Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Analisis framing adalah analisis untuk mengetahui bagaimana realitas peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja dibingkai oleh media. Dengan cara dan teknik pada suatu peristiwa yang ditekankan dan ditonjolkan. Pembingkaian tersebut melalui proses konstruksi. Di sini realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna tertentu. 5 Peristiwa dipahami bukan sesuatu yang diambil untuk diberikan, melainkan wartawan dan medialah yang secara aktif membentuk realitas. Sehingga yang menjadi titik perhatian bukan apakah media memberitakan negatif atau positif, melainkan bagaimana bingkai yang dikembangkan oleh media. Menurut Peter L. Berger dan Thomas Luckman realitas berwajah ganda plural dan konstruksi sosial bersifat dinamis. Setiap orang yang mempunyai pengalaman, pendidikan tertentu dan lingkungan sosial tertentu akan menafsirkan realitas sosial itu dengan konstruksinya masing-masing. Berdasarkan asumsi dan penjelasan diatas, maka penelitian ini diberi judul “Bingkai Pemberitaan Penyergapan Teroris Ciputat Studi Komparasi Berita di Liputan6.com dan Tempo.co ” 5 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: PT Lkis Pelangi Askara, 2005, h. 3.

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah Berdasarkan judul dan latar belakang masalah diatas, dan untuk membatasi serta mempermudah penyusunan, maka penulis membatasi penelitian ini pada kasus berita mengenai penyergapan terorisme Ciputat pada dua media online, yakni Liputan6.com dan Tempo.co pada tanggal 3 dan 6 Januari 2014. Edisi tersebut di analisis karena beritanya banyak memuat mengenai pernyataan institusi terkait, seperti Kapolri, DPR, dan pengamat. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan menjadi objek penelitian ini terangkum dalam pertanyaan, yaitu: Bagaimana media online Liputan6.com dan Tempo.co membingkai pemberitaan tentang penyergapan terorisme Ciputat pada edisi 3 dan 6 Januari 2014?

C. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu pada permasalahan sebagaimana penulis rumuskan di atas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu untuk menemukan bagaimana bingkai berita tentang penyergapan terorisme Ciputat yang dilakukan di media online Liputan6.com dan Tempo.co edisi 3 dan 6 Januari 2014, dengan mendeskripsikan perbandingan bingkai berita tentang penyergapan teroris Ciputat antara Liputan6.com dengan Tempo.co. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini dibagi dalam dua aspek, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam kajian studi komunikasi massa khususnya bidang jurnalistik, dalam melakukan analisis pembingkaian berita di media online dengan menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa jurnalistik, khususnya penelitian yang terkait dengan telaah berita-berita konflik horizontal, keberimbangan, netralisasi serta mengenai bias keberpihakan dan ideologi suatu media.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang merupakan salah satu teori alternatif untuk memperoleh gambaran isi pesan yang disampaikan dan mengetahui bagaimana media tersebut mengkonstruksi realitas, maka penelitian ini termasuk ke dalam kategori paradigma konstruktivis. Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media dan teks berita yang dihasilkan. Rancangan konstruktivis melihat realitas pemberitaan media sebagai aktivis konstruksi sosial. 6 Paradigma konstruktivisme digunakan untuk menjelaskan suatu teori yang dapat merubah pandangan seseorang terhadap suatu realitas. Realitas tidaklah muncul begitu saja dalam bentuknya yang mentah, tetapi ia harus disaring melalui cara orang lain itu memandang setiap hal yang ada. 7 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dalam pemberitaan penyergapan terorisme Ciputat di media online dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data secara mendalam. Penelitian pun terfokus pada teks atau berita yang disajikan oleh media online. 6 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004, cet. Ketiga, h. 204. 7 Stephen W Littlejohn, Theory of Human communication, 5 th edition, Calofornia: Wadswort Publishing Company, 1999, h. 15. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas data bukan banyaknya kuantitas data. 8 Menurut Crasswell, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu pertama, peneliti kualitatif lebih memerhatikan proses daripada hasil. Kedua, peneliti kualitatif lebih memerhatikan interpretasi. Ketiga, peneliti kualitatif merupakan alat utama dalam mengumpulkan data dan analisis data serta penelitian kualitatif harus terjun langsung kelapangan, melakukan observasi partisipasi lapangan. Keempat, peneliti kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat dalam proses peneltian, interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar. 9 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling, yaitu untuk menetukan sampel berita yang relevan dengan tema penelitian ini hanya sebanyak empat berita yang terkait dengan pemberitaan penyergapan terorisme Ciputat, yakni dua dari Liputan6.com dan dua dari Tempo.co. Menurut Prof. Dr. Sugiyono sampling purposif adalah teknik peentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. 10 Dalam hal ini, penelitian 8 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, h. 56-57. 9 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2008, cet ke-3, h. 303. 10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2006, h. 124.