Korelasi Analisis Data 1. Uji Realibilitas

90

4.3.2. Korelasi

Untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dan pemilihan bimbingan belajar, dilakukan analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.21 dibawah menjelaskan mengenai kekuatan hubungan antara variabel X gaya hidup dan variabel Y pemilihan bimbingan belajar. Dari tabel tersebut terlihat, terlihat angka koefisien korelasi terdapat antara 0,154 dan 0,137 . Tabel 4.21 Uji Korelasi Berdasarkan Indikator dari Variabel Penelitian Citra LBB Citra produk Aktivitas Correlation Coefficient ,149 ,147 Sig. 2-tailed ,015 ,016 N 269 269 Ketertarikan Correlation Coefficient ,137 ,117 Sig. 2-tailed ,025 ,056 N 269 269 Pendapat Correlation Coefficient ,154 ,152 Sig. 2-tailed ,027 ,012 N 269 269 Sumber: Data Primer diolah, 2015 Tabel 4.21 diatas menjelaskan mengenai hubungan dari kedua variabel berdasarkan setiap indikatornya. Berdasarkan dari variabel X yaitu dengan indikator aktivitas yang dikorelasikan dengan variabel Y dengan indikator citra lembaga bimbingan belajar memiliki hubungan yang bernilai 0,149 yang menunjukkan hubungan antara keduanya sangat lemah karena mendekati angka koefisien korelasi 0. Angka signifikansi dari kedua variabel yaitu sebesar 0,015 0,05 yang berarti hubungan antara kedua variabel mempunyai dua arah 2-tailed dan bernilai positif yang menunjukkan kedua variabel mempunyai hubungan yang 91 searah. Hubungan antara kedua variabel X dengan indikator aktivitas dan variabel Y dengan indikator citra lembaga bimbingan belajar yaitu lemah dan dan searah. Hubungan variabel X dan variabel Y juga diuji melalui pertanyaan dari variabel X aktivitas dengan sub-indikator pekerjaan, komunitas, liburan dan hobi dan variabel Y citra produk dengan sub-indikator materi pelajaran, metode belajar, sarana dan prasarana bimbingan belajar dan lulusan yang kompeten. Hasil uji korelasi yang dilakukan terhadap setiap pertanyaan dari indikator menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut sangat lemah yang berniai 0,147 . Angka signifikansi menunjuk pada 0,016 0,05 yang diketahui hubungan keduanya searah dan bernilai positif. Uji korelasi berikutnya dilakukan terhadap variabel X indikator: ketertarikan terhadap variabel Y indikator: citra lembaga bimbingan belajar. Uji ini ingin melihat hubungan yang terjadi antara ketertarikan yaitu hal-hal yang memengaruhi responden dalam mengambil keputusan untuk memilih bimbingan belajar terhadap variabel citra lembaga bimbingan belajar yaitu pelayanan atau hal-hal yang menjadi ciri khusus dari bimbingan belajar yang menunjukkannya berbeda dengan bimbingan belajar lainnya. Indikator pertanyaan yang mewakili setiap variabel yang telah diuji menunjukkan bahwa hubungan yang ada juga sangat lemah karena bernilai 0,137 yang sangat mendekati angka 0. Nilai signifikansi dari kedua variabel yaitu 0,05 yaitu 0,025 dan bernilai positif yang menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel searah dan signifikan. Variabel X dengan indikator ketertarikanminat dan variabel Y dengan indikator citra produk dilakukan uji hipotesis melalui uji korelasi. Uji ini ingin melihat hubungan yang terjadi antara hal-hal yang memengaruhi keputusan 92 responden terhadap pilihan bimbingan belajar yang diikuti terhadap citra porduk atau pelayanan yang diberikan oleh lembaga bimbingan belajar seperti materi belajar, metode belajar, sarana dan prasarana, dan lulusan kompeten. Dari uji korelasi melalui SPSS diperoleh data bahwa hubungan antara ketertarikan dari responden terhadap pilihan bimbingan belajar berdasarkan citra produk sangat lemah yang bernilai 0,117 dan mendekati angka koefisien korelasi 0. Angka signifikansi dari kedua variabel yaitu 0,056 0,05 dan bernilai positif yang menunjukkan arah dari kedua variabel ini adalah searah. Namun kedua hubungan dari indikator ini tidak memiliki tanda bintang yang artinya hubungan antara indikator ketertarikan dan citra produk yang ditawarkan oleh bimbingan belajar tidak memiliki hubungan yang signifikan. Uji korelasi selanjutnya adalah uji terhadap variabel gaya hidup pendapat terhadap variabel pemilihan bimbingan belajar citra lembaga bimbingan belajar. Uji ini ingin melihat hubungan antara variabel X yaitu pendapat responden terhadap beberapa isu mengenai bimbingan belajar yang ada disekitarnya terhadap citra lembaga bimbingan belajar atau pelayanan yang diberikan oleh sebuah lembaga bimbingan belajar kepada responden. Uji ini memperoleh data bahwa pendapat yang diberikan oleh responden berikan terhadap beberapa isu yang terjadi disekitarnya terhadap citra dari sebuah bimbingan belajar menunjukkan hubungan keduanya sangat lemah yaitu bernilai 0,154 . Angka signifikansi dari kedua variabel ini bernilai positif yaitu 0,027 0,05 yang menunjukkan hubungan keduanya searah dan signifikan. Hubungan dari variabel X pendapat terhadap variabel Y citra produk diuji untuk mengetahui kekuatan dari hubungan kedua variabel. Uji ini ingin 93 mengetahui bagaimana hubungan yang ada antara pendapat responden mengenai isu-isu yang ada disekitarnya terhadap keputusannya memilih bimbingan belajar dari citra produk yang ditawarkan oleh bimbingan belajar. Hasil uji korelasi dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel ini juga bernilai lemah yaitu dengan nilai 0,152 . Angka signifikansi dari kedua variabel ini bernilai positif yaitu 0,012 0,05 yang menunjukkan keduanya signifikan dan searah. Hubungan antara kedua variabel ini adalah yang terlemah dari uji korelasi dari variabel lainnya. Hasil analisis yang telah dipaparkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa korelasi antara variabel gaya hidup dan pemilihan bimbingan belajar sangat lemah, signifikan dan searah. Maka hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa H a diterima yaitu terdapat hubungan gaya hidup dan pemilihan bimbingan belajar.

4.3.4. ANOVA