Pengertian Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian

31

2.4. Homestay

2.4.1. Pengertian Homestay

Menurut Wikipedia, suatu bentuk pariwisata dan studi di luar negeri yang memungkinkan pengunjung untuk menyewa kamar dari keluarga setempat. Hal ini kadang-kadang digunakan oleh orang-orang yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa mereka dan menjadi akrab dengan gaya hidup lokal Homestayis a form of tourism and study abroad that allows visitors to rent rooms from local families. It is sometimes used by people who wish to improve their language skills and become familiar with the local lifestyle.

2.5. Keputusan Pembelian

2.5.1. Pengertian Keputusan Pembelian

Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan akan suatu jasa sebagai akhir dari suatu proses penjualan memberikan dampak tersendiri kepada perilaku pelanggan akan jasa tersebut. Pembentukan sikap dan pola perilaku seorang pelanggan terhadap pembelian dan penggunaan jasa merupakan hasil dari pengalaman mereka sebelumya. Sikap seorang pelanggan kerap terbentuk sebagai alat dari kontak langsung dengan objek sikap. Pelanggan yang menikmati jasa mungkin akan mengembangkan sikap yang mendukung perusahaan jasa tersebut favourable, misalnya dengan berkata positif tentang produk. Sebaliknya produk yang gagal memenuhi fungsi sebagaimana diharapkan dapat mudah menimbulkan sikap negatif unfavourable, misalnya dengan berkata negatif tentang produk. Karakteristik penting dari sikap yang didasarkan pada pengalaman langsung tersebut adalah sikap yang biasanya dianut dengan keyakinan yang lebih besar. Konsumen memiliki keyakinan yang jauh lebih kuat mengenai sikap terhadap produk bila 32 didasarkan pada pemakaian produk dibandingkan jika dengan informasijanji dari iklan. Zeithaml, et al, dalam Lupiyoadi 2001:160 Prasetijo dan Ihalauw 2005:226 menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah keputusan dalam memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan. Hal ini berarti sebelum terjadi keputusan pembelian, konsumen dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan produk atau jasa. Proses pengambilan keputusan dapat mempengaruhi hasil keputusan pembelian. Nitisusastro 2012:177 mengungkapkan berdasarkan logika dan akal sehat, secara sederhana keputusan pembelian dapat dikategorikan dalam pertimbangan rasional dan irasional. Pertimbangan rasional didasari oleh pemikiran bahwa suatu barang atau jasa dibeli diperhitungkan secara rasional, mencakup unsur-unsur ekonomis, efisien, efektif, sesuai kebutuhan, harganya sesuai dengan kemampuan, dan sesuai dengan takaran sedangkan irasional atau emosional selain didasari oleh rasa yang direfleksikan melalui pancaindera, juga motivasi untuk memiliki suatu produk yang tidak atau belum pernah dimiliki orang lain. Menurut Kotler dan Armstrong 2008:207 keputusan pembelian yaitu proses yang menggambarkan tahapan yang di alami oleh konsumen dalam memutuskan akan membeli atau tidak. Sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal, yaitu: 1 intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen, 2 motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat 33 orang lain tersebut dengan konsumen, konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya juga berlaku preferensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat jika orang yang disukai juga sangat menyukai merek yang sama. Pengaruh orang lain menjadi rumit jika beberapa orang yang dekat dengan pembeli memiliki pendapat yang saling berlawanan dan pembeli tersebut ingin menyenangkan orang lain Kotler,2005:227. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang terpikirkan. Besarnya resiko yang dipikirkan berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Para konsumen mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi resiko, seperti penghindaran keputusan, pengambilan informasi dari teman-teman, dan preferensi atas nama merek dalam negeri serta garansi. Para pemasar harus memahami faktor-faktor yang menimbulkan perasaan dalam diri konsumen akan adanyaresiko dan memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi resiko yang dipikirkan itu Kotler,2005:227. Menurut Kotler 2004:204, ada lima tahap dalam proses keputusan pembelian,yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusanpembelian, dan perilaku setelah pembelian. Berikut adalah gambar model prosespembelian lima tahap tersebut : Gambar 2.2 Model Proses Pembelian Lima Tahap Pengenalan kebutuhan Keputusan pembelian Evaluasi alternatif Pencarian informasi Perilaku setelah pembelian 34 Sumber : Kotler2004:204 Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan limatahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi,khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggidalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannyatidak sesuai. 1. Pengenalan masalah Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembelimenyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaanyang diinginkanya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan daridalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normaladalah haus dan lapar akan meningkat hingga mencapai suatu ambangrangsang dan berubah menjadi suatu dorongan berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Seseorang telah belajar bagaimana mengatasi doronganitu dan dia didorong kearah satu jenis objek yang diketahui akanmemuaskan dorongan itu. 2. Pencarian informasi Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasisehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencariinformasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknyainformasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahandan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanyajumlah kegiatan mencari 35 informasi meningkat tatkala konsumen bergerakdari keputusan situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahanmasalah yang maksimal. 3. Evaluasi alternatif Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperolehgambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinyaserta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusahamemahami cara konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dansampai pada sikap tertentu mengenai produk merek dan keputusan untukmembeli. 4. Keputusan pembelian Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiridalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasialternatif-alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukanproduk mana yang akan dibeli. 5. Perilaku setelah pembelian Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan,maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebutmenjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan.Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinyamaka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderunguntuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidaksenang atau perasaan negatif terhadap suatu 36 produk dengan caramembantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihankonsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yangbaru saja membeli produknya.

2.5.2. Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Keputusan Pembelian