Strategi apa yang digunakan Tempo.co dalam membuat berita agar mudah Bagaimana Tempo.co memaknai arti “Terorisme” sesungguhnya, yang terjadi

Sebelumnya, tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri menggerebek sebuah rumah kontrakan milik Zaenab yang dihuni teroris pimpinan Dayat kacamata dari jaringan Abu Omar di Gang Haji Hasan RT 04RW 07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, sejak Selasa malam, 31 Desember 2013. Setelah baku tembak sekitar 10 jam, akhirnya enam orang teroris tewas. Jenazah mereka sekarang berada di Rumah Sakit Raden Said Sukanto atau RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Mereka yang tewas adalah Daeng alias Dayat, Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendi, Edo alias Ando, dan Amril. Kelompok ini diduga terlibat sejumlah aksi penembakan terhadap anggota kepolisian, bom Vihara Ekayana, dan perampokan kantor cabang Bank BRI di Tangerang pada 24 Desember 2013 lalu. Pe mberitaan di Tempo.co edisi 3 Januari 2014 Pengamat: Penggerebekan Teroris Ciputat Janggal Anggota Tim puslabfor serta inafis Polri melakukan olah TKP di rumah kontrakan terduga teroris yang digerebek semalam di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 11. TEMPOMarifka Wahyu TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat kontra-terorisme Harits Abu Ulya menyebutkan ada dua kejanggalan dalam penggerebekan teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu, 1 Januari 2014. Pertama, Harits meragukan ada baku tembak. Ini tidak jelas. Karena kesaksian warga yang hadir berbeda dengan keterangan aparat, ujar Harits, Kamis, 2 Januari 2014. Kata warga sekitar, tidak ada baku tembak. Mereka langsung dilumpuhkan.” Harits curiga praktek pelumpuhan secara tiba-tiba ini adalah modus yang diulang. Seperti yang terjadi beberapa bulan lalu, ketika seorang terduga teroris dieksekusi tanpa diinterogasi. “Padahal, aparat belum tahu mereka siapa,” katanya. Dia juga meragukan ada polisi yang tertembak peluru teroris. Sebab, jika ditelisik, tidak ada proyektil atau selongsong peluru di area penggerebekan. Ia menduga polisi hanya menggunakan peluru hampa. “Itu kalau jurnalis mau teliti, apa ada proyektil berserakan?” katanya. Saya tak yakin ada aparat yang tertembak kakinya.