Analisis Framing Tentang Pemberitaan Penyergapan Terorisme Ciputat

menyatakan bahwa banyak teror pada 2014. Menurutnya jika keenam terduga teroris ditangkap hidup-hidup dapat dibuktikan di pengadilan, dan pihak Kepolisian dapat menulusuri jaringan teroris lebih jauh lagi. Dengan mengangkat pemberitaan tersebut bingkai yang timbul dalam pemikiran masyarakat adalah tewasnya keenam terduga teroris karena adanya kepentingan politis. Tabel 4.18 Perbandingan Sintaksis berita Liputan6.com edisi 3 Januari 2014 dan Tempo.co edisi 6 Januari 2014 Elemen Liputan6.com Tempo.co Sintaksis Liputan6.com menuliskan berita mengenai pernyataan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang mengatakan bahwa penggerebekan terduga teroris di Ciputat tidak sempurna, namun kinerja Polri harus di apresiasi. Tempo.co menuliskan berita mengenai pernyataan Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanudin yang mengatakan bahwa penggerebekan terduga teroris di Ciputat, sarat akan kepentingan politis. Dilihat dari struktur sintaksis, Liputan6.com mengangkat berita mengenai kasus terorisme Ciputat dengan judul “6 Teroris Didor, Wakil Ketua DPR: Densus Sudah Bertaruh Nyawa”. Sebaliknya Tempo.co mengangkat berita tersebut dengan judul “DPR: Pembuktian Teroris Harus ke Pengadilan ”. Judul berita Liputan.com menggambarkan kalau tindakan polisi itu sudah benar karena berisiko berat. Seperti yang dikatakan redaktur news Liputan6.com Raden Trimutia Hatta: “Kenapa kita mengambil judul Densus sudah bertaruh nyawa? Karena kita ingin memberitahu ke masyarakat bahwa polisi sudah habis-habisan dalam menumpas teroris, tetapi terorisnya saja yang ada lagi ada lagi. Intinya kita ingin membuat masyarakat tenang 35 ”. Sementara itu judul berita Tempo.co menggambarkan, seharusnya polisi tidak menembak mati terduga teroris ditempat, karena mereka belum tentu bersalah, yang statusnya masih terduga dan belom menjadi tersangka teroris. Seperti yang dikatakan redaktur executive Tempo.co Burhan Sholihin: “Kenapa teroris itu ditembak ditempat? Teroris itu tidak berbahaya, dia tidak membawa bom, tidak membawa senjata atau segala macamnya, kenapa tidak ditangkap hidup-hidup saja? Kenapa ditembak mati? Sebenernya kalo polisi mau kan dia bisa katakanlah tembak kaki, karena dia tidak membawa rompi peledak atau segala macamnya. Itu kan tidak sesuai dengan prosedur polisi, prosedur polisi kan biasanya kasih peringatan, ditembak di kaki, kemudian jika membahayakan baru ditembak. Tapi kan polisi suka menggampangkan, ya sudah lah kita tembak saja di kepala, apa lagi ini teroris yang menurutnya berbahaya. Padahal teroris mempumyai hak, dia kalo di adili belum tentu bersalah. Pengadilan kita kan praduga tidak bersalah sampai hakim memutuskan bersalah ”. Pada lead berita, Liputan6.com menjelaskan mengenai penggerebekan teroris Ciputat yang tak sempurna, karena tidak adanya teroris yang ditangkap hidup-hidup. Sebaliknya Tempo.co menjelaskan mengenai penggerebekan tersebut, hanya sarat akan kepentingan politis dan untuk membuktikan 35 Wawancara pribadi dengan redaktur Liputan6.com, Jakarta 6 Oktober 2014 pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sebelumnya menyatakan bahwa banyak teror pada 2014. Dalam teks berita, Liputan6.com hanya mewawancarai Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso. Beliau berpandangan walaupun penggerebekkan tak sempurna karena tidak adanya terduga teroris yang hidup, kinerja Polri harus tetap diapresiasi dan semua pihak dihimbau untuk memberi kepercayaan kepada polisi. Dipilihnya Priyo karena beliau adalah Wakil Ketua DPR, sehingga pendapat beliau dapat mewakili pendapat rakyat. Seperti yang dikatakan redaktur news Liputan6.com Raden Trimutia Hatta: “Untuk narasumber Bapak Priyo Budi Santoso, karena DPR bisa mewakili masyarakat dengan berbicara apa-apa atau macem-macemlah namanya juga wakil rakyat 36 ”. Sementara itu Tempo.co mewawancarai Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanudin karena pernyataannya layak untuk diberitakan. Seperti yang dikatakan redaktur executive Tempo.co Burhan Sholihin: “Beliau orang yang berkompeten, pendapat atau pernyataannya layak untuk diberitakan” 37 . Liputan6.com mengutip pernyataan Priyo Budi Santoso yang mengapresiasi tindakan polisi yang sudah sesuai prosedur terhadap penggerbekkan teroris. Meski menyayangkan tidak ada terosis yang hidup, dan itu menurutnya sebuah kerugian bagi polisi, bila polisi menangkap hidup- 36 Wawancara pribadi dengan redaktur Liputan6.com, Jakarta 6 Oktober 2014 37 Wawancara pribadi dengan executive editor Tempo.co, Jakarta 21 Oktober 2014