Tujuan dan Karakteristik Ekowisata Usaha dan Produk Industri Pariwisata

a. Seasonal tourism, adalah jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim-musim tertentu. b. Occasional tourism, adalah kegiatan pariwisata yang diselenggarakan dengan mengkaitkan dengan kejadian atau events tertentu.

4. Periwisata menurut objeknya:

a. Cultural tourism, adalah jenis pariwisata yang disebabkan adanya daya tarik seni dan budaya disuatu daerah atau tempat. b. Recuperational tourism, adalah orang-orang yang melakukan perjalanan wisata bertujuan unuk penyembuhan suatu penyakit. c. Commercial tourism, adalah perjalanan yang dikaitkan dengan kegiatan perdagangan. d. Political tourism, adalah suatu perjalanan yang dilikukan dengan tujuan untuk melihat atau menyaksikan peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan suatu negara. e. Sport tourism, adalah kegiatan peristiwa dengan tujuan untuk menyaksikan suatu pesta olah raga yang diselenggarakan di suatu tempat.

2.1.3. Tujuan dan Karakteristik Ekowisata

Tujuan Ekowisata adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan cara mendiversifikasi atraksi dan optimalisasi pemanfaatan wilayah sebagai zona wisata guna meningkatkan pendapatan masyarakat dengan tetap mempertahankan daya dukung lingkungan. Beberapa karakteristik ekowisata yang dikemukakan oleh Alan A. Leg dalam Oka Yoeti 2000:37 yaitu: 1. Adanya pertimbangan yang kuat pada lingkungan dan budaya lokal 2. Kontribusi positif pada lingkungan dan sosial ekonomi lokal 3. Pendidikan dan pemahaman, baik untuk penyedia jasa maupun pengunjung mengenai konservasi alam dan lingkungan

2.1.4. Usaha dan Produk Industri Pariwisata

Pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan jasa-jasa service sebagai “product” yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travelers pada umumnya. Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa goods and services yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan trevelers pada umumnya, selama dalam perjalanannya Yoeti, 1979:9. Sedangkan RS Darmadji dalam Purwanto dan Hilmi, 1994:23, merumuskan bahwa industri atau usaha pariwisata merupakan rangkuman dari berbagai usaha yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa atau layanan yang nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama dalam perjalanan. Produk industri pariwisata adalah semua jasa-jasa services yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan tempat kediamannya sampai ia kembali ke rumah dimana ia tinggal. Pada dasarnya ada tiga golongan pokok produk industri pariwisata Yoeti 1990:14, yaitu : 1. Tuorist objects atau objek pariwisata yang terdapat pada daerah- daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut. 2. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti akomodasi perhotelan, bar dan restoran, entertainment dan rekreasi. 3. Transportasi yang menghubungkan negara asal wisatawan dengan daerah tujuan wisatawan serta transportasi di tempat tujuan ke objek-objek pariwisata. Produk adalah sesuatu yang dihasilkan melalui proses produksi. Sedangkan produk dari usaha pariwisata adalah segala barang dan layanan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan sejak berangkat meninggalkan tempat kediamannya, sampai ia kembali ketempat tinggalnya. Secara garis besar cirri-ciri produk usaha pariwisata yaitu : 1. Tidak dapat dipindah tangankan dari konsumen satu ke konsumen yang lain. 2. Proses produksi dan konsumsi terjadi pada saat yang bersamaan. 3. Tidak dapat ditimbun seperti pada usaha yang menghasilkan barang. 4. Tidak mempunyai standard atau ukuran yang baku dan obyektif seperti pada industri barang. 5. Permintaan terhadap produk sangat tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomis. 6. Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang akan dibeli 7. Kualitas produk sangat tergantung pada tenaga manusia yang tidak dapat digantikan dengan mesin. Penyediaan produk usaha pariwisata memerlukan biaya yang sangat besar, dengan tingkat resiko yang tinggi karena perubahan elastisitas permintaan.

2.1.5. Pengertian Motivasi