65
BAB IV FRAMING PKS DAN FAKTOR PENDUKUNGNYA
A.
Reinterpretasi Masalah: Konspirasi dan Luthfi Hasan Ishaaq Tidak Bersalah
“Pada kesempatan ini, kalau dia Luthfi Hasan Ishaaq menonton acara ini, saya ingin mengatakan kepadanya bahwa saya “mencintainya”, dan seluruh pegurus,
pimpinan, dan kader PKS “mencintai” beliau. Kita juga percaya kepada integritas beliau, kita sepenuhnya tsiqoh percaya. Tetapi yang dihadapi oleh PKS hari ini
adalah sebuah konspirasi besar yang bertujuan ingin menghancurkan partai ini. Dan menurut saya, peristiwa besar ini insya-Allah akan menjadi hentakkan
sejarah yang akan membangunkan macan tidur PKS. Saya yakin Allah SWT mengirimkan sebuah isyarat besar kepada kita semuanya bahwa ini adalah
momentum pembenahan diri sekaligus momentum kebangkitan PKS. “Saya yakin ini bukanlah hari-hari mudah yang akan kita lalui, tapi kita pasti bisa
melaluinya Insya-Allah. Kita pasti bisa melalui hari-hari yang sulit ini asalkan kita mengetahui tiga syarat untuk bisa melaluinya. Pertama adalah memohon
pertolongan kepada Allah Swt.... Syarat yang kedua Ihkwah sekalian adalah kebersamaan kita semuanya, ukhwah, persaudaraan, soliditas itu yang harus kita
jaga.... Kita pasti bisa melalui ini apabila kita bergandengan tangan, kalau kita saling bersatu, kalu kita saling menyatukan diri kita atas nama cinta kepada Allah
Swt.... Syarat ketiga adalah kerja keras. Hari ini saya ingin katakan kepada antum semuanya dan seluruh kader-kader PKS yang menonton acara ini....
B
ahwa berlaku ayat Allah Swt “lambung mereka tidak bersahabat dengan tempat tidur”, tidak ada waktu tidur sejak saat ini saudara-saudar sekalian....Dan saya
percaya dengan pertolongan Allah dan dengan kebersamaan kita, tidak akan ada satupun kekuatan di dunia maupun di negeri ini yang akan menghancurkan
gerakan ini.”
117
Pidato di atas merupakan orasi politik pertama Anis Matta setelah ditetapkan sebagai Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq.
Penunjukkan Anis Matta sebagai Presiden PKS terjadi satu hari setelah Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK dan mengundurkan diri
sebagai Presiden PKS. Pidato tersebut, menjadi salah satu poin utama dalam
117
Pidato Politik Perdana Anis Matta sebagai Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq di kantor DPP PKS Jl. Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, tanggal 1 Februari 2013. Dapat
diakses di http:www.youtube.comwatch?v=DL_xGMLcStE. Diunduh pada tanggal 10 Agustus 2014.
66
proses framing PKS kepada kadernya dalam kasus kuota impor daging sapi di Kementrian Pertanian yang melibatkan Luthfi Hasan Ishaaq.
Pidato tersebut merupakan bentuk framing yang sengaja diciptakan oleh elitpimpinan PKS untuk menjaga soliditas dan mencegah kegaduhan dalam
intenal kader PKS. Berdasarkan pengakuan Supriadi, seorang narasumber jenjang muntasibmadya, bahwa pidato Anis Matta sengaja disiarkan di beberapa televisi
swasta. Narasumber ini mengatakan:
“PKS sengaja mengundang TV One dan Metro TV dan membayar kedua stasiun televisi tersebut untuk menyiarkan pidato Ustad Anis Matta tersebut. Tujuannya
agar semua kader di Indonesia bisa mendengar langsung orasi Ustad Anis Matta”.
118
Bukti lain, bahwa pidato tersebut sengaja dilakukan untuk mem-framing kader mereka adalah dengan melihat bahasa yang digunakan Anis Matta. Anis
Matta dalam pidato tersebut menggunakan bahasa dan istilah-istilah yang sering dipakai dalam Gerakan TarbiyahPKS.
Misalnya menggunakan kata “Ikhwah saudara dan antum
” untuk menyebut audiens dalam pidato, tsiqoh percaya, dan ukhwah persaudaraan. Tujuannya adalah agar framing tersebut secara maksimal
bisa diterima oleh kader, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa ideologis dan mencerminkan identitas mereka.
Dalam pidato tersebut, pada level diagnostik terdapat dua framing yang disampaikan oleh Anis Matta. Pertama, bahwa adanya ancaman yang ditujukan
kepada gerakan PKS melalui konspirasi. Mengenai konspirasi ini, Suhada, seorang kader jenjang muntasib madya mengatakan:
118
Wawancara dengan Supriadi. Kader Jenjang Muntasib dan tidak masuk dalam struktur PKS, karena statusnya sebagai PNS Pegawai Negeri Sipil, Jakarta. Wawancara dilakukan di
Jakarta, tanggal 7 Juli 2014.
67 “Berkali-kali presiden, Ustad Anis Matta memberikan penjelasan terkait
konsprirasi kasus Ustad Luthfi, bahwa itu adalah benar-benar konspirasi yang ingin menjatuhkan PKS. Bahkan target dari musuh kita adalah membubarkan
PKS, supaya partai dakwah ini tidak lagi berkecimpung di politik Indonesia, karena partai ini merupakan ancaman bagi musuh-musuh PKS
”
119
Kedua, framing yang menyatkan bahwa Luthfi Hasan Ishaaq tidak bersalah. Pada pembukaan pidato tersebut Anis Matta menga
takan “bahwa saya mencintainya Luthfi Hasan Ishaaq, dan seluruh pegurus, pimpinan, dan kader
PKS “mencintai” beliau”. Ini memperlihatkan bahwa struktur PKS melakukan framing bahwa Luthfi Hasan Ishaaq tidak bersalah. Menurut penulis, hal ini
bertujuan agar para kader tetap percaya pada gerakan atau pimpinannya. Mengenai ini, Rahmat Aziz, seorang kader level muntazhimdewasa
mengungkapkan:
“Tujuan Ustad Luthfi dijadikan tersangka sangat banyak kejanggalan. Nanti kamu akan lihat sendirilah kejanggalan-kejanggalannya, saya sendiri juga tau dari
media dan pengamat yang kemudian benar. Contoh, kasus Ustad Luthfi dibilang ketangkap tangan. Kasus ketangkap tangan itu apa? Kan definisinya tidak jelas.
Yang ketangkap tangan Fathanah, itu kan hanya pengakuan Fathanah. Kamu bisa saja dijebak begitu juga. Misalnya kamu di rumah dan yang ketangkap tangan
teman kamu. Yang ketangkap tangan siapa, kemudian kamu dihubung- hubungkan
”
120
Pengakuan yang sama terjadi pada level kader yang lebih rendah, bahwa mereka percaya bahwa kasus korupsi Luthfi Hasan Ishaaq merupakan sebuah
konspirasi. Suhada menjelaskan bahwa dia memberikan penjelasan dan intruksi kepada kader-kadernya di DPRa Duri Kosambi terkait kasus Luthfi Hasan Ishaaq.
Suhada menjelaskan pengalamannya ketika memberikan penjelasan kasus Luthfi Hasan Ishaaq kepada kader-kader di kelurahannya:
119
Wawancara dengan Suhada. Kader Jenjang Muntasib dan Ketua DPRa PKS Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta. Wawancara dilakukan di Jakarta tanggal 25 Juli 2014.
120
Wawancara dengan Rahmat Aziz.
68 “Mengadakan pertemuan rutin kader setiap sebulan sekali, kemudian pada
moment itu kita sampaikan bahwa musibah atau hal yang menimpa Ustad Luthfi merupakan sesuatu hal yang direncanakan oleh musuh-musuh kita atau disebut
konspirasi, informasi ini kita dapat dari pemimpin kita yang lebih tinggi, dan kami sampakan kepada kader, bahwa informasi yang diberitakan oleh media
terkait kasus Ustad Luthfi itu tidak benar dan menghimbau kepada seluruh kader untuk tidak mempercayai pemberitaan yang ada di media cetak atau elektonik.
Informasi yang utama dikonsumsi oleh kader adalah informasi yang berasal dari
struktur, selain itu media adalah informasi yang “abangan””.
121
Penulis menemukan bahwa framing terhadap kasus Luthfi Hasan Ishaaq tidak berhenti setelah pidato Anis Matta. PKS melakukan apa yang disebut
dengan LT3Besar Liqo Tarbawi menuju kemenangan 3 Besar paska terjadinya kasus Luthfi Hasan Ishaaq. LT3Besar diadakan setiap satu bulan sekali.
Kegiatannya seperti pengajian di mana seluruh kader tingkat DPRa wajib mengikutinya. Materi yang sampaikan dalam LT3Besar berupa tausiah dan
intruksipenjelasan terkait isu-isu yang berkaitan dengan gerakan PKS. Forum LT3Besar selain tempat memobilisasi kader dalam merancang
kegiatan partai, juga menjadi tempat di mana framing itu ditransformasikan dari pemimpin gerakan ke kadernya. Artinya, LT3Besar menjadi tempat untuk
“menjaga” kader PKS dari informasi luar, khususnya media yang mereka anggap telah salah dalam memberitakan kasus Luthfi Hasan Ishaaq. LT3Besar menjadi
salah satu selain halaqohliqo tempat resmi partai dalam menjelaskan hal yang terkait dengan PKS pada umumnya dan kasus Luthfi Hasan Ishaaq khusunya.
Menurut mereka informasi yang benar adalah informasi yang disampaikan oleh struktur gerakanpartai bukan oleh media, dan LT3Besar menjadi salah satu
tempatnya.
122
121
Wawancara dengan Suhada.
122
Diolah dari wawancara dengan Rahmat Aziz, Suhada, Sugianto, dan Sutrisna.
69
Yang mengherankan, ketika penulis bertanya mengenai konspirasi. Aan Rohana yang kapasitasnya sebagai
anggota Majelis Syuro PKS menjelaskan “ini adalah konspritasi dari pihak luar yang tidak senang dengan dakwah yang PKS
lakukan”. Lebih jauh penulis bertanya mengenai siapa menurut PKS pelaku konspirasi tersebut? Aan Rohana menjawab “Di kalangan kami tidak ada
pembahasan tentang itu pelaku konspirasi”.
123
Artinya, secara faktual framing tentang konspirasi sebenarnya tidak kredibel, karena gerakan tidak mampu
menjelasakan siapa pelaku konspirasi tersebut kepada kadernya. Terkait dengan framing konspirasi yang dikatakan Anis Matta, penulis
menemukan bahwa tidak ada isu-isu konspirasi global, konspirasi yang dimengerti oleh kader PKS adalah bersifat lokal. Sejauh kader-kader PKS yang penulis
wawancara, mereka tidak menyinggung adanya konspirasi secara global, misalnya ada: konspirasi Yahudi, Kristen, atau Barat. Framing diagnostik dalam gerakan
Islamis biasanya ditujukan pada ketiga entitas tersebut Yahudi, Kristen, atau Barat.
Konspirasi yang dimengerti oleh kader-kader PKS pada kasus ini bersifat lokal. Misalnya merujuk pada lawan-lawan politik PKS yang mereka anggap
berlawan secara ideologis dengan PKS. Suhada mengatakan:
“Bahwa pergerakan PKS, tujuan politiknya cukup bagus menurut saya: ingin memperbaiki negeri dengan ajaran Islam secara menyeluruh, ini diketahui oleh
lawan-lawan politik kita yang bersebrangan dengan ideologi, dan ini mengancam eksistensi ideologi mereka. Dan mereka berusaha untuk menghentikan gerakan
dakwah kita”.
124
123
Wawancara dengan Aan Rohana.
124
Wawancara dengan Suhada.