21
efektifitas metode perhitungan fisik persediaan atau kas dan mengukur keandalan atas kuantitas dan kondisi fisik persediaan atau kas klien
PSA No.7 SA Seksi 331, 2001. Dari uraian di atas diketahui bahwa prosedur audit merupakan
kumpulan jenis bukti audit yang diperoleh pada suatu waktu tertentu saat berlangsungnya proses audit yang harus dijalankan auditor dalam
melaksanakan pemeriksaan secara efisien dan efektif. Bukti audit tersebut meliputi inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi
sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
B. Pengalaman Audit
Menurut Suraida 2005: 4 pengalaman auditor dalam melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu maupun banyaknya
penugasan yang pernah ditangani. Bahwa semakin banyak pengalaman auditor semakin dapat menghasilkan berbagai macam dugaan dalam menjelaskan
temuan audit. Dalam hal pengalaman, penelitian-penelitian dibidang psikologi yang telah dikutip oleh Jeffrey 1996 memperlihatkan bahwa seseorang yang
lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang substantif memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan
suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa, penerapan dan pengembangan penelitian masalah pengalaman ini dalam bidang auditing juga
mengungkapkan hasil yang serupa. Suraida 2005: 6 mengungkapkan bahwa akuntan pemeriksa yang berpengalaman akan membuat judgment yang relatif
22
lebih baik dalam tugas-tugas profesional ketimbang akuntan pemeriksa yang belum berpengalaman, Marchant G.A. 1989 menemukan bahwa akuntan
pemeriksa yang berpengalaman mampu mengidentifikasi secara lebih baik mengenai kesalahan-kesalahan dalam telaah analitik. Akuntan pemeriksa yang
berpengalaman juga memperlihatkan tingkat perhatian selektif yang lebih tinggi terhadap informasi yang relevan Davis, 1996.
Audit menuntut keahlian dan profesionalisme yang tinggi. Keahlian tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pendidikan formal tetapi banyak faktor
lain yang mempengaruhi antara lain adalah pengalaman. Menurut Mayangsari 2003 auditor yang berpengalaman memiliki keunggulan dalam hal: 1
Mendeteksi kesalahan, 2 Memahami kesalahan secara akurat, 3 Mencari penyebab kesalahan.
Menurut Gibbins 1984, pengalaman menciptakan struktur pengetahuan, yang terdiri atas suatu sistem dari pengetahuan yang sistemtis
dan abstrak. Pengetahuan ini tersimpan dalam memori jangka panjang dan dibentuk dari lingkungan pengalaman langsung masa lalu. Singkat kata, teori
ini menjelaskan bahwa melalui pengalaman auditor dapat memperoleh pengetahuan dan mengembangkan struktur pengetahuannya. Auditor yang
berpengalaman akan memiliki lebih banyak pengetahuan dan struktur memori lebih baik dibandingkan auditor yang belum berpengalaman. Walaupun
demikian pengaruh pengalaman yang banyak dalam bidang audit dapat dikacaukan oleh rendahnya kesadaran etis para auditor yang memegang posisi
yang tinggi dalam organisasi KAP Suraida, 2005: 8.
23
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pengalaman audit merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi dalam
mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan serta mencari penyebab munculnya kesalahan yang berkenaan dengan kekeliruan, sehingga
pengetahuan auditor yang berkenaan dengan kekeliruan mungkin akan berkembang dengan adanya program pelatihan auditor ataupun dengan
bertambahnya pengalaman auditor.
C. Independensi