Media Online LANDASAN TEORITIS

Media siber adalah segala bentuk media yang menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik, serta memenuhi persyaratan Undang-undang pers dan standar perusahaan pers yang ditetapkan dewan pers. 22 Di media siber, wartawan bisa bekerja dengan praktis, ketika ada suatu peristiwa, beritanya bisa langsung di unggah upload ke media online. Format yang dipublikasikan pun beragam, mulai dari teks, audio, sampai pada audio- visual. Berdasarkan penjelasan diatas, dengan adanya media online yang sangat canggih karena dapat menembus ruang dan waktu, kini masyarakat luas dapat memperoleh berita dengan mudah dan cepat tanpa harus menunggu pemberitaan di media cetak esok hari atau menunggu sekilas info setiap jamnya.

C. Kontruksi Realitas Sosial

Konsep konstruksi sosial atas realitas pertama kali diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Menurut Berger, realitas tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan, melainkan ia dibentuk dan dikonstruksi. Pemahaman ini menegaskan bahwa realitas berwajah ganda atau plural. Setiap orang bisa membangun konstruksi yang berbeda terhadap suatu peristiwa dengn pengalaman, pendidikan tertentu, pergaulan atau 22 DR. Rulli Nasrullah, Cyber Media, Yogyakarta: Idea Press, 2013, h. 160. sosial sehingga akan menafsirkan realitas sosial dengn konstruksinya masing- masing. 23 Menururt Berger dan Luckman konstruksi atas realitas sosial merupakan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, di mana individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif. Dalam penjelasan paradigma konstruktivis, realitas sosial merupakan konstruksi sosial yang diciptakan individu dengan bersifat nisbi yang berlaku sesuai konteks spesifik oleh pelaku sosial dalam penjelasan paradigma konstruktivis. Berbeda dengan paradigma sosial yang menjelaskan bahwa realitas itu hasil dari kreatifitas manusia pada dunia sosial melalui kekuatan konstruksi sosial. Berger dan Luckman memulai penjelasan realitas sosial dengan memisahkan pemahaman “kenyataan” dan “pengetahuan”. Realitas diartikan sebagai kualitas yang terdapat di dalam realitas-realitas, yang diakui memiliki keberadaan being yang tidak tergantung kepada kehendak kita sendiri. Sedangkan pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian bahwa realitas-realitas itu nyata real dan memiliki karakteristik yang spesifik. 23 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 18. Berger dan Luckman menjelaskan bahwa realitas sosial terdiri dari tiga macam, yaitu realitas subjektif, realitas objektif dan realitas simbolik. Realitas objektif adalah realitas yang terbentuk dari pengalaman di dunia objektif yang berada diluar diri individu, dan realitas ini dianggap sebagai kenyataan. Realitas simbolik merupakan ekspresi simbolik dari realitas objektif dalam berbagai bentuk. Sedangkan realitas subjektif adalah realitas yang terbentuk sebagai proses penyerapan kembali realitas objektif dan simbolik ke dalam individu melalui proses internalisasi. 24 Pada dasarnya konstruksi sosial berlangsung dengan sarat kepentingan- kepentingan sosial. Konsep, sadaran umum, wacana publik merupakan hasil konstruksi sosial yang berkembang di masyarakat dalam pengetahuan yang bersifat keseharian. Pendekatan konstruksi sosial atas realitas terjadi secara simultan melalui tiga proses sosial yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses ini terjadi antara individu satu dengan yang lainnya di dalam masyarakat. 25 Eksternalisasi yaitu usaha pengekspresian manusia yang dicurahkan kedalam kegiatan mental maupun fisik dikehidupan manusia. Individu akan mencurahkan diri ke tempat dimana ia berada dan ini sudah menjadi sifat dasar dari individu. 24 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif , h.5. 25 Burhan Bungin, Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2007, h. 202. Objektivasi yaitu hasil dari usaha individu dalam melakukan objektivasi terhadap produk sosial. Objektivasi biasa terjadi melalui penyebaran opini sebuah produk sosial dengan tanpa harus bertatap muka antar individu dan pencipta produk sosial. Dengan kata lain, objektivasi bisa terjadi melalui penyebaran opini sebuah produk sosial yang berkembang di masyarakat melalui opini masyarakat tentang produk sosial, dan tanpa harus tatap muka antar individu dan pencipta produk sosial itu. Internalisasi yaitu proses dimana individu mengidentifikasikan dirinya dengan lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial tempat individu menjadi anggotanya. Dengan demikian, internalisasi dalam arti umum merupakan dasar bagi pemahaman mengenai sesama saya, yaitu pemahaman individu dengan orang lain serta pemahaman mengenai dunia sebagai sesuatu yang maknawi dari kenyataan sosial. 26 Bagi kaum konstruksionis realitas tercipta lewat konstruksi, sudut pandang dari seorang wartawan. Realistas bisa berbeda-beda tergantung pada konsepsi yang dipahami oleh wartawan yang mempunyai pandangan yang berbeda. Dalam internalisasi wartawan itu dilanda oleh realitas, kemudian realitas diamati dan diserap dalam kesadaran wartawan. Selanjutnya proses eksternalisasi wartawan terjun untuk memaknai realitas. 26 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, h. 19.