Gaya Hidup dan Pemilihan Bimbingan Belajar

102 Citra produk atau hal-hal yang menjadi penawaran terbaik yang diberikan oleh lembaga bimbingan belajar kepada responden. Berdasarkan nilai mean terendah 3,67 ditemukan bahwa jumlah lulusan dari suatu bimbingan belajar tidak menjadi bahan pertimbangan dari responden untuk memilih bimbingan belajar. Berdasarkan nilai mean tertinggi yaitu 4,11 metode belajar dengan menggunakan teknik cepat-tepatmenjadi suatu hal yang dipertimbangkan oleh banyak responden karena dapa diharapkan mampu membantu responden untuk menghadapi ujian. Dalam pemilihan bimbingan belajar ini, konsumsi yang dilakukan oleh responden terhadap lembaga bimbingan belajar adalah apabila objek tersebut memiliki tanda atau citra terbaik. Citra yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar tersebut menjadi salah satu faktor bagi responden untuk mempertimbangkan apakah bimbingan belajar tersebut layak untuk dikonsumsi atau tidak. Responden memilih untuk mengikuti bimbingan belajar dengan citra terbaik bukan disebabkan untuk menunjukkan status sosial mereka tetapi untuk mendapatkan kualitas terbaik dalam hal pendidikan mereka. Dalam hal ini bukan responden yang membentuk klasifikasi berdasarkan kelas sosial tetapi pemisahan kelompok tersebut disebabkan oleh lembaga bimbingan belajar tersebut.

4.4.3. Gaya Hidup dan Pemilihan Bimbingan Belajar

Berkembangnya bimbingan belajar saat ini yang semakin banyak, menunjukkan semakin dibutuhkannya lembaga pendidikan nonformal ini dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia. Antusiasme dari siswa dalam mengikuti bimbingan belajar menjadi suatu fakta yang mendukung bahwa bimbingan belajar sangat penting di era ini. Persaingan semakin ketat diantara para siswa untuk dapat lulus dari Ujian Nasional UN dan ujian Perguruan Tinggi Negeri PTN. 103 Mengikuti bimbingan belajar sudah seperti sebuah tren baru didalam kehidupan para siswa dan merupakan suatu hal yang wajib untuk mereka lakukan. Banyak bimbingan belajar di kota Medan ini menunjukkan bahwa setiap siswa memiliki peluang untuk bergabung dengan lembaga bimbingan belajar yang ada. Bimbingan belajar yang sudah cukup terkenal di kota Medan diantaranya adalah bimbingan belajar Ganesha Operation, Sony Sugema College dan Inten. Berbedanya latarbelakang dari siswa dan keinginan mereka untuk dapat mengikuti bimbingan belajar mempengaruhi siswa dalam memilih bimbingan belajar. Hal tersebut dapat terlihat dari uji korelasi pada tabel 4.21, yang menjelaskan mengenai hubungan gaya hidup dan pemilihan bimbingan belajar. Dari tabel uji hipotesis korelasi Spearman tersebut dapat terlihat bahwa angka koefisien korelasi tertinggi adalah 0,157 dan terendah 0,144 yang menunjukkan bahwa ada hubungan gaya hidup dan pemilihan lembaga bimbingan belajar bagi siswa SMA. Namun, hubungan antara variabel X dan variabel Y tersebut sangat lemah karena koefisien korelasinya mendekati angka 0. Korelasi dari kedua variabel adalah bersifat searah, artinya kedua variabel akan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian dilapangan dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka ditemukan fakta bahwa terdapat hubungan gaya hidup dan pemilihan bimbingan belajar bagi siswa SMA. Hubungan yang terkait diantara kedua variabel tersebut sangat lemah karena hasil koefisien korelasinya mendekati nol 0.Dari beberapa indikator yang tedapat dalam penelitian ini yang menggambarkan variabel penelitian ini dapat ditemukan beberapa fakta lainnya. Aktivitas yang dilakukan oleh responden dapat berpengaruh pada pemilihan bimbingan berdasarkan pada citra produk. Hal ini dapat terlihat pada korelasi, dengan koefisiennya 0,147 dengan taraf signifikansinya 0,016 0,05 yang menunjukkan hubungan yang lemah. aktivitas responden yang lebih aktif dalam bidang pendidikan akan membuat responden lebih selektif dalam memilih bimbingan belajar yang dapat membantu responden dalam belajar. Namun, aktivitas responden juga dapat mempengaruhinya dalam memilih bimbingan belajar. Aktivitas responden yang sangat bervariatif baik kegiatan disekolah maupun kegiatan diluar sekolah, mempengaruhi responden untuk memilih program belajar yang akan dipilih dalam mengikuti bimbingan belajar. Hal ini didukung dengan koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,149 dengan signifikansi sebesar 0,015 0,05. Ketertarikan responden untuk mengikuti bimbingan belajar juga mempengaruhi responden dalam memilih bimbingan belajar berdasarkan citra