19
2.2. Usaha Keluarga
2.2.1. Pengertian Usaha Keluarga
Kristanto 2009:59 menyatakan bisnis keluarga adalah sebuah lembaga bisnisperusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat dalam
kepemilikan dan atau jabatanfungsi dalam perusahaan. Meskipun pendiri merupakan kekuatan utama dalam memulai perusahaan wirausaha, kebutuhan
akan dukungan bisnis dan bantuan keuangan akan membuat pengelola mempercayai anggota keluarga daripada orang lain yang belum begitu dikenal.
Menurut Zimmerer dan Scarborough 2002:2, bisnis keluarga adalah suatu bisnis yang melibatkan dua atau lebih anggota keluarga yang
mengendalikan perusahaan.Menurut Pramono dan Esmaningtyas 2012:XII menyatakanpendiri perusahaan keluarga biasanya otonom, mutlak dan orang-
orang disekitarnya—istri, anak-anak, dan karyawan yang menjadi bagian dari perusahaan—pasti tunduk dan setia menjalankan perintah-perintahnya. Meski
gaya kepemimpinan yang demikian tampak otoriter justru hal itu merupakan salah satu penentu suksesnya sebuah perusahaan keluarga. Cepat atau lambat, pendiri
akan melibatkan pasangan dan anggota keluarga ke dalam bisnis, dengan beberapa alasan:
1. Standar hidup keluarga terkait langsung dengan bisnis 2. Keluarga merupakan aset yang berharga bagi seseorang
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa usaha keluarga adalah suatu bisnis yang dimotori oleh anggota keluarga, dimana salah satu suami
20
atau istri yang memegang kendali dan yang lain suami, anak, atau saudara berpartisipasi dalam menjalankan usaha untuk mencapai kesuksesan.
Davis dan Taguiri dalam Hoover 2000:61 menyatakan bahwa terdapat tiga 3 elemen pengaruh dalam bisnis keluarga, seperti terlihat dalam gambar,
yaitu :
Gambar 2.1 Tiga Elemen Bisnis Keluarga
Sumber : Hoover 2000:61 1 Keluarga, keberhasilan dalam keluarga diukur dalam artian harmoni,
kesatuan, dan perkembangan individu yang bahagia dengan harga diri yang solid dan positif.
2 Bisnis, adalah entitas ekonomi dimana keberhasilan diukur bukan pada harga diri dan kesenangan interpersonal individu, tetapi dalam produktivitas
dan profesionalisme. Sehingga ukuran utama seseorang terletak pada kontribusi terhadap pelaksanaan strategi, pencapaian target, dan
profitabilitas perusahaan. KEPEMILIKAN
KELUARGA BISNIS
21
3 Kepemilikan, didasarkan pada peranan seseorang dalam investasi dalam perusahaan, peranan meminimalkan risiko, mewakili perusahaan
berhubungan dengan pihak luar. Dalam bisnis keluarga, ketiga elemen tersebut bercampur menjadi satu
bahkan batas-batas diantara ketiganya kabur dan tidak tampak. Banyak fungsi menjadi tumpang tindih sehingga sering terjadi ketegangan hubungan, tetapi
banyak hal menunjukkan bahwa kesuksesan bisnis keluarga dimulai dari kaburnya batas-batas itu. Untuk menjamin dinamika bisnis keluarga tetap dalam posisi yang
menguntungkan, maka perlu dipertegas aturan hubungan bisnis keluarga, seperti tergambar dalam tabel berikut :
Tabel 2.1 Matrix Aturan Hubungan Bisnis Keluarga Taguiri
Keluarga Bisnis
Kepemilikan Mengukur
Keberhasilan
Harmoni Produksi
ROI dan ROS responsibility of
stewardship
Otoritas Kesetaraan
Tidak setara Keduanya setara dan tidak
setara
Penghargaan Finasial
Berdasarkan Keperluan
Berdasarkan Produktivitas
Berdasarkan apa yang diambil dan yang
ditinggalkan.
Lokus Pentingnya Individual
aspirasi Tujuan
Profitabilitas
Aturan Inklusi
Penerimaan tanpa kondisi
Tergantung pada kondisi
Berhak ataukah diperoleh
Sumber : Hoover 2000:64
22
Menurut Ward dalam Susanto2002:29, yang diperoleh dari berbagai penelitian terhadap banyak wirausaha keluarga, ada tiga hal yang harus di ketahui
oleh wirusaha keluarga adalah: 1. Sukses bukanlah suatu kebetulan, kemakmuran dicapai setelah memalui
beberapa generasi yang bekerja yang keras. 2. Perusahaan keluarga yang sukses adalah perencanaan yang di lakukan
dengan sangat hati-hati. Merencanakan masa depan usaha dan masa depan keluarga.
3. Melalui perencanaan, mengantisipasi isu yang biasanya dihadapi oleh bisnis. Perusahaan keluarga mebuat kebijakan untuk mengatasi isu
tersebut, serta mengasuh naluri untuk kepentingan usaha dan keluarga.
Tabel 2.2
Perbedaan Wirausaha Keluarga Dengan Non Wirausaha Keluarga
No Kategori
Wirausaha keluarga
Wirausaha non keluarga
1 Kepemilikan
100 dimiliki oleh keluarga
Pemegang saham 2
Pengawasan Oleh keluarga
Badan komisaris 3
Motivasi Pada kepuasan
pemilik Pada kepuasan
pemegang saham 4
Pembuatan Cepat,
berdasarkan intuisi, sukses
atau gagal merupakan
tanggung jawab Dipertimbangka
n dengan sangat hati-hati,
suksesatau gagal merupakan
tanggung jawab profesional,
berorientasi pada proses bukan
hasil 5
Pendelegasian Tidak jelas
Jelas tetapi sering kali
terlalu birokratis 6
Jam kerja Tidak terbatas
Terbatas
23
7 Kepemimpinan
Paternalistik, regenalisai
didasarkan pada dukungan
keluarga dan prestasi
Partisipasi, regenerasi,
didasarkan pada profesionalisme
dan prestasi 8
Pengembangan karir Tidak jelas, kecil
kesempatan untuk korupsi
Jelas, terdapat kesempatan
besar untuk korupsi
Sumber: Susanto 2002:30 Keuntungan keterlibatan anggota keluarga didalam bisnis menurut
Longenecker2001:37: 1. Kuatnya ikatan persaudaraan didalam bisnis keluarga.
2. Perusahaan dapat menggunakan tema keluarga bersangkutan didalam periklanan dan membuatnya berbeda dari persaingan.
3. Anggota keluarga mau menggorbankan pendapatnya untuk keperluan perusahaan keluarga.
2.2.2. Suksesi Usaha Keluarga