Domestik Bruto PDB di tingkat nasional. Hal ini juga memudahkan para analis untuk membandingkan PDRB antar kabupaten dan kota dengan PDRB Propinsi.
1. Penghitungan atas Dasar Harga yang berlaku
PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam suatu periode
tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga tahun yang bersangkutan. 2.
Penghitungan atas Dasar Harga Konstan Penghitungan atas dasar harga konstan, pengertiannya sama dengan atas dasar
harga yang berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar tertentu. NTB atas dasar harga konstan ini, hanya menggambarkan perubahan
volumekuantum produksi saja.
2.9. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan dan berkenaan dengan tesis ini antara lain:
Sipayung 1997, menulis penelitian yang berjudul “Pengaruh Irigasi terhadap Kinerja Usaha Tani Padi Sawah dan Distribusi Pendapatan Diantara Faktor-faktor
Produksi di Kabupaten Simalungun”, yang mengemukakan bahwa melalui metode uji beda rata-rata Uji T-Compare Means, penggunaan irigasi mengakibatkan
penggunaan input produksi, adanya penurunan tingkat penggunaan tenaga kerja, terjadinya peningkatan output hasil produksi tanaman padi, meningkatkan “net-
benefit” usahatani melalui penghematan biaya cost – saving,. Hasil uji pendugaan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglass dengan Uji F dan Uji T menunjukkan terjadinya pergeseran fungsi produksi usahatani padi sebagai akibat
adanya perubahan efisiensi penggunaan faktor produksi serta melalui metode ”Factor Share and Earner’s Share Analysis”, atau sering disebut dengan pendekatan
akuntansi memperlihatkan terjadinya pergeseran dalam distribusi pendapatan usaha tani yaitu meningkatkan pendapatan absolut, pendapatan relatif dan nilai tambah
relatif yang diperoleh petani, pendapatan absolut dan relatif tenaga kerja menurun serta faktor produksi tanah dan manajemen menerima pendapatan absolut dan relatif
yang meningkat. Gultom 1998, menulis penelitian yang berjudul “Analisis Fungsi Produksi
Padi Sawah dan Pengaruhnya terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Tanah Jawa Hulu Kabupaten Simalungun” melalui metode regressi linear berganda
mengemukakan bahwa faktor produksi yang diteliti terdiri dari benih, pupuk, luas lahan, tenaga kerja dan pestisida mempengaruhi hasil produksi padi sawah secara
stimultan dan secara parsial hanya pupuk dan pestisida yang signifikan berpengaruh terhadap hasil produksi padi sawah. Sedangkan melalui analisis linear probability
model, menemukan bahwa peluang paling utama bagi petani dengan adanya peningkatan hasil produksi pertanian padi sawah yang mempengaruhi pengembangan
wilayah adalah pemilikan sarana listrik, sarana sumber daya air PAM, sarana transportasi dan sarana perumahan rumah milik sendiri. Selain itu juga beliau
menyimpulkan bahwa semakin tinggi hasil produksi padi di wilayah tersebut maka semakin besar peluang masyarakat petani untuk memiliki sarana tersebut.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Pangaribuan 1999, menulis penelitian yang berjudul “Pengaruh Sistem Irigasi Pedesaan terhadap Pengembangan Wilayah dan Diversifikasi Usaha Tani
di Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara”, yang mengemukakan bahwa setelah adanya perbaikkan jaringan irigasi terdapat pengaruh fisik berupa
bertambahnya luas garapan sawah dan pendapatan untuk masing-masing di wilayah tersebut yakni untuk Kecamatan Tanah Jawa dari 445 Ha menjadi 673 Ha dengan
pendapatan sebesar 66,12, untuk Kecamatan Bandar dari 40 Ha menjadi 60 Ha dengan pendapatan sebesar 66,66, untuk Kecamatan Jorlang Hataran dari 100 Ha
menjadi 216 Ha dengan pendapatan sebesar 123,9. Berdasarkan hasil analisis kuesion lokasi diperoleh nilai yang lebih besar yaitu indikator pendapatan 3,56 dan
2,32 masing-masing untuk Kecamatan Tanah Jawa sebesar 4,51, Kecamatan Jorlang Hataran sebesar 2,99 sedangkan Bandar sebesar 0,47 yang menunjukkan Daerah
Irigasi Pedesaan di Kecamatan Tanah Jawa dan Jorlang Hataran adalah kegiatan basis, di mana beras yang dihasilkan di ekspor ke wilayah kecamatan lain sehingga
terjadi pemasukkan pendapatan di wilayah basis. Sedangkan efek multiplier pendapatan dalam jangka pendek untuk kecamatan Tanah Jawa 4,68, Kecamatan
Jorlang Hataran 3,05, Kecamatan Bandar 19,01 dan Kabupaten Simalungun 8,70 jangka panjang untuk masing-masing kecamatan di atas adalah 28,17; 7,03; -1,77; -
20,76 yang berarti dalam jangka pendek sektor basis akan mendorong pendapatan non basis adalah sebesar Rp. 4,68; Rp. 3,05; Rp. 9,01, Rp. 8,70 untuk jangka panjang
Rp. 28,17; Rp. 7,03; Rp. -1,77 dan Rp. -20,76. Berarti dalam jangka pendek sektor pertanian bukanlah sektor yang tepat untuk dikembangkan di Kecamatan Bandar dan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Simalungun. Sedangkan untuk efek mulitiplier tenaga kerja untuk keempat wilayah tersebut adalah 2; 3,15; 20 dan 9,42 berarti jika terjadi penambahan
tenaga kerja sebanyak 100 orang pada Daerah Irigasi Pedesaan maka tambahan tenaga kerja pada kegiatan non basis untuk masing-masing kecamatan adalah 857;
300; 2.141 dan 1.042 orang. Nasution 2006, menulis penelitian yang berjudul “Dampak Proyek Irigasi
Namusira-sira terhadap Pengembangan Wilayah Pedesaan di Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara” yang mengemukakan bahwa melalui
penggunaan irigasi mengakibatkan perubahan lahan sawah dari lahan non irigasi teknis menjadi lahan irigasi teknis. Melalui analisis model Cobb Douglass, beliau
menyimpulkan faktor-faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, biaya yang dikeluarkan yang dikorbankan secara bersama-sama dengan faktor irigasi,
memberikan pengaruh yang nyata terhadap produksi. Artinya penggunaan irigasi berhasil meningkatkan hasil output hasil produksi padi dan penggunaan tenaga kerja
di sektor pertanian.
2.10. Kerangka Pemikiran