan itu harus ada indikasi, aktifitas organisasi dan kualitas secara akademis. Salah satunya terhadap tingkat pendidikan calon legislatif itu sendiri.

4.7. Profil Informan 1.

Mustafa, SE Alasan mengapa seseorang yang memilih berkecimpung di dunia politik, terutama yang ingin bergabung dengan salah satu partai politik, diantaranya adanya salah satu keluarga yang merupakan anggota dewan di pemerintahan maupun anggota keluarga yang merupakan aktivis partai politik. Namun hal ini berbeda dengan Pak Mustafa sendiri, sebagaimana yang dinyatakan beliau ”Saya berpolitik bukan karena adanya dorongan dari orang tua, namun ketika masa kuliah dulu, sejak awal saya memang sudah terlibat langsung dengan kegiatan-kegiatan kampus yang sifatnya bergerak di bidang dakwah. Kemudian ketika era reformasi tiba pada tahun 1998, beberapa kalangan mahasiswa kampus yang kegiatannya bergerak dibidang dakwah tersebut bersama-sama berkomitmen mendirikan sebuah partai politik yang pada saat itu bernama Partai Keadilan, begitu didirikan dipusat selang waktu 1 bulan setelahnya dikarenakan adanya koordinasi sebelumnya, maka partai keadilan tersebut langsung didirikan di Sumatera Utara. Jadi, saya memang sudah terlibat sejak awal pendirian partai terutama di Sumatera Utara sendiri, karena saat itu saya sangat dekat dengan tokoh-tokoh PKS yang ada sampai sekarang.” Sumber : Wawancara Desember 2009 Universitas Sumatera Utara