1. Home
  2. Perbaikan diri sendiri

Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

50

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data informasi yang dapat menjelaskan dan atau menjawab permasalahan-permasalahan yang bersangkutan secara objektif. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah data sekunder.

1. Data Sekunder

Data Sekunder yakni data-data yang diperoleh dari objek penelitian secara tidak langsung. Data sekunder ini diperoleh dari studi kepustakaan Library Research. Data Sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. 41 Dan yang termasuk dalam kategori data sekunder tersebut adalah : 42 • Data bentuk teks : dokumen, pengumuman, surat-surat, spanduk • Data bentuk gambar : foto, animasi, billboard • Data bentuk suara : hasil rekaman kaset • Kombinasi teks, gambar dan suara : film, video,iklan di televisi, dll Selain itu, dalam penelitian ini peneliti akan mewawancari beberapa orang pengurus DPW PKS provinsi Sumatera Utara serta dua orang angggota dewan perempuan yang berhasil menduduki jabatan di DPRD Provinsi Sumatera Utara, hanya saja informan-informan tersebut berfungsi untuk memverifikasi data yang telah di dapat. Adapun langkah yang akan dilakukan peneliti adalah dengan menggunakan teknik wawancara, yaitu : 41 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2006, hal. 209. 42 Jonathan Sarwono, Ibid., hal. 210 Universitas Sumatera Utara 51 • Observasi Partisipatif Observasi yang digunakan adalah observasi partisipatif, dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan. Serta melakukan pencatatan data-data dari hasil pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya. • Wawancara Metode wawancara atau yang biasa disebut dengan interview merupakan proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai. Dan Pada penelitian ini teknik wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara mendalam in-depth interview, yaitu proses tanya jawab yang dilakukan peneliti secara langsung kepada orang yang menjadi objek penelitian atau informan dengan pedoman wawancara interview guide. Wawancara mendalam berarti menggali informasi atau data sebanyak-banyaknya dari informan yang diawali dengan adanya proses sosialisasi, yang pada akhirnya dapat mengetahui bagaimana kebijakan Partai Keadilan Sejahtera mampu mempengaruhi tingkat keterwakilan perempuan di pemerintahan.

3.5. Interpretasi Data

Dokumen yang terkait

Perbandingan Partisipasi Politik Perempuan di Partai Nasdem (Nasional Demokrat) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kabupaten Batubara

2 76 172

Pola Kaderisasi Partai Nasional Demokrat Wilayah Sumatra Utara

3 59 88

Sosialisasi Politik Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Medan Dalam Pemilihan Umum Legislatif 2009

9 124 120

Strategi Kampanye Partai Damai Sejahtera (PSD) Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2004 Sumatera Utara (Studi kasus di DPW Partai Damai Sejahtera Sumatera Utara)

2 48 119

Partisipasi Politik Perempuan Di DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Medan (Persoalan, Hambatan, dan Strategi)

2 49 137

Korupsi Dan Institusionalisasi Partai: Studi Partai Keadilan Sejahtera (Pks) Periode Luthfi Hasan Ishaaq

1 10 68

PERANAN PARTAI POLITIK DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN PEMERINTAHAN PADA PROSES PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PUBLIK STUDI KASUS DPD PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KOTA MEDAN.

0 2 24

PERAN PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK (Analisis Komparatif Strategi Komunikasi Politik Partai Peran Perempuan Dalam Partai Politik (Analisis Komparatif Strategi Komunikasi Politik Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Dan Partai Keadilan Sejahtera (

0 3 14

PERAN PEREMPUAN DALAM PARTAI POLITIK (STUDI KASUS DI DPW PKS PROVINSI SUMATERA UTARA).

0 3 27

PERAN PARTAI POLITIK DALAM MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA LEGISLATIF KABUPATEN CIANJUR: Studi Deskriptif Tentang Pendidikan Politik Bagi Kader Perempuan di Partai Politik.

1 1 63