Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

1. Apa argumentasi mereka yang cerai di luar Pengadilan Agama. 2. Kendala apa saja yang dihadapi yang bercerai di luar Pengadilan Agama. 3. Bagaimana tanggapan hakim Pengadilan Agama, Pegawai Pencatat Nikah, dan Ulama setempat terhadap cerai di luar Pengadilan Agama.

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya perceraian di luar pengadilan, dan argumentasi mereka 2. Untuk mengetahui dampak dari perceraian di luar prosedur pengadilan bagi pelaku. 3. Untuk mengetahui tanggapan hakim Pengadilan Agama, Pegawai Pencatat Nikah dan Ulama setempat tentang perceraian di luar Pengadilan Agama.

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motovasi, tindakan dan lain-lain, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 9 9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. ke-21, h. 6 Metode penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengem- bangkan dan menguji kebenaran atau menguji pengetahuan dengan penyelidikan yang kritis.

2. Sumber Data

Dalam penulisan skripsi ini penulis memperoleh data peneltian dari berbagai sumber, sebagai berikut: a. Penelitian kepustakaan library research yaitu dengan cara mengumpulkan data-data dari literatur buku atau teks-teks lain, membaca dan memahami serta menganalisa hal yang berkaitan dengan masalah perceraian, khususnya perceraian di luar Pengadilan Agama. b. Penelitian lapangan field research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dari lapangan yang ada relevansinya dengan skripsi ini. 10 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan wawancara langsung secara mendalam dengan pegawai Pencatat Nikah Sodonghilir, hakim Pengadilan Agama Tasikmalaya dan ulama setempat. Juga wawancara langsung dengan pihak yang melakukan perceraian di luar Pengadilan Agama. Selain itu, juga dilakukan observasi di lapangan, terutama berkaitan dengan fenomena cerai di bawah tangan yang terjadi di masyarakat Kecamatan Sodonghilir.

3. Teknik Pengumpulan Data

Seperti yang telah disebutkan di atas, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam. Wawancara penulis 10 Ibid., h. 3