Penelitan Terdahulu LANDASAN TEORI

60

5. Etty Puji Lestasri 2006

Penelitan ini tentang permitaan uang di Indonesia priode 1997.1-2002.4 : estimasi data stationer. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADL ECM. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah pendapatan nasional riil, nilai tukar terhadap dolar kurs, tingkat suku bunga, dan tingkat inflasi. Penelitian ini menemukan bahwa masing-masing variabel menunjukkan kecepatan penyesuaian menuju keseimbangan jangka panjang lebih tinggi dari kecepatan penyesuaian pendapatan nasional riil, inflasi dan suku bunga. Tingkat inflasi alamiah rate of inflation naturally memiliki koefisien positif yang dampaknya akan menambah tingkat keseimbangan permintaan uang M1 di Indonesia ketika terjadi peningkatan inflasi. Dari hasil estimasi model ADL ECM yang memasukkan variabel kurs ditemukan bahwa nilai koefisien variabel kurs tidak signifikan mempengaruhi jumlah uang beredar.

6. Oluwole Owoye dan Olugbenga 2007

Penelitian ini mengkaji tentang M2 Targeting, Money Demand, and Real GDP Growth in Nigeria: Do Rules Apply?. Penelitian ini menggunakan variabel independen pendapatan riil tingkat bunga domestik, tingkat inflasi dan tingkat penyusutan nilai uang. Berdasarkan penelitan ini menunjukkan bahwa a da hubungan jangka panjang antara uang dalam arti luas M2, pendapatan riil, tingkat bunga domestik, tingkat inflasi, tingkat suku bunga asing, dan 61 tingkat penyusutan yang diharapkan dari dalam negeri mata uang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat suku bunga internasional, suku bunga domestik, nilai tukar memiliki hubungan yang negatif dan secara statistik menunjukkan signifikan mempengaruhi jumlah uang beredar di Nigeria. Sedangkan pendapatan riil, tingkat inflasi memiliki hubungan positif secara statistik memperlihatkan signifikan mempengaruhi jumlah uang beredar di Nigeria.

7. Etty Puji Lestari 2008

Penelitan ini tentang dampak ketidak stabilan nilai tukar rupiah terhadap permintaan uang M2 di Indonesia. Penelitian mengunakan data priode 1997.1- 2006.4. Penelitian ini menggunakan 4 empat metode estimasi, yaitu Vector Autoregression VAR , impulse response function ,uji variance decomposition, model ADL ECM. Penelitan tersebut memperlihatkan bahwa Hubungan antara nilai tukar dan jumlah uang beredar di Indonesia selama periode pengamatan tergantung pada harapan expectation pemegang uang sehingga sulit untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara nilai tukar dan permintaan uang M2. Masyarakat Indonesia cenderung berpendapat bahwa memegang uang bukan hanya untuk tujuan transaksi, tetapi lebih kepada tujuan untuk berjaga- jaga, bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk motif spekulasi. 62 Perbedaan penelitian ini terhadap penelitian yang sejenis yang dilakukan sebelumnya adalah: pertama, pada penelitian sebelumnya yang dilakukan menggunakan data antara tahun 2002 hingga 2008, sementara peneltian ini menggunakan data antara tahun 2003-2010. kedua, varabel yang digunakan dalam penlitian ini adalah jumlah uang beredar M2, nilai tukar, kredit, suku bunga SBI, inflasi, dan investasi, sementara pada penelitian sebelumnya menggunakan variabel pengeluaran pemerintah, cadangan devisa, pengganda uang, aktiva luar negeri bersih, tagihan bersih kepada pemerintah, tagihan kepada lembaga pemerintah dan BUMN serta perusahaan swasta dan perorangan dalam bentuk kredit, pendapatan nasional riil, nilai tukar terhadap dolar kurs, tingkat suku bunga, dan tingkat inflasi dsb. Ketiga, pada kesimpulan akhir pada penelitian ini bertujuan untuk mencari keterkaitan atau hubungan serta menganalisis apakah kebijakan moneter jalur nilai tukar, kredit, suku bunga SBI serta indikator moneter lainnya seperti inflasi dan investasi mempengaruhi jumlah uang beredar M2. Sedangkan pada penelititan ssebelumnya bertujuan untuk mendapatkan hubungan jangka panjang serta jangka pendek, dan ada juga mencari hubungan kausalitas dan yang lainya membuktikan sebuah data ekonomi tersebut melanggar atau tidak dalam asumsi stasioneritas varians pada penelitian. 63 TABEL 2.1 Kajian Terdahulu No Nama Penulis Judul Metodologi Variabel kesimpulan 1 Lily Prayitno dan Heni Sandjaya 2002 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah uang beredar di Indonesia sebelum dan sesudah krisis: Sebuah Analisa Ekonometrik Analisis Regresi dengan Model Log Jumlah uang beredar, pengeluaran pemerintah, cadangan devisa, angka pengganda uang Pengeluaran pemerintah. dan angka pengganda uang mempunyai pengaruh signifikan. Cadangan devisa tidak signifikan terhadap jumlah uang beredar M2 sebelum krisis. Sedangkan setelah krisis pengeluaran pemerintah secara signifikan berpengaruh sedangkan devisa dan pengganda uang multiplyer tidak signifikan 2 Hotniar Siringoringo 2003 Pemodelan Jumlah Uang Beredar Mdel Regresi Linear Berganda Jumlah uang beredar. Tagihan bersih kepada pemerintah, tagihan kepada lembaga pemerintah dana BUMN pusat yang berupa kredit, tagihan kepada Aktiva luar negeri bersih, tagihan bersih kepada pemerintah, tagihan kepada kepada lembaga pemerintah dana BUMN pusat yang berupa kredit, tagihan kepada perusahaan swasta dan perorangan dalam bentuk kredit 64 perusahaan swasta dan perorang dalam bentuk kredit, tagihan kepada lembaga pemerintah dan BUMN pusat yang berupa kredit, tagihan kepada perusahaan swasta dan pereorangan dalam bentuk lainnya mempengaruhi jumlah uang beredar secara signifikan sedangkan tagihan kepada lembaga pemerintah dan BUMN pusat yang berupa kredit dan tagihan kepada perusahaan swasta dan pereorangan dalam bentuk lainnya tidak mempengaruhi secara nyata uang beredar. 3 Imam Murtono Soehandji 2003. Jumlah uang beredar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya tinjauan money supply M2 priode1990-2002 Analisis Regresi dengan Model Log Jumlah uang beredar, pengeluaran pemerintah, cadangan devisa, pengganda uang Pengeluaran pemerintah dan cadangan devisa memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah uang beredar. Sedangkan pengganda uang tidak berpengaruh terhadap jumlah uang beredar. 65 4 Bala Shanmugan, Mahendiran Nair dan Ong wee Li 2003 “The endogenous money hypothesis: empirical evidence from Malaysia 1985–2000 . Error Corection Model ECM Jumlah uang beredar, tabungan deposito, pinjaman yang ditentukan oleh bank peminjam, suku bunga atau pendapatan modal dan kredit bank Permintaan kredit bank memiliki hubungan kausalitas dua arah terhadap jumlah uang beredar secara signifikan. Dan sedangkan hubungan suku bunga atau pendapatan modal memiliki hubungan kausalitas jangka panjang terhadap jumlah uang beredar M3 di Malaysia dan secara statistik menunjukkan siginifikan 5 Etty Puji Lestasri 2006 Permitaan Uang di Indonesia priode 1997.1- 2002.4 : estimasi data stationer” Estimasi Model ADL ECM jumlah uang beredar, nilai tukar terhadap dolar kurs, tingkat suku bunga, dan tingkat inflasi masing-masing variabel menunjukkan kecepatan penyesuaian menuju keseimbangan jangka panjang lebih tinggi dari kecepatan penyesuaian pendapatan nasional riil, inflasi dan suku bunga 66 6 Oluwole Owoye dan Olugbenga 2007 M2 Targeting, Money Demand, and Real GDP Growth in Nigeria: Do Rules Apply Vektor error correction model VECM Jumah uang beredar pendapatan riil tingkat bunga domestik, tingkat inflasi dan tingkat penyusutan nilai uang. Tingkat suku bunga internasional, suku bunga domestik, nilai tukar memiliki hubungan signifikan Sedangkan pendapatan riil, tingkat inflasi memiliki hubungan positif secara statistik memperlihatkan signifikan mempengaruhi jumlah uang beredar di Nigeria. 7 Etty Puji Lestari 2008 Dampak ketidak stabilan nilai tukar rupiah terhadap permintaan uang M2 di indonesia Vector Autoregression VAR , impulse response function ,uji variance decomposition, model ADL ECM Jumlah Uang Beredar dan Nilai tukar Hubungan antara nilai tukar dan jumlah uang beredar di Indonesia selama periode pengamatan tergantung pada harapan expectation pemegang uang sehingga sulit untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara nilai tukar dan permintaan uang M2. 67

H. Kerangka Pemikiran.

Dalam analisis fundamental, kondisi variabel makro ekonomi sangat mempengaruhi stabilitas jumlah uang beredar. Saat gejolak kondisi moneter dimana indikator ekonomi makro ekonomi menunjukkan trend negatif atau penurunan, maka jumlah uang beredar dalam satu perekonomian tersebut akan cenderung mengalami penurunan. Sedangkan di saat kondisi perekonomian yang diharapkan membaik memberikan sentimen positif yang berdampak kepada jumlah uang yang beredar. Untuk mewujudkan perekonomian yang sehat dan stabil maka perlu mengatur atau membatasi jumlah uang beredar agar tidak berlebihan atau kekurangan dari jumlah uang yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam suatu perekonomian. Dalam menjaga jumlah uang beredar merupakah hak otoritas moneter bank sentral melalui kebijakan moneternya. Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Transmisi kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral untuk mempengaruhi atau mengatur jumlah uang beredar bisa menggunakan atau channel antara lain : saluran nilai tukar, saluran suku bunga interest rate channel, saluran harga aset asset price channel, saluran kredit credit cannel. Artinya bila diformulasikan bahwa sebagai berikut: JUB = f Nilai tukar, suku bunga SBI, kredit,....................2.12 68 Berbeda dengan inflasi, inflasi adalah kenaikan harga secara umum dan terus menuerus. Berdasarkan teori kuantitas uang, nilai uang ditentukan oleh supply dan demand terhadap uang. Jumlah uang beredar yang ditawarkan ditentukan oleh bank sentral, sementara jumlah uang yang diminta money demand ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain tingkat harga rata-rata dalam perekonomian. Jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk melakukan transaksi bergantung pada tingkat harga barang dan jasa yang tersedia. Semakin tinggi tingkat harga, semakin besar jumlah uang yang diminta. Artinya bahwa inflasi yang tinggi akan membuat permintaan uang menigkat dan akhirnya menambah jumlah uang beredar. Sehingga dapat diformulasikan JUB = f inflasi....................................................2.13 Selain itu, investasi adalah pengeluaran atau pembelanjaan oleh penanam modal atau perusahaan-perusahaan untuk membeli. Berdasarkan asumsi diatas melihat bahwa investasi diartikan pembelanjaan dan penanaman modal. Sehingga besarnya jumlah investasi menentukan jumlah modal atau uang yang akan di belanjakan atau keluarkan untuk investasi tersebut. Semakin tinggi investasi artinya permintaan uang masyarkat untuk investasi akan semakin besar dan akhirnya akan membuat jumlah uang beredar pun pertambah. Sehingga dapat diformulasikan sebagai berikut: JUB= f investasi.............................................................2.14 69 Berdasarkan acuan dan penjelasan serta persamaan 2.12 , 2.13, dan 2.14 diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa minimal yang mempengaruhi jumlah uang beredar adalah nilai tukar, kredit, suku bunga SBI, inflasi dan investasi. Sehingga dapat formulasikan fungsi jumlah uang beredar adalah JUB= f nilai tukar, kredit, suku bunga, inflasi, investasi ..............2.15 Model analisis yang akan digunakan dalam peneltian ini adalah regresi berganda dengan metode OLS ordinary Least Square. Regresi berganda digunakan karena variabel yang diteliti lebih dari satu variabel. Adapun secara sistematisnya, kerangka pikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka pemikiran Nilai Tukar Investasi Inflasi Suku bunga SBI kredit Variable makro ekonomi: Moneter Ekonomi Jumlah Uang Beredar 70

I. Hipotesis

Berdasarkan teori moneter, kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui bank sentral guna mengatur penawaran uang. Yang manjadi alat kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral diantaranya adalah melalui nilai tukar, suku bunga, harga aset, kredit. Sehingga diduga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah uang beredar. Ditambah penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa diperekonomian yang terbuka, yang menjadi pengaruh terhadap jumlah uang yang diminta yaitu investasi, inflasi, nilai tukar dan suku bunga internasional sehingga memberikan gambaran bahwa investasi dan inflasi serta kurs diduga memiliki hubungan yang signifikan terhadap jumlah uang beredar. Oleh karena itu, dan didukung oleh landasan teori dan latar belakang serta penelitian sebelumnya, maka dapat disusun suatu hipotesis yang merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian ini adalah : 1. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai tukar, kredit, suku bunga SBI, inflasi dan investasi secara parsial terhadap jumlah uang beredar M2 2. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai tukar, kredit, suku bunga SBI, inflasi dan investasi secara simultan terhadap jumlah uang beredar M2 71

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode study pustaka. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi ada hubungan tertentu antara gejala dengan gejalan lain Koentjaraningrat,1997:29. Pendekatan Kuantitatif adalah penelitian yang berkenaan dengan data kuantitatif yaitu penelitian yang dilambangkan dengan simbol-simbol matematik: angka-angka Tatang M Amir, 1986:119. Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak terbatas sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang data tersebut. Selain itu, semua yang dikumpulkan memungkinkan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti Pada penelitian ini, variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat dependent yaitu jumlah uang beredar dalam arti luas M2 dan 5 variabel bebas indefendent yaitu nilai tukar, kredit, suku bunga SBI, inflasi dan investasi. Sehingga yang menjadi ruang linkup dalam penelitian ini

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar (KURS), suku bunga SBI dan jumlah berdar (M2) terhadap dan pihak ketiga DPK) serta implikasinya terhadap volume transaksi pasar uang antara bank (PUAB)

2 17 152

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia periode Mei 2011 – Desember 2015

0 14 127

ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INFLASI DI INDONESIA TAHUN 1984-2009.

0 2 14

ANALISIS INTERDEPENDENSI JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA SBI,NILAI TUKAR DAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA.

2 12 17

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 11

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( KURS) DOLAR AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga

0 2 15

PENGARUH KONSUMSI, INVESTASI, JUMLAH UANG BEREDAR DAN INFLASI TERHADAP PENENTUAN KEBIJAKAN SUKU BUNGA SBI

0 0 17

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INFLASI, SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR UANG SERTA DAMPAKNYA PADA INVESTASI DI INDONESIA

0 1 8