3. Sejarah Terbentuknya Pengadilan Agama Tasikmalaya dan
Perkembangannya
Kenyataan kehidupan dan perkembangan Pengadilan Agama kini adalah hasil perjalanan sejarahnya, sehingga apa yang ada sekarang ini adalah hasil
proses perubahan, penembahan, dan lain-lain. Hal mana bagi Pengadilan Agama Tasikmalaya memperlihatkan perkembangan kehidupannya tidak lepas dari
bentuk dan perkembangan daerahnya itu sendiri, baik dari segi organisasi kemasyarakatan pemerintahan maupun dari perkembangan sosial budaya serta
kontinuetasnya sampai sekarang.
45
Terbentuknya Pengadilan agama Tasikmalaya berkaitan pula dengan perkembangan Tasikmalaya sebagai Kabupaten atau nama pengikat wilayah
pemerintahan. Team peneliti hari jadi kabupaten Tasikmalaya menemukan enam moment sejarah untuk dijadikan pangkal menentukan hari jadi.
46
Dalam enam moment itu mengandung unsur-unsur pembaharuan, kedinamisan, kreatifitas, kesadaran bermasyarakat, kesadaran pemerintahan
sendiri dan kedaulatan atas wilayahnya. Ke enam moment itu adalah:
47
a. Galunggung menurut Prasasti Geger Hanjuang
b. Periode Pemerintahan di sukakerta.
c. Berdirinya Sukapura dan Perkembangannya.
d. Perpindahan Ibukota Kabupaten. Sukapura ke Manonjaya 1334
45
Ibid., h. 2
46
Ibid.
47
Ibid., h. 3
e. Perpindahan Ibukota Kabupaten. Sukapura dari Manonjaya ke Tasikmalaya
1 Oktober 1901 yang kemudian diikuti perubahan nama Kabupaten. Sukapura menjadi Kabupaten Tasikmalaya pada Januari 1913.
f. Tasikmalaya dalam lingkungan negara RI Undang-undang No. 11945
tanggal 23 November 1945 dan Undang-undang No. 221950 tanggal 8 Agustus 1950.
4. Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Tasikmalaya
Pengadilan Agama Tasikmalaya pertama dibentuk berdasarkan penetapan Menteri Agama No. 6 Tahun 1947, Pengadilan Agama disebut
pakauman. Pemisahan dan Pencabutan Pengadilan Agama terjadi pada awal tahun 1950. Setelah proklamasi kemerdekaan terjadi perubahan integral, pada
tanggal 3 Januari 1946, terbentuklah kementerian agama, hal mana semua pegawai-pegawai pakauman termasuk Raad Agama diangkat semata-mata oleh
kebijakan presiden dan bupati. Setelah terbentuknya kementerian agama tersebut, wewenang untuk mengangkat penghulu dan ketua Raad Agama
ditetapkan menjadi wewenang Kementrian Agama.
48
Pakauman Raad Agama semula bertempat di Manonjaya, sewaktu pemerintahan Sukapura. Kabupaten Sukapura pindah ke Tasikmalaya,
pakaumanpun ikut pindah, lokasinya di sebelah Selatan Masjid Agung Tasikmalaya, sedang untuk ruang Raad agama bertempat di ruang depan Kantor
Urusan Agama, setelah ada pemisahan pada tahun 1950 pindah ke sebelah utara Masjid Agung, kemudian pindah lagi ke Jl. Sutisnasenjaya yang bangunannya
48
Ibid., h. 5