12
harus tetap menjaga idealisme mereka terhadap kemurnian ideologi yang dianutnya sebagai basis soliditas organisasi.
Dari fenomena di atas Burhanudin merumuskan beberapa pertanyaan terkait PKS dalam bukunya. Pertama, mengapa PKS lahir dan bagaimana proses
kelahirannya? Kedua, bagaimana PKS menyampaikan pesan ideologi dan diterima oleh kelompok sasaran? Bagaimana strategi elektoral PKS dalam
mengembangkan suara elektoral dengan mendeklarasikan sebagai partai terbuka?.
14
Dalam buku tersebut Burhanudin menggunakan pendekatan gerakan sosial yang integral untuk menjelaskan fenomena dan pertanyaan di atas. Beberapa teori
gerakan sosial utama yang digunakan Burhanudin yaitu: Teori Mobilisasi Sumber Daya Resources Mobilization Theory, Struktur Kesempatan Politik Political
Opportunity Structure, dan Pembingkaian Framing. Hal yang menurut penulis luput dari pembahasan Yon Machmudi dan
Burhanudin Muhtadi dalam risetnya adalah pembahasan mengenai dinamika internal PKS terkait kasus-kasus particular yang menyangkut pelanggaran atau
penyelewengan ideologi oleh elitpimpinan PKS kasus hukum dan pelanggaran moral terhadap loyalitas kadernya. Misalnya, Burhanudin dalam bukunya melihat
dilema PKS disebabkan karena faktor strategi elektoral yang menggeser idealisme ideologi partai. Artinya yang dilihat adalah faktor kebijakan partai dan dinamika
yang terjadi dalam tataran elit.
14
Burhanudin Muhtadi, Dilema PKS: Suara dan Syariah, hal.6.
13
Sementara itu penelitian mengenai dinamika Internal PKS terkait kasus- kasus khusus hukum dan moralitas yang mempengaruhi loyalitas kader PKS
dalam setiap level tingkatan anggota belum banyak perhatian secara akademis. Kasus utama seperti pengaruh kasus hukum Luthfi Hasan Ishaaq terhadap
soliditas kader PKS dan bagaimana PKS sebagai sebuah gerakan menanggulangi persoalan tersebut, belum di bahas oleh penelitian-penelitian sebelumnya.
K. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan
maksud mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut.
15
Metode penelitian mencakup: pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
E.1. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dan latar alami dengan memanfaatkan penelitian sebagai
instrumen kunci. Proses dan pemaknaan perspekstif subjek lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif, Ciri penelitian kualitatif dapat dilihat dari bentuk
laporannya, yaitu dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam.
16
15
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Refika Aditama, 2010, hal. 12.
16
H. Bahrun Nur Tanjung dan Ardinal, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Jakarta: Kencana, 2005, Hal. 2.
14
E.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah Studi Kasus. Studi kasus merupakan penelitian dimana di dalamnya peneliti menggali
entitas tunggal atau fenomena kasus yang dibatasi oleh waktu dan kegiatan program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok sosial dalam pengumpulan
informasi terperinci melalui penggunaan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode waktu yang lama.
17
Dengan jenis penelitian ini, penulis mencoba menfokuskan penelitiannya mengenai proses framing dan faktor pendukungnya
yang menyebabkan kadernya agar tetap loyal melakukan aksi-aksi kolektif Collective actions dalam melaksanakan kegiatan partai di tengah kasus hukum
yang menjerat Luthfi Hasan Ishaaq.
E.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah wawancara mendalam dan studi pustaka. Di sini penulis mewawancarai secara mendalam
beberapa orang kader PKS yang penulis klasifikasi berdasarkan: pertama, Jenjang keanggotaan, meliputi: kader Tamhidi pemula, Muayyid muda,
Muntasib Madya, Muntazhim Dewasa dan Mas‟ulin Purna. kedua, struktur
organisasi PKS, meliputi: Pengurus DPP Dewan Pengurus Pusat PKS, Pengurus DPD Dewan Pengurus Daerah PKS Jakarta, Pengurus DPC Dewan Pimpinan
Cabang PKS Kecamatan, DPRa Dewan Pengurus Ranting Kelurahan, dan kader non-struktural. Sedangkan untuk studi pustaka, penulis mendapatkan
sumber dari: buku, jurnal, skripsi, disertasi, berita koran, dan berita internet.
17
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, hal.86.