Tarbiyah Sebagai Sarana Kaderisasi Gerakan: Tujuan dan Proses
53
setia anggota kepada gerakan TarbiyahPKS. Rukun ini sebenarnya dibuat oleh Hasan Al-Banna sebagai janji setia setiap anggota gerakan Ikhwanul Muslimin.
Ada sepuluh rukun baiat: fahm pemahaman, ikhlas, amal, jihad, tadhiyyah pengorbanan, taat ketaatan, tsabat keteguhan, tajarrud kemurnian, ukhwah
persaudaraan, dan tsiqoh kepercayaan. Sebagaimana yang diungkapkan Suhada, seorang Ketua DPRa Dewan Pengurus Ranting Kelurahan Duri
Kosambi, yang menjelaskan pemahamannya ten tang rukun bai‟at:
“Yang namanya rukun adalah kewajiban dan harus dipegang teguh. Kalau ada salah satu rukun tidak dilaksanakan, maka dia belum sempurna sebagai kader,
apabila dia belum menjalankan kesepuluh rukun baiat itu. Kalau dia melanggar itu, sebaik
nya dia harus mempelajari kembali rukun baiat itu”
101
Sebagai manifestasi dari pemahaman Islam yang kaffah, rukun baiat merupakan syarat utama bagi kader dalam gerakan TarbiyahPKS. Lebih jauh,
rukun bai‟at menurut Hasan Al-Banna merupakan sebuah keniscayaan dan harus dipenuhi oleh setiap kader gerakan agar dapat menunaikan tugasnya dalam
jamaah gerakan, dan tidak terpenuhinya salah satu rukun ini akan membuat seorang kader menjadi cacat, dan selanjutnya cacat pula gerakan oleh kader
tersebut.
102
Rukun bai‟at menjadi keharusan bagi gerakan PKS untuk disampaikan
kepada kadernya. Rukun bai ‟at disampaikan pada halaqohliqo dan secara khusus
ada penugasan dari murabbi kepada binaannya untuk membaca dan menghapal rukun baiat ini. Menurut Said Hawwa, tanggung jawab pertama gerakan adalah
101
Wawancara dengan Suhada. Kader Jenjang Muntasib dan Ketua DPRa PKS Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta. Wawancara dilakukan di Jakarta tanggal 25 Juli 2014.
102
Sa‟id Hawwa, Membina Angkatan Mujahid: Studi Analisis atas Konsep Dakwah Hasan Al-
Banna dalam Risalah Ta‟lim, Solo: Era Intermedia, 2000, hal. 135.
54
mewujudkan rukun- rukun bai‟at yang sepuluh kepada setiap individu, sebagai
jalan untuk membangun gerakan Islam yang komprehensif kaffah.
103
Misalnya kader gerakan PKS sangat ditekankan untuk tsiqoh percaya dan taat patuh kepada pemimpin dan murabbi meraka. Percaya dan patuh
kepada murabbi merupakan rukun bai‟at yang wajib dilaksanakan oleh setiap
anggota gerakan. Menyangkut tsiqoh kepada pemimpin, Rahmat Abdullah mengatakan ”pemimpin menduduki posisi sebagai bapak dalam ikatan hati, posisi
guru dalam suplai ilmu, syeikh dalam pembinaan ruhiyah dan panglima dalam kebijakan umum dakwah.”
104
Sehingga, percaya dan patuh kepada pemimpin dan murabbi menjadi budaya dan tuntutan perilaku bagi setiap anggota gerakan
TarbiyahPKS. Tabel 3
: Rukun Bai‟at
105
Rukun Bai’at Penjelasan
Fahm Pemahaman Yang dimaksud dengan pemahaman yaitu bahwa
seorang kader harus yakin dan mengerti bahwa fikrah ideologi gerakan merupakan fikrah Islam yang bersih.
Ikhlas Bahwa setiap kader dalam setiap kata-kata, aktivitas,
dan jihadanya, semua semata-mata bertujuan untuk mencari
ridha Allah
dan pahalanya,
tanpa mempertimbangkan apapun selain itu, seperti: harta,
jabatan, gelar, dan lain-lain, sehingga dia menjadi pejuang gerakan, dan bukan menjadi pejuang
kepentingan dan ambisi pribadi.
Amal Amal aktivitas merupakan buah dari ilmu dan
keikhlasan. Beberapa tingkatan amal bagi seorang kader: perbaikan diri sendiri, pembentukan keluarga
muslim, membimbing masyarakat, pembebasan tanah air dari penguasa asing, memperbaiki keadaaan
103
Sa‟id Hawwa, Membina Angkatan Mujahid: Studi Analisis atas Konsep Dakwah Hasan Al-
Banna dalam Risalah Ta‟lim, Solo: Era Intermedia, 2000, hal. 135.
104
Rahmat Abdullah, Untukmu Kader Dakwah,Jakarta: Pustaka Dakwatuna, 2004, hal.102.
105
Diolah dari Hasan Al-Banna, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin, Solo: Era Intermedia, 2005.
55 pemerintah, menegakkan kepemimpinan dunia dengan
penyebaran dakwah Islam di seantero negeri. Jihad
Jihad adalah sebuah kewajiban yang tetap hukumnya hingga hari kiamat. Peringkat pertama jihad adalah
pengingkaran dalam hati, dan peringkat terakhirnya adalah perang di jalan Allah. Sedangkan di antara
keduanya terdapat jihad dengan lisan, pena, tangan, dan kata-kata yang benar dihadapan penguasa yang zalim.
Tadhiyyah Pengorbanan Tadhhiyyah adalah pengorbanan jiwa, harta, waktu,
kehidupan, dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seorang kader untuk meraih tujuan.
Taat Kepatuhan Yang dimaksud dengan taat adalah menjalankan
perintah dan merealisasikannya dengan serta merta, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, saat
bersemangat maupun malas
Tsabat Keteguhan Hasan Al-Banna menjelaskan bahwa seorang kader
hendaknya menjadi seorang mujahid di jalan yang akan mengantarkan pada tujuan tujuan gerakan atau mati
syahid, walaupun jauh jangkauannya dan lama waktunya, sampai bertemu dengan Allah.
Tajarrud Kemurnian Hasan Al-Banna memberikan penjelasan mengenai
Tajarrud yaitu
bahwa seorang
kader harus
membersihkan pola pikirnya dari berbagai prinsip nilai lain yang di luar gerakan dan pengaruh pribadi.
Ukhwah Persaudaraan Uhkwah dalam konsepsi Hasan Al-Banna adalah
terikatnya hati dan nurani dengan ikatan aqidah, sehingga seorang kader gerakan melihat saudara-
saudaranya lebih utama dari diri sendiri.
Tsiqoh Kepercayaan Tsiqoh adalah rasa puasnya seorang tentara kader atas
komandannya pemimpinnya, dalam hal kapasitas kepemimpinannya maupun keikhlasannya, dengan
kepuasan yang mendalam yang menghasilkan perasaan cinta, penghargaan, penghormatan, dan ketaatan.