Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

83 Tabel 4.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 39 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.90847727 Most Extreme Differences Absolute .096 Positive .096 Negative -.058 Kolmogorov-Smirnov Z .600 Asymp. Sig. 2-tailed .865 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig.2-tailed adalah sebesar 0,865 yang berarti di atas nilai signifikan 5 atau0,05. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistikdengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S jugamenyatakan bahwa variabel residual bersistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual atau satu pengamatan lainnya tetap maka disebut hemokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada 2 cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu : 84 1. Uji Scatterplot Dasar analisis ini adalah jika tidak ada pola yang jelas serta titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadinya heteroskedastisitas. Hasil output SPSS untuk uji heteroskedastisitas dengan metode grafik tampak pada gambar 4.4 berikut: Gambar 4.4 Hasil Uji Scatterplot Heteroskedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 2. Uji Glejser Uji glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absut residualterhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secarastatistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadiheteroskedastisitas. 85 Uji heteroskedastisitas yang menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.10berikut : Tabel 4.10 Hasil Uji Glejser Heterokedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Pengambilankeputusan pada uji glejser yaitubahwajika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika variabel independen tidak signifikan terhadap variabel absut diatas tingkat kepercayaan 0,05, maka dalam model regresi tidak mengarah pada heteroskedastisitas. Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa semua variabel independen mempunyai nilai sig 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel independen dan dependen tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.640 3.494 -.183 .856 Fitur .184 .191 .212 .962 .343 Keandalan .127 .092 .228 1.371 .179 Bukti Fisik -.032 .064 -.108 -.494 .625 a. Dependent Variable: absut 86 yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -20.507 6.083 -3.371 .002 Fitur .820 .333 .290 2.466 .019 .549 1.821 Keandalan .156 .161 .086 .968 .340 .963 1.039 Bukti Fisik .616 .112 .640 5.505 .000 .564 1.773 a. Dependent Variable: Keputusan Penyewaan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dilihat bahwa: 1. Nilai VIF variabel independen lebih kecil atau di bawah 5 VIF5, iniberarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Nilai Tolerance dari variabel independen lebih besar dari 0,1Tolerance0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabelindependen dalam model regresi. 4.2.2.2.Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Diferensiasi X yang terdiri dari Fitur X 1.1 , Keandalan X 1.2 , dan Bukti Fisik X 1.3 terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Penyewaan Y. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSSdengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat 87 mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Tabel 4.12 Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Bukti Fisik, Keandalan, Fitur a . Enter a. All requested variables entered. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.12 Variabel Enteredremoved b menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut : Tabel 4.13 Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -20.507 6.083 -3.371 .002 Fitur .820 .333 .290 2.466 .019 Keandalan .156 .161 .086 .968 .340 Bukti Fisik .616 .112 .640 5.505 .000 a. Dependent Variable: Keputusan Penyewaan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Juni 2015 Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut : 88 Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε Y = -20,507 + 0,820 X 1.1 + 0,156 X 1.2 + 0,616 X 1.3 + ε Sebelum nilai α konstanta, nilai β 1 , β 2 , dan β 3 , dimasukkan ke dalam persamaan, terlebih dahulu dilakukan analisis determinan, uji F, dan uji t dari hasil pengolahan regresi berganda. 4.2.2.3.Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan Uji F