Pendidikan Strategi Umum Partai Keadilan Sejahtera

92

i. Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang seyogyanya ditangani secara serius dan bertanggungjawab. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara pendidikan adalah dasar pembentukan karakter bangsa. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan harus sejalan dengan nilai-nilai dan keyakinan otentik bangsa. Maka setiap upaya pendidikan yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar suatu bangsa akan melahirkan generasi yang rapuh dan lepas dari akar kekuatannya. 1. Mengupayakan secara sungguh-sungguh terselenggaranya sistem pendidikan integral yang menjamin lahirnya generasi yang beriman, bertaqwa, cerdas, dan terampil. 2. Melindungi anak bangsa dari sasaran rekayasa pendangkalan aqidah dan permutadan yang berkedok aktivitas pendidikan. 3. Memperjuangkan model pendidikan yang terjangkau seluruh elemen masyarakat dan berkualitas.

4.4. Strategi Umum Partai Keadilan Sejahtera

Memperhatikan trend umum perubahan yang terjadi dewasa ini diperlukan suatu kebijakan dasar untuk menghadapi dan menuju perubahan ke depan. Untuk itu diperlukan adanya strategi umum yang berkaitan dengan konsolidasi internal dan ekspansi eksternal. a. Konsolidasi Internal 1. Konsolidasi internal dengan sasaran pengokohan barisan, antisipasi tekanan dan penataan perubahan, yaitu : a. Mengokohkan komitmen ideologis dan doktrin perjuangan. b. Mengembangkan kutuhan fikrah dan keluasan wawasan. c. Menguatkan ruh mahabbah, ta’awun dan ukhuwah sesama kader. Universitas Sumatera Utara 93 d. Mengintensifkan arus komunikasi dua arah antara struktur dan basis kaderpendukung serta mengembangkan budaya amal-jam’i dengan ruh jundiyah. 2. Konsolidasi internal dengan sasaran pengembangan syiar Islam, perluasan basis sosial dan opini umum dan pengokohan dukungan politik, yaitu : a. Meningkatkan kesadaran tentang wa’yu amni dan siyasi. b. Meningkatkan kemampuan identifikasi dan kalkulasi terhadap gerak unsur- unsur kekuatan yang menjadi musuh Islam yaitu musuh secara ideologis, politis, ekonomis maupun sosial-budaya di kawasan tanggung jawab dakwahnya. c. Mengembangkan kemampuan pertahanan diri pada setiap kader. e. Mengintensifkan ta’amul ijtima’i dengan masyarakat sekitar dan tokoh- tokoh setempat, termasuk aparat dan birokrasi pemerintahan dalam rangka menyerap informasi dan membangun dukungan sosial. 3. Konsolidasi Internal untuk menata perubahan, yaitu : a. Menumbuhkan kemampuan elemen struktur dan kader untuk memahami kondisi geografis-demografis-politis yang menjadi wilayah tanggung jawab dakwahnya. b. Meningkatkan penguasaan konsepsional dan metode-metode perubahan masyarakat serta pola-pola pengelolaannya. c. Meningkatkan efektifitas struktur dalam mengorganisir agenda dakwah, dan melakukan perencanaan strategis sampai tingkat DPD dan menjadikan DPC dan DPRD sebagai ujung tombak ekspansi dakwah di daerahnya. Universitas Sumatera Utara 94 4. Konsolidasi internal tentang organisasi, kaderisasi dan pengembangan sumber daya manusia: mengingat tantangan masa depan dakwah begitu kompleks karenanya memerlukan kelincahan bergerak maka petlu segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menentukan kebijakan dasar tentang organisasi, kaderisasi dan pengembangan sumber daya manusia, yaitu : a. Melakukan reorganisasi partai yang disesuai kan dengan tantangan ke depan. b. Membangun pusat-pusat kaderisasi di setiap wilayah dan daerah. c. Mengalokasikan secara proposional potensi sumber daya manusia partai pada lembaga-lembaga strategis dan pusat-pusat perubahan. d. Menetapkan doktrin perjuangan dan prosedur disiplin organisasi bagi kader untuk mengokohkan militansi ideologis, pemikiran dan gerakan.

b. Ekspansi Eksternal