Metode Analisis Deskriptif Uji Asumsi Klasik

61 Q20 0.848 0,275 Reliable Q21 0.837 0,275 Reliable Q22 0.844 0,275 Reliable Q23 0.841 0,275 Reliable Q24 0.847 0,275 Reliable Q25 0.843 0,275 Reliable Q26 0.840 0,275 Reliable Q27 0.840 0,275 Reliable Q28 0.840 0,275 Reliable Q29 0.831 0,275 Reliable Q30 0.833 0,275 Reliable Q31 0.837 0,275 Reliable Q32 0.831 0,275 Reliable Q33 0.836 0,275 Reliable Q34 0.827 0,275 Reliable Q35 0.828 0,275 Reliable Q36 0.828 0,275 Reliable Q37 0.828 0,275 Reliable Q38 0.825 0,275 Reliable Q39 0.836 0,275 Reliable Q40 0.838 0,275 Reliable Q41 0.842 0,275 Reliable Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015

3.10. Metode Analisis Data

3.10.1. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang dilakukan untuk memberikan gambaran secara umum terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi yang diteliti, khususnya mengenai pengaruh diferensiasi terhadap keputusan penyewaan pada usaha Keluarga Karls Kost di Batam.

3.10.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni : 1. Uji Normalitas 62 Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp.sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5, artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorangdan Lutfi, 2012:105-107. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstanta untuk setiap nilai tertentu variabel independen. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Nilai probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui softwareSPSS for Windows. 63 Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah Tolerance 0,1 atau VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas Situmorang dan Lutfi, 2012:133-140.

3.10.3. Metode Analisis Regresi Berganda