Hasil Uji Multikolinieritas Hasil dan pembahasan

107 Dari tabel 4.11 maka dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: JUB = 12.283 - 0.223ER + 0.714 CR + 0.023 SBI – 0.014INF + 0.0003 INV + e t Dengan nilai konstanta sebesar 12.283. Hal ini diartikan bahwa apabila semua variabel bebas dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan maka akan meningkatkan jumlah uang beredar M2 sebesar 12.283. Berdasarkan tabel 4.11 bisa memberikan gambaran bahwa melalui hasil regresi berganda dengan menggunakan OLS Ordinary Least Square menunjukkan hasil sebagai berikut:

a. Uji t-statistik uji parsial

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variabel dependen. Untuk melakukan uji t dengan cara Quick lock, yaitu melihat nilai probabilitas dan derajat kepercayaan yang ditentukan dalam penelitian. Dengan kriteria pengujian tingkat signifikan α=0.05. Hipotesis H : βi = 0 Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial Ha : β i ≠ 0 Terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial 108 Dari hasil regresi linear berganda diatas memperlihatkan hasil uji t- statistik sebagai berikut: 1. Pengaruh t-statistik untuk variabel nilai tikar ER Variabel nilai tukar mempunyai nilai signifikan 0.0030 dan koefisiennya -0.223226. Pada penelitian ini, alpha yang digunakan adalah 5 0.05. Variabel nilai tukar mempunyai nilai signifikan lebih kecil dibandingkan alpha α 0.0030 0.05. Karena nilai signifikan lebih kecil dibandingkan alpha, maka memberikan penjelasan bahwa variabel nilai tukar mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel jumlah uang beredar M2. Sedangkan koefisien yang bertanda negatif tersebut diartikan bahwa variabel nilai tukar berpengaruh negatif terhadap jumlah uang beredar. Dengan demikian menolak H dan menerima Ha. 2. Pengaruh t-statistik untuk variabel kredit CR Variabel kredit mempunyai nilai signifikan 0.0000 dan koefisiennya 0.714208. Pada penelitian ini, alpha yang digunakan adalah 5 0.05. Variabel kredit mempunyai nilai signifikan lebih kecil dibandingkan alpha α 0.0000 0.05. Karena nilai signifikan lebih kecil dibandingkan alpha, maka memberikan penjelasan bahwa variabel kredit mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel jumlah uang beredar M2. Koefisien yang bertanda positif tersebut diartikan bahwa variabel 109 nilai tukar berpengaruh positif terhadap jumlah uang beredar. Dengan demikian menolak H dan menerima Ha. 3. Pengaruh t-statistik untuk variabel suku bunga SBI SBI Variabel suku bunga SBI mempunyai nilai signifikan 0.0001 dan nilai koefisiennya 0.023649. Pada penelitian ini, alpha yang digunakan adalah 5 0.05. Variabel suku bunga SBI mempunyai nilai lebih kecil dibandingkan alpha α 0.0001 0.05. Karena nilai signifikan lebih kecil dibandingkan alpha, maka memberikan penjelasan bahwa variabel suku bunga SBI mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel jumlah uang beredar M2. Koefisien yang bertanda positif tersebut diartikan bahwa variabel Suku Bunga SBI berpengaruh positif terhadap jumlah uang beredar. Dengan demikian menolak H dan menerima Ha. 4. Pengaruh t-statistik untuk variabel inflasi INF Variabel inflasi mempunyai nilai signifikan 0.0000 dan nilai koefisiennya -0.014105. Pada penelitian ini, alpha yang digunakan adalah 5 0.05. Variabel inflasi mempunyai nilai signifikan lebih keci l dibandingkan alpha α 0.0000 0.05. Karena nilai signifikan lebih kecil dibandingkan alpha, maka memberikan penjelasan bahwa variabel inflasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel jumlah uang beredar M2. Koefisien yang bertanda negatif tersebut

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar (KURS), suku bunga SBI dan jumlah berdar (M2) terhadap dan pihak ketiga DPK) serta implikasinya terhadap volume transaksi pasar uang antara bank (PUAB)

2 17 152

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia periode Mei 2011 – Desember 2015

0 14 127

ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INFLASI DI INDONESIA TAHUN 1984-2009.

0 2 14

ANALISIS INTERDEPENDENSI JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA SBI,NILAI TUKAR DAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA.

2 12 17

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 11

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( KURS) DOLAR AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga

0 2 15

PENGARUH KONSUMSI, INVESTASI, JUMLAH UANG BEREDAR DAN INFLASI TERHADAP PENENTUAN KEBIJAKAN SUKU BUNGA SBI

0 0 17

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INFLASI, SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR UANG SERTA DAMPAKNYA PADA INVESTASI DI INDONESIA

0 1 8