Hasil Uji F Hasil dan Pembahasan

89 efektif dan tetap mengupayakan profesionalisme yang tinggi Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto, 2008. Konsep profesionalisme modern dalam melakukan suatu pekerjaan seperti dikemukakan oleh Lekatompessy 2003 berkaitan dengan dua aspek penting, yaitu aspek struktural dan aspek sikap. Aspek struktural karakteristiknya merupakan bagian dari pembentukan tempat pelatihan, pembentukan asosiasi profesional dan pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan dengan pembentukan jiwa profesionalisme. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lekatompessy 2003, Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto 2008.

3. Hasil Uji F

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka H a diterima dan menolak H 0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H diterima dan menolak H a. Tabel 4.18 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 272.289 3 90.763 15.036 .000 a Residual 579.501 96 6.036 1 Total 851.790 99 90 a. Predictors: Constant, keahlian profesional, pengalaman audit, independensi b. Dependent Variable: pencegahan pendeteksian Sumber: Data primer yang diolah 2010 Hipotesis 4: Pengaruh pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan. Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.18 nilai F diperoleh sebesar 15.036 dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka H a4 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengalaman audit, independensi, dan keahlian profesional berpengaruh signifikan terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan. Pengalaman yang diperoleh auditor dari lamanya bekerja sebagai auditor dengan banyaknya tugas pemeriksaan yang dilakukan mempunyai pengaruh positif terhadap keahlian auditor dalam bidang auditing. Pengalaman audit dan pertimbangan etis mempengaruhi perilaku auditor dalam pencegahan dan pendeteksian penyajian laporan keuangan. Karena pada level pertimbangan etis yang lebih rendah, terdapat kecenderungan auditor untuk menerima permintaan klien dalam 91 situasi konflik audit. Sebaliknya, pada level pertimbangan etis yang tinggi ada kecenderungan auditor untuk menolak tekanan manajemen klien. Dengan kata lain, individu dengan pengalaman audit yang sama sama-sama berpengalaman atau sama-sama kurang berpengalaman bisa memiliki pertimbangan etis yang berbeda sehingga akan berperilaku berbeda pula. Untuk meningkatkan independensi, auditor yang mendapat tugas dari kliennya diusahakan benar-benar independen, tidak mendapat tekanan dari klien dan tidak memiliki perasaan sungkan dengan kliennya sehingga dalam melaksanakan tugas auditnya benar-benar objektif dan dapat menghasilkan audit yang berkualitas. Adanya perhatian terhadap kualitas audit dari auditor maupun Kantor Akuntan Publik KAP tersebut maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Seseorang dikatakan profesional jika memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan menetapkan standar baku di bidang profesi yang bersangkutan dan menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan. Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual seperti dikemukakan oleh Lekatompessy 2003. Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa 92 kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting tanpa melihat apakah suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak. Seorang akuntan publik yang profesional harus memenuhi tanggung jawabnya terhadap masyarakat, klien termasuk rekan seprofesi untuk berperilaku semestinya. Kepercayaan masyarakat terhadap kualitas jasa audit profesional meningkat jika profesi menetapkan standar kerja dan perilaku yang dapat mengimplementasikan praktik bisnis yang efektif dan tetap mengupayakan profesionalisme yang tinggi Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto, 2008. Konsep profesionalisme modern dalam melakukan suatu pekerjaan seperti dikemukakan oleh Lekatompessy 2003 berkaitan dengan dua aspek penting, yaitu aspek struktural dan aspek sikap. Aspek struktural karakteristiknya merupakan bagian dari pembentukan tempat pelatihan, pembentukan asosiasi profesional dan pembentukan kode etik. Sedangkan aspek sikap berkaitan dengan pembentukan jiwa profesionalisme. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lekatompessy 2003, Suraida 2005, Elfarini 2007, Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto 2008. 93 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi linear berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel pengalaman audit memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Suraida 2005. 2. Variabel independensi memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Elfarini 2007. 3. Variabel keahlian profesional memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lekatompessy 2003, Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto 2008. 4. Variabel pengalaman audit, independensi, dan keahlian professional memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan penyajian laporan

Dokumen yang terkait

Pengaruh tindakan pencegahan pendeteksian audit investigatif terhadap upaya meminimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan

4 47 137

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Pengaruh etika, Indenpendensi, pengalaman, dan keahlian auditor terhadap opini audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

3 14 155

Analisis pengaruh profesionalisme, independensi, keahlian, dan pengalaman auditor dalam mendeteksi kekeliruan (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

0 4 118

Pengaruh keahlian audit dan indenfendensi auditor eksternal terhadap tingkat materialistas dalam audit laporan keuangan: studi empiris pada kantor akuntan publik yang terdapat di Jakarta

0 6 118

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh Pengalaman, Independensi dan Skeptisme Profesional, Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris pada KAP di Wilayah Jakarta)

9 46 147

pengaruh tindakan supervisi pengalaman kerja, komitmen organisasi, dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja auditor (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

3 43 157

PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK, SKPETISME PROFESIONAL AUDITOR, PENGALAMAN AUDITOR, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN).

1 6 30