45
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Pemberitaan Tentang Penyergapan Teroris Ciputat di Media online
Liputan6.com
Dengan hadirnya beberapa pemberitaan mengenai penyergapan terorisme Ciputat pada media Liputan6.com edisi 3 dan 6 Januari 2014, yang
berdasarkan pada seputar teks berita penyergapan terorisme Ciputat, maka selanjutnya peneliti melakukan analisis dengan menggunakan metode analisis
framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, yang mempunyai empat struktur framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Bahwa
setiap masing-masing media mempunyai pandangan yang berbeda dalam membingkai berita dan berita mana yang lebih ditonjolkan dan mana yang
tidak diberitakan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
a. Analisis berita Liputan6.com edisi Jumat 3 Januari 2014 6 Teroris
Didor, Wakil Ketua DPR: Densus Sudah Bertaruh Nyawa Tabel 4.2
Analisis Sintaksis Berita 1 Struktur
Unit Teks
Keterangan
Sintaksis Headline
6 Teroris Didor, Wakil Ketua DPR: Densus Sudah Bertaruh
Nyawa. Judul
Lead Jakarta- Wakil Ketua DPR Priyo
Budi Santoso
mengatakan penggerebekan terduga teroris di
Ciputat, Tangerang
Selatan, Banten, tak sempurna. Hal itu
terbukti dari tidak adanya terduga Lead
teroris yang bisa ditangkap hidup- hidup. 6 terduga teroris tewas oleh
peluru anggota
Densus 88
Antiteror Polri. Latar
Priyo Budi Santoso menyebut meski
penggerebekan terduga
teroris di Ciputat tidak sempurna, namun kinerja Polri harus di
apresiasi. Paragraf 3
Kutipan “Kalau polisi telah melakukan
langkah yang baku dan sudah bersabar dari sekian jam dengan
negoisasi, langkah-langkah polisi tetap diapresiasi. Harus kita buka
peluang
mengapresiasi jajaran
Densus yang bertaruh nyawanya untuk
melumpuhkan bentuk-
bentuk teror ”.
“Saya sudah
mendapatkan langsung dari pimpinan Polri. Itu
sudah dilakukan sesuai prosedur untuk menyerah baik-baik dan
diproses hukum. Polisi sudah melakukan sesuai prosedur dan
polisi harus melumpuhkan”. “Idealnya kedepan persuasif, jadi
bisa menangkap hidup-hidup, dari segi
polisi hukumnya
itu merugikan. Sebetulnya tangkap
hidup-hidup agar bisa menulusuri rangkaian jaringannya”.
“Biarkan pihak kepolisian sendiri yang mengevaluasi, tapi jangan
mencegah untuk
kita mengapresiasi kinerjanya dalam
menumpas terorisme”. Paragraf 3
Paragraf 5 Paragraf 7
Paragraf 9
Sumber Wakil Ketua DPR Priyo Budi
Santoso Lead
Pernyataan Politisi
Partai Golkar
ini mengapresiasi kinerja Polri yang
sudah berhasil melumpuhkan salah Paragraf 2
satu jaringan teroris di Indonesia. Priyo yakin, apa yang sudah
dilakukan pihak kepolisian ketika harus menembak mati keenam
terduga teroris tersebut, sudah menjalankan semua prosedur.
Dia berujar, memang idealnya dalam menangani kasus apa pun,
termasuk terorisme, polisi lebih mengedepankan langkah-langkah
persuasif. Karena polisi juga sebenernya
mempunyai kepentingan
untuk menangkap
hidup-hidup terduga
teroris tersebut
untuk mengurai
jaringannya. Paragraf 4
Paragraf 6
Penutup Terkait
penangkapan terduga
teroris yang dilakukan polisi selalu menembak mati sasarannya, Priyo
mengimbau kepada semua pihak untuk
memberi kepercayaan
kepada kepolisian. Paragraf 8
Dilihat dari struktur sintaksis, Liputan6.com mengangkat berita mengenai kasus terorisme Ciputat dengan judul “6 Teroris Didor, Wakil
Ketua DPR: Densus Sudah Bertaruh Nyawa”. Judul berita Liputan.com menggambarkan kalau tindakan polisi itu sudah benar karena berisiko berat.
Pada lead berita, Liputan6.com menjelaskan mengenai penggerebekan teroris Ciputat yang tak sempurna, karena tidak adanya teroris yang ditangkap hidup-
hidup. Dalam teks berita, Liputan6.com hanya mewawancarai Wakil Ketua
DPR, Priyo Budi Santoso. Beliau berpandangan walaupun penggerebekkan
tak sempurna karena tidak adanya terduga teroris yang hidup, kinerja Polri harus tetap diapresiasi dan semua pihak dihimbau untuk memberi kepercayaan
kepada polisi. Dari kutipan terlihat pernyataan Priyo Budi Santoso mengapresiasi
tindakan polisi yang sudah sesuai prosedur terhadap penggerbekkan teroris. Meski menyayangkan tidak ada terosis yang hidup, dan itu menurutnya
sebuah kerugian bagi polisi, bila polisi menangkap hidup-hidup teroris, polisi dapat menelusuri rangkaian jaringan teroris.
Tabel 4.3 Analisis Skrip Berita
Struktur Unit
Teks Skrip
What Priyo Budi Santoso mengatakan penggerebekan
terduga teroris tak sempurna, namun kinerja Polri harus tetap di apresiasi karena telah berhasil
melumpuhkan salah satu jaringan teroris di Indonesia.
Where Di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
When 31 Desember 2013
Who Densus 88 Antiteror Polri
Why Polisi telah melakukan langkah yang baku dan sudah
bersabar dari sekian jam untuk bernegoisasi dengan terduga teroris.
How Pihak kepolisian sudah melakukan sesuai prosedur
agar para terduga untuk menyerah baik-baik dan diproses hukum. Namun akhirnya polisi harus
melumpuhkannya.
Dari struktur
skrip, kelengkapan
5W+1H dijelaskan
oleh Liputan6.com dengan mengisahkan berita ini sebagai berita penggerebekkan