Uji t-statistik uji parsial

111 Berdasarkan table 4.11 diatas, dengan menggunakan Eviews 6.0 maka terlihat hasil signifikansi adalah 0.00000. Karena nilai sig 0.00000 alpha, yaitu: 0.00000 0.05 yang berarti H ditolak dan menerima H a. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel LnER nilai tukar , LnCR kredit , LnSBI suku bunga SBI, LnINF inflasi dan LnINVinvestasi secara nyata signifikan mempunyai pengaruh terhadap variabel LnJUB jumlah uang beredar M2.

c. Koefisien determinasi adjusted R square

Koefesien determinasi ini menunjukkan seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam sebuah meodel dalam penelitian. Hasil hasil data menunjukkan bahwa adjusted R square yang diperoleh dari hasil estmasi adalah sebesar 0.99. Hal ini berarti bahwa 99 dari variasi jumlah uang beredar mampu dijelaskan oleh variabel nilai tukar, kredit, SBI, inflasi dan investasi. Sedangkan 0.01 atau 1 dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

C. Interpretasi Ekonomi

1. Nilai Tukar

Berdasarkan hasil olah data yang menggunakan regresi tersebut menunjukkan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah uang beredar. Dimana nilai koefisien elastisitasnya adalah -0.223226. 112 Jika Peningkatan nilai tukar 1 maka akan mengurangi jumlah uang beredar sebesar -0.223226 Dalam perkembangannya nilai tukar selalu berfluktuasi. Pada tahun 2006, 2007 dan 2010 dan hampir nilai rupiah semua mengalami depresiasi. Akan tetapi, ditahun yang sama pula yaitu tahun 2006, 2007 dan 2010 ternyata data memperlihatkan pertumbuhan jumlah uang beredar yang sangat besar. Sehingga bisa disimpulkan memang benar bahwa nilai tukar memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah uang beredar Hubungan yang negatif tersebut sesuai dengan teori hubungan nilai tukar terhadap jumlah uang beredar. Disaat nilai mata uang rupiah terdepresiasi terhadap dolar maka harga barang Indonesia akan lebih murah dibandingkan harga barang negara lain. sehingga permintaan barang Indonesia akan meningkat dan akhirnya akan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor. Dalam keadaan tersebut maka neraca perdagangan akan mengalami surplus dan menambah cadangan devisa. Sehingga bisa diartikan bahwa hal tersebut bisa menambah jumlah uang beredar. Hingga akhir triwulan ke 3 tahun 2011, perkembangan nilai tukar mengalami pelemahan dan disertai dengan menigkatnya tingkat volatilitas tekanan terhadap rupiah tersebut. Hingga triwulan ke 3 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan pelemahan sebesar 2,42 yoy yaitu menyentuh nilai Rp 8.790 dengan volatilitas yang meningkat. Dimana 113 triwulan sebelumnya nilai tukar hanya menurun 0.12yoy yaitu menyentuh nilai Rp 8.599. Hal itu terutama dipengaruhi oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap krisis utang Eropa yang semakin buruk dan berbagai indikator ekonomi Amerika Serikat yang mengindikasikan perlambatan Laporan Kebijakan Moneter Bank Indonesia 2011:1. Disisi lain bahwa liquiditas perekonomian Indonesia masih tetap berlanjut di triwulan ke 3 tahun 2011 walaupun ditengah masalah krisis Eropa dan AS. Jumlah uang beredar tetap meningkat sebesar 17.2 yoy. Dan lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya 13.1 yoy sehingga jumlah uang beredar M2 tercatat sebesar 2.621 terliun rupiah Laporan Kebijkan Moneter 2011:3. Sehingga mengindikasikan bahwa pelemahan tersebut membuat jumlah uang beredar meningkat di tahun 2011 pada triwulan ke 3

2. Kredit

Berdasarkan hasil regresi yang diatas memperlihatkan bahwa kredit mempengaruhi jumlah uang beredar secara signifikan dan bersifat positif. Dimana nilai koefisien elastisitasnya adalah 0.714208. Jika Peningkatan kredit 1 maka akan menambah jumlah uang beredar sebesar 0.714208 Dalam perkembangannya, kredit selalu mengalami peningkatan. Peningkatan yang terendah dari tahun 2005 hingga 2010 adalah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 9. Hal itu sejalan pada perkembangan jumlah uang berdar peningkatan terendah pun dari tahun 2005-2010 terjadi ditahun 2009 114 yaitu sebesar 12.95. Hal itu sejalan bahwa kredit memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhada jumlah uang beredar Hasil regresi tersebut sesuai dengan teori bahwa kredit memiliki pengaruh yang positif. Hal dijelaskan bahwa semakin tinggi kredit yang diberikan kepada masyarakat akan menambah jumlah uang beredar dalam negeri. Sebaliknya, jika kredit yang diberikan kepada masyarakat berkurang maka akan mengurangi jumlah uang beredar. Semenjak pasca krisis yang menimpa Indonesia tahun 19971998 sampai 2010, industri perbankan berperan positif dalam mendorong perekonomian. Fungsi intermediasi perbankan dapat berjalan dengan baik terlihat dengan peningkatan total kredit tiap tahunnya. Peningkatan kredit yang disalurkan kepada masyarakat tersebut membuat jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat akan bertambah. Dan artinya bahwa dengan meningkatnya kredit akan membuat jumlah uang yang beredar dalam suatu negarapun bertambah. Hal itu juga didukung oleh peneltian yang dilakukan oleh Bala Shanmugam, Mahendiran Nair dan Ong wee Li 2003 yang diteliti di Malaysia yang memperlihatkan bahwa kredit juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap jumlah uang beredar di Malaysia. Diperkembangan terakhir yaitu triwulan ke 3 memperlihatkan bahwa stabilitas sistem perbankan membaik dengan fungsi intermediasi perbankan yang terus membaik. Hal itu tercermin dari rasio kecukupan modal dan

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar (KURS), suku bunga SBI dan jumlah berdar (M2) terhadap dan pihak ketiga DPK) serta implikasinya terhadap volume transaksi pasar uang antara bank (PUAB)

2 17 152

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia periode Mei 2011 – Desember 2015

0 14 127

ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INFLASI DI INDONESIA TAHUN 1984-2009.

0 2 14

ANALISIS INTERDEPENDENSI JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA SBI,NILAI TUKAR DAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA.

2 12 17

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 11

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( KURS) DOLAR AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga

0 2 15

PENGARUH KONSUMSI, INVESTASI, JUMLAH UANG BEREDAR DAN INFLASI TERHADAP PENENTUAN KEBIJAKAN SUKU BUNGA SBI

0 0 17

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INFLASI, SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR UANG SERTA DAMPAKNYA PADA INVESTASI DI INDONESIA

0 1 8