57
Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2007
Jumlah Penduduk jiwa No
Kecamatan Laki-laki
Perempuan Jumlah
Ratio jenis Kelamin
1 Balige 21.276
22.058 43.334 96,45
2 Tampahan 2.722
2.726 5.448
99,85 3 Laguboti
8.403 8.798 17.201
95,51 4 Habinsaran
7.077 7.112 14.189
99,51 5 Bor-bor
3.794 3.849
7.643 98,57
6 Nassau 3.112
3.076 6.188
101,17 7 Silaen
5.281 5.473 10.754
96,49 8 Sigumpar
3.274 3.416
6.690 95,84
9 Porsea 9.656
10.053 19.709 96,05
10 P. P. Meranti 3.957
4.064 8.021
97,37 11 S.
Narumonda 2.834
2.872 5.706
98,68 12 Lumban
Julu 5.607
5.686 11.293 98,61
13 Uluan 4.126
4.237 8.363
97,38 14 Ajibata
3.373 3.463
6.836 97,40
15 Parmaksian 16 Bonatua Lunasi
Jumlah 84.492
86.883 171.375 97,25
Sumber: Toba Samosir Dalam Angka Tahun 2008 Ket: = masih bergabung dengan kecamatan Porsea
= masih bergabung dengan kecamatan Lumban Julu dan Porsea
4.1.6. Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan penting bagi suatu bangsa dan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM. Dengan SDM
yang ada baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang tinggi diharapkan menjadi motor penggerak dan pelaksana pembangunan di Kabupaten Toba Samosir. Secara
umum, keadaan pendidikan penduduk dapat diketahui dari beberapa indikator seperti angka partisipasi sekolah, tingkat pendidikan, dan angka melek huruf.
Universitas Sumatera Utara
58
Pada tahun 2006, persentase penduduk usia 10 tahun ke atas menurut status sekolah, menunjukkan bahwa 68,68 penduduk Kabupaten Toba Samosir tidak
bersekolah lagi. Penduduk yang masih bersekolah sekitar 30,45 30,83 penduduk laki-laki dan 30,32 untuk penduduk perempuan, sedangkan penduduk
yang tidak bersekolahbelum pernah bersekolah masih ada sekitar 0,87 0,34 untuk laki-laki dan 1,19 untuk penduduk perempuan. Dari gambaran tersebut
terlihat bahwa keterlibatan penduduk laki-laki dalam dunia pendidikan lebih dominan dibandingkan penduduk perempuan. Tabel 4.4 berikut menggambarkan persentase
penduduk usia 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin Tahun 2006.
Tabel 4.4. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2006
Persentase No
Status Pendidikan Laki-laki Perempuan
Jumlah
1 Tidakbelum pernah sekolah
0,34 1,19
0,87 2 Masih
Sekolah -
SD 10,81
10,85 10,82
- SMTP
11,41 12,18
11,73 -
SMTA 8,08
7,11 7,54
- DiplomaSarjana
0,53 0,18
0,36 3
Tidak Bersekolah lagi 68,83
68,49 68,68
Jumlah 100,00
100,00 100,00
Sumber: Analisis IPM Toba Samosir 2006 Rendahnya tingkat pendidikan dapat dirasakan sebagai penghambat dalam
pembangunan. Dengan demikian tingkat pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Keadaan seperti ini sesuai dengan hakikat
pendidikan itu sendiri, yakni merupakan usaha sadar untuk pengembangan
Universitas Sumatera Utara
59
kepribadian dan kemampuan didalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang
ditamatkan dan jenis kelamin Tahun 2006 dijelaskan dalam Tabel 4.5 dibalik.
Tabel 4.5. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan
Tertinggi Yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Tahun 2006
Persentase No
Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Tidakbelum pernah sekolah
0,34 1,19
0,87 2
Tidakbelum tamat SD 14,58
16,42 15,98
3 Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
- SD
19,69 23,02 21,53
- SMTP
26,34 24,02 25,15
- SMTA
34,23 31,91 32,36
- Diploma III 1,45
1,54 1,49
- Diploma III 1,90
0,61 1,24
- Diploma IVSarjana 1,47
1,29 1,38
3 Tidak Bersekolah lagi
68,83 68,49
68,68 Jumlah
100,00 100,00 100,00
Sumber: Analisis IPM Toba Samosir 2006 Keadaan tingkat pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Toba Samosir
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang pada umumnya di tingkat SD sampai dengan tingkat Diploma III. Hasil Susenas 2006 menunjukkan persentase
penduduk usia 10 tahun ke atas yang berhasil menamatkan pendidikan SD sampai dengan Perguruan Tinggi sebesar 83,15 , dan selebihnya sekitar 16,85 adalah
mereka yang berpendidikan SD. Dari penduduk yang telah menamatkan pendidikan minimal SD tersebut, hanya sekitar 4,11 yang tamat diplomasarjana dan 57,51
tamat pendidikan menengah.
Universitas Sumatera Utara
60
Ukuran yang sangat mendasar dari inidikator pendidikan, secara makro adalah kemampuan baca dan tulis melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas, yaitu
kemampuan untuk membaca dan menulis huruf latin dan lainnya. Pada tahun 2006 angka melek huruf di Kabupaten Toba Samosir adalah 97,90 , lebih tinggi bila
dibandingkan dengan Propinsi Sumatera Utara yaitu 97,00 . Indikator pendidikan lainnya yang merupakan kebalikan dari melek huruf
adalah buta huruf. Tingkat buta huruf penduduk perempuan lebih tinggi dibanding penduduk laki-laki yaitu masing-masing 3,24 dan 0,86 . Tingginya tingkat buta
huruf disuatu daerah biasanya disebabkan oleh tingginya tingkat buta huruf pada kelompok umur tua, karena penduduk jaman dahulu masih banyak yang belum
memiliki pendidikantidak bersekolah. Tingkat buta huruf di Kabupaten Toba Samosir tertinggi terdapat pada kelompok umur 65 tahun ke atas dan terendah pada
kelompok umur 19 – 49 tahun.
4.1.7. Ketenagakerjaan