Urgensi Rukun Bai’at Dalam Gerakan

56 Dari keenam tingkatan tersebut dibagi lagi menjadi dua, yaitu kader pendukung dan kader inti. Kader pendukung adalah mereka yang berada di tingkat pemula tamhidi dan muda muayyid, sedangkan kader inti adalah mereka yang berada pada tingkat madya muntasib, dewasa muntazhim, ahli „amil, purna mas‟ulin. Para kader dibina melalui halaqohliqo yang anggotanya dikelompokkan berdasarkan tingkatanjenjang yang sama dalam gerakan. Pada jenjang keanggotaan, seorang kader bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi. Seorang kader yang akan naik ke jenjang yang lebih tinggi terlebih dahulu harus melewati atau melaksanakan kriteria atau standar yang telah ditetapkan oleh gerakan, yang disebut muasshofat tarbiyah. Setelah kader tersebut melaksanakan muasshofat dijenjangnya, maka dia akan mengikuti ujian kenaikan, yang disebut dauroh tarqiyah. Ketika seorang kader lulus dalam dauroh tarqiyah, maka dia akan naik ke jenjang di atasnya. Ada konsekuensi bagi kader di setiap jenjangnya terhadap penugasan mereka di struktur partai PKS. Bagi kader pendukung pemula dan muda, mereka menjadi anggota biasa dalam struktur DPRa Dewan Pengurus Ranting setingkat kelurahan. Pada level madya seorang kader ditugaskan menjadi pimpinan dalam struktur DPRa atau menjadi anggota dalam struktur di atasnya yaitu DPC Dewan Pengurus Cabang tingkat kecamatan. Selanjutnya pada level dewasa, biasanya mereka ditugaskan menjadi pimpinan tingkat DPC atau menjadi pimpinan pada tingkat DPD Dewan Pengurus Daerah setingkat kota madya atau kabupaten atau anggota pada tingkat DPW Dewan Pengurus Daerah setingkat provinsi. Kemudian jenjang ahli, kader 57 pada level ini menjadi pimpinan pada level DPW atau anggota pada level DPP Dewan Pengurus Pusat. Pada level kader Purna, seorang kader ditugaskan menjadi pimpinan DPP danatau Majelis Syuro. 106 Tabel 4: Jenjang kader dan penugasan dalam struktur PKS 107 Jenjang Keanggotaan Tujuan atau Muasshofat Tarbiyah Jabatan dalam Struktur PKS Pemula Tamhidi Seseorang yang memiliki sifat terpuji, perangai Islam asasi, tidak terkotori syirik dan tidak memiliki hubungan dengan institusi yang memusuhi Islam. 1. Memperkenalkan prinsip-prinsip umum Islam, baik aqidah, syariah, maupun akhlaq. 2. Memunculkan lingkungan yang sesuai untuk berkomitmen kepada prinsip-prinsip Islam. 3. Memperkokoh kecenderungan peserta untuk berkomitmen kepada prinsip-prinsip Islam. 4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji dan perangai Islam asasi yang ada pada perserta melalui kajian terhadap ilmu-ilmu marhalah bidang studi 5. Membentuk berbagai kecenderungan dan orientasi-orientasi positif menuju penyebarluasan fikrah pola pikir Islam, dan memberi perhatian kepada berbagai problematika dunia Islam. 6. Meneliti tingkat kredibilitas berbagai kecendrungan dan orientasi-orientasi positif yang dimiliki oleh peserta tersebut. Anggota dalam struktur DPRa PKS Dewan Pengurus Ranting setingkat Kelurahan. Muda Muayyid Seorang tamhidi yang mendukung fikrah, memiliki perhatian untuk menyebarluaskannya, 1. Menguasai ilmu-ilmu dan nilai-nilai yang diambil dari Qur‟an, sunnah, dan sirah salafush shalih sesuai dengan marhalahnya. 2. Mengenal sejumlah tokoh-tokoh Anggota dalam struktur DPRa PKS Dewan Pengurus Ranting setingkat 106 Diolah melalui hasil wawancara dengan Aan Rohana, Sugianto, dan Rahmat Aziz. 107 Diolah dari Arief Munandar, Antara Jamaah dan Politik: Dinamika Habitus Kader Partai Keadilan Sejahtera PKS dalam Arena Politik Indonesia Paska Pemilu 2004, hal.177-179, buku Manhaj Tarbiyah 1427 H, dan hasil wawancara dengan Aan Rohana, Sugianto, dan Rahmat Aziz. 58 memiliki perhatian terhadap problematika kaum muslimin secara umum, dan mempelajari sebagian daripada konsep- konsep asasi dakwah. Islam, ulama, dan mujahid yang berkhidmat untuk Islam. 3. Mengetahui urgensi dan keharusan beramal jama‟i untuk berkhidmat demi Islam dan kaum muslimin. 4. Memiliki kemampuan untuk memilih jamaah yang dapat mewujudkan pemahaman Islam yang benar. 5. Menghiasi diri dengan akhlaq Islam dan bertata krama dengan adab- adabnya, baik lahir maupun batin. 6. Menanamkan perhatian untuk menyebarluaskan fikrah Islam dan perhatian kepada berbagai problematika kaum muslimin. 7. Menanamkan kebiasaan untuk indibath disiplin dan tidak menyia- nyiakan waktu. Kelurahan. Madya Muntasib Seseorang yang memenuhi segala persyaratan muayyid dan berada di dalam barisan pada tangga pertama keterikatan di mana ia melaksanakan berbagai tugas dakwah yang dibebankan kepadanya dan membela dakwah. 1. Memperkokoh pengetahuan peserta mengenai urgensi dan kemestian komitmen ilmiah dan manajerial. 2. Memperhatikan berbagai hakikat dan nilai-nilai yang ada dalam manhaj pada aspek pemahaman dan penguasaan. 3. Membekali peserta dengan berbagai kemahiran yang menjadi sasaran pada ilmu-ilmu marhalah, kegiatan- kegiatannya, serta pelatihan- pelatihannya. 4. Mengembangkan berbagai orientasi dan kecenderungan positif berupa perhatian, obsesi, semangat, dan pengorbanan untuk dakwah. 5. Memikul tanggung jawab dan tugas kerja-kerja dakwah yang dibebankan kepada peserta dengan memperhatikan aspek ketelitian dan itqan profesionalisme. 6. Berperan serta aktif dalam membentuk rumah tangga dan masyarakat yang Islami. 7. Merealisasikan rukun-rukun dan adab-adab usrah. Pimpinan dalam struktur DPRa atau menjadi anggota dalam struktur di atasnya yaitu DPC Dewan Pengurus Cabang tingkat kecamatan. Dewasa Muntazhim Muntasib yang 1. Memperkokoh berbagai kemahiran Pimpinan tingkat 59 melaksanakan semua tugas dan beban yang diminta, disertai pengenalan terhadap berbagai keadaan gerakan dakwah dan sejarahnya, dan ia merupakan batu bata asasi di dalamnya. yang diperoleh pada marhalah muntasib dan meningkatkan profesionalismenya. 2. Memberikan perhatian terhadap berbagai hakikat, nilai, dan kemahiran yang menjadi target pada ilmu-ilmu marhalah serta pelatihan- pelatihannya. 3. Memberikan berbagai kemahiran yang ditargetkan pada marhalah ini dengan cara melaksanakan berbagai kegiatan, dan ikut serta secara aktif dalam berbagai pelatihan. 4. Berkorban secara maksimal dalam melaksanakan berbagai tugas dan beban yang diminta darinya. 5. Istifadah mengambil manfaat berdasarkan pemahaman, isti‟ab penguasaan, analisis, dan penggalian dari sejarah gerakan dakwah dan berbagai kondisi yang dilaluinya. 6. Berkomitmen terhadap berbagai pedoman dan keputusan yang dikeluarkan oleh berbagai institusi gerakan dakwah. 7. Bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menyempurnakan berbagai unsur keteladanan pada diri dan rumah tanggganya. DPC Dewan Pengurus Cabang setingkat kecamatan, pimpinan pada tingkat DPD Dewan Pengurus Daerah setingkat kota madya atau kabupaten, dan anggota tingkat DPW Dewan Pengurus Daerah setingkat Provinsi. Ahli ‘Amil Seorang muntazhimin yang telah memiliki keahlian dan berjanji setia untuk bekerja sesuai dengan nizham asasi pedoman pokok gerakan dakwah, serta mengerahkan secara efektif diri dan hartanya. 1. Memperkokoh segala hal yang telah dipelajari pada marhalah muntazhim. 2. Memberikan perhatian terhadap berbagai hakikat, nilai, dan kemahiran, berikut dalil-dalil syar‟i- nya. 3. Memberikan berbagai kemahiran yang ditargetkan pada ilmu-ilmu dan kegiatan-kegiatan marhalah ini dengan berbagai pelatihannya. 4. Berkomitmen dengan sempurna kepada sasaran nilai-nilai marhalah yang berupa mazahir sulukiyah tampilan perilaku. 5. Mengembangkan berbagai kecenderungan dan orientasi positif untuk hal-hal yang menjadi Pimpinan pada level DPW Dewan Pengurus Wilayah setingkat provinsi atau anggota pada level DPP Dewan Pengurus Pusat.