48
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan pelaksanaan studi ini adalah metode deskriptif dengan studi kasus. Penelitian Kualitatif yang akan
dilakukan adalah karena adanya beberapa pertimbangan, Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, Kedua, metode ini
menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dengan informan, Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Maelong, 1993:5. Bila kita melakukan penelitian yang lebih rinci, tentang seseorang individu
atau suatu unit sosial selama kurun waktu tertentu, kita melakukan apa yang disebut dengan studi kasus. Metode ini akan melibatkan kita dalam penyelidikan yang lebih
mendalam dan pemeriksaan yang menyeluruh terhadap perilaku seorang individu Sevilla dkk, dalam Rina, 2009:26. Disamping itu, studi kasus juga dapat mengantarkan peneliti
memasuki unit-unit sosial terkecil, kelompok, keluarga dan berbagai bentuk unit sosial lainnya.
Jadi, studi kasus dalam khasanah metodologi, dikenal sebagai studi yang bersifat komperhensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya
menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer, kekinian. Penelitian ini menggambarkan secara mendalam tentang bagaimana pengaruh kebijakan
dari partai politik dalam meningkatkan keterwakilan perempuan di pemerintahan dengan studi kasus pada DPW PKS Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
49
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penelitian ini adalah di kantor DPW Partai Keadilan Sejatera Provinsi Sumatera Utara yang bertempat di Jalan Kenanga Raya No. 51 Medan. Alasan
penulis memilih lokasi ini adalah karena penulis ingin mengetahui lebih detail apa-apa saja kebijakan yang dihasilkan oleh Partai Keadilan Sejahtera dalam meningkatkan
keterwakilan perempuan di pemerintahan.
3.3. Unit Analisis dan Informan
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai objek penelitian Arikunto, 1999:22. Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah
Kebijakan-kebijakan Partai Keadilan Sejahtera yang mendukung tingkat keterwakilan perempuan di pemerintahan.
Adapun orang-orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian ini selanjutnya disebut sebagai informan. Informan tersebut selanjutnya dibagi menjadi dua
kategori, yaitu : a. Informan Kunci
Informan kunci pada penelitian ini adalah Pengurus DPW Partai Keadilan Sejahtera yang dianggap mengetahui secara detail kebijakan-kebijakan yang
dihasilkan PKS dalam meningkatkan keterwakilan perempuan di pemerintahan. b.
Informan Biasa Informan biasa dalam penelitian ini adalah dua orang anggota dewan
perempuan yang saat ini menduduki jabatan sebagai anggota dewan di DPRD Provinsi Sumatera Utara berasal dari Fraksi PKS.
Universitas Sumatera Utara
50
3.4. Teknik Pengumpulan Data