93
mengetahui bagaimana hubungan yang ada antara pendapat responden mengenai isu-isu yang ada disekitarnya terhadap keputusannya memilih bimbingan belajar
dari citra produk yang ditawarkan oleh bimbingan belajar. Hasil uji korelasi dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel
ini juga bernilai lemah yaitu dengan nilai 0,152 . Angka signifikansi dari kedua
variabel ini bernilai positif yaitu 0,012 0,05 yang menunjukkan keduanya signifikan dan searah. Hubungan antara kedua variabel ini adalah yang terlemah
dari uji korelasi dari variabel lainnya. Hasil analisis yang telah dipaparkan diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa korelasi antara variabel gaya hidup dan pemilihan bimbingan belajar sangat lemah, signifikan dan searah. Maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
bahwa H
a
diterima yaitu terdapat hubungan gaya hidup dan pemilihan bimbingan belajar.
4.3.4. ANOVA
Anova merupakan singkatan dari analysis of varian adalah salah satu uji komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan mean rata-rata data lebih
dari dua kelompok. Prinsip uji Anova adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi di dalam kelompok within dan variasi
antar kelompok between. Bila variasi within dan between yang sama nilai perbandingan kedua varian mendekati angka satu, maka berarti tidak ada
perbedaan efek dari intervensi yang dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya bila variasi antar kelompok lebih
besar dari variasi didalam kelompok, artinya intervensi tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan menunjukkan
94
adanya perbedaan. Uji anova ini akan menggambarkan perbandingan gaya hidup dan pemilihan bimbingan belajar dari 3 kelompok yaitu responden Ganesha
Operation, Sony Sugema College, dan Prosus Inten.
Tabel 4.22 Tabel Test Of Homogeneity Of Variances
Sig. Aktivitas
0,865 Ketertarikan
0,023 Pendapat
0,955 Citra bimbel
0,229 Citra produk
0,606 Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Tabel diatas menjelaskan mengenai varian dari setiap indikator dari variabel yang ada. Salah satu asumsi uji Anova adalah variannya sama. Dari
tabel Test of Homegeneity of Variances terlihat bahwa hasil uji menunjukan
bahwa varian ketiga kelompok tersebut sama P-value = 0,8650,955 0,229 dan 0,606, sehingga uji Anova valid untuk menguji hubungan ini. Sedangkan varian
ketiga kelompok lainnya adalah berbeda P-value = 0,023. Apabila p-value 0,05 maka dapat disimpulkan varian ketiga kelompok sama dan apabila p-value
0,05 maka varian ketiga kelompok berbeda. Untuk melihat perbedaan ketiga kelompok tersebut maka digunakan tabel Anova. Apabila varian berbeda maka
akan menggunakan uji lanjut, uji Games Howell dan jika varian sama akan menggunakan uji Bonferroni. Adapun hipotesis dalam uji ini yaitu:
H = tidak terdapat perbedaan antar varian kelompok
H
a
= terdapat perbedaan antar varian kelompok
95
Tabel 4.23 Uji Anova
Indikator Sig
Aktivitas 0,051
Ketertarikan 0,003
Pendapat 0,064
Citra bimbingan belajar 0,867
Citra produk 0,000
Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Dari tabel uji Anova diatas terdapat kolom signifikan, apabila nilai
signifikansi yang ada pada tabel 0,05 maka H ditolak. Apabila signifikansi
0,05 maka H diterima. Jika hipotesis menunjukkan adanya perbedaan H
ditolak maka uji Post Hoc Test akan dilanjut dan sebaliknya. Dilihat pada tabel diatas bahwa signifikan dari indikator adalah 0,05 yaitu 0,003 dan 0,000maka
H ditolak yang artinya ada perbedaan antara kelompok varian dalam indikator
diatas, oleh sebab itu uji Post Hoc Test akan dilanjutkan. Berbeda dengan indikator citra bimbingan belajar yang memiliki nilai signifikan sebesar 0,867
0,05 yang artinya H diterima yaitu tidak terdapat perbedaan dari ketiga kelompok
bimbingan belajar dalam pemilihan bimbingan belajar berdasarkan citra bimbingan belajar.Variabel gaya hidup dengan indikator aktivitas juga
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kelompok responden dalam hal ini dengan nilai signifikan 0,051 0,05. Hipotesis nol juga diterima dengan indikator
pendapat yang bernilai 0,064 0,05. Indikator ketertarikan dan citra produk kemudian akan diuji dengan menggunakan uji Post Hoc.
Tabel Post Hoc Test di bawah ini memperlihatkan bahwa 3 kelompok
dengan nama lembaga bimbingan belajar yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan rata-rata pada setiap indikatornya ditandai dengan tanda bintang .
96
Tabel ini menunjukkan adanya perbedaan yang muncul dari ketiga nama bimbingan belajar tersebut.
Tabel 4.24 Tabel Uji Post Hoc Test
Dependent Variable I Nama
Bimbingan Belajar
J Nama Bimbingan
Belajar Mean
Difference I- J
Pendapat Bonferroni
Ganesha Operation
SSC ,363
Prosus Inten ,203
Sony Sugema College
GO -,363
Inten -,160
Prosus Inten GO
-,203 SSC
,160
Citra Produk Bonferroni Ganesha
Operation SSC
-,092 Inten
,379 Sony Sugema
College GO
,092 Inten
,472 Prosus Inten GO
-,379 SSC
-,472 Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Uji post hoc untuk melihat perbedaan dari 3 bimbingan belajar tersebut dapat terlihat dari variabel X dengan indikator pendapatopini. Uji ini
menggunakan uji Bonferroni karena varian dari kelompok yang sama. Uji Post Hoc yang dilakukan menemukan adanya perbedaan pendapat antara kelompok
responden Ganesha Operation dengan Sony Sugema College dengan rata-rata 0,363
. Perbedaan pendapat juga terjadi pada kelompok responden bimbingan belajar Sony Sugema College dengan Inten dengan rata-rata perbedaan 0,160
. Ganesha Operation dengan Inten tidak memiliki perbedaan dalam indikator
pendapat responden. Perbedaan yang terjadi diantara kelompok tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan jawaban responden terhadap indikator
pertanyaan mengenai hal ekonomi. Responden dari bimbingan belajar SSC
97
memilih mengikuti bimbingan belajar tersebut karena harganya yang terjangkau bagi mereka. Bimbingan belajar SSC menawarkan harga yang lebih murah dari
harga yang ditawarkan oleh bimbingan belajar Ganesha Operation dan Prosus Inten.
Uji post hoc selanjutnya dilakukan untuk melihat adanya perbedaan kelompok responden terhadap pemilihan bimbingan belajar berdasarkan citra
produk yang ditawarkan oleh bimbingan belajar. Dari hasil uji yang diperoleh dengan menggunakan uji Bonferroni dengan varian yang sama menunjukkan
bahwa hanya kelompok Ganesha Operation dengan Prosus Inten yang menunjukkan adanya perbedaan mengenai citra produk dengan nilai mean 0,379
. Perbedaan akan pemilihan bimbingan belajar berdasarkan citra produk juga
terdapat pada bimbingan belajar Sony Sugema College dengan Inten dengan nilai mean 0,472
. Perbedaan yang terjadi antara GO dan Inten dengan SSC dan Inten adalah mengenai jumlah lulusan yang atau alumni yang ada dalam suatu
bimbingan belajar. Responden dari bimbingan belajar Inten menunjukkan bahwa jumlah lulusan atau alumni dari suatu bimbingan belajar tidak mempengaruhi
responden untuk menentukan pilihannya untuk mengikuti bimbingan belajar. Berbeda dengan bimbingan belajar GO dan SSC yang selalu menonjolkan jumlah
lulusan yang berhasil masuk PTN dan UN di setiap brosur atau setiap promosi yang mereka lakukan.
4.4. Pembahasan 4.4.1. Gaya Hidup Siswa