4.2 Analisis
Tahapan analisis ini digunakan untuk mengetahui masalah yang terdapat dalam sistem penjurusan program studi siswai dan mendapatkan solusi dari
masalah tersebut.
4.2.1 Deteksi Masalah
Identifikasi permasalahan yang ada pada sistem penjurusan program studi siswai yang sedang berjalan sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada
pada sistem yang berjalan dan dapat diberikan solusi pemecahan masalah untuk perbaikan sistem.
Permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan sistem penjurusan program studi siswai adalah sebagai berikut:
1. Bagian Bimbingan Konseling BK dan Bagian Kurikulum merasa
kesulitan dalam melakukan proses penjurusan karena proses sinkronisasi antara minat siswa, nilai akademik, dan psikotes untuk penjurusan
program studi siswai masih bersifat manual. 2.
Tidak adanya sistem yang dapat memberikan alternatif solusi dalam penjurusan program studi siswai.
3. Belum adanya prosedur baku dengan standarisasi bobot nilai yang
digunakan untuk menentukan penjurusan program studi. Berdasarkan deteksi masalah, diusulkan pembuatan Sistem Pendukung
Keputusan yang dapat menganalisa dan mensimulasikan masalah yang dihadapi dengan menggunakan Analitical Hierarchy Process AHP. Dimana AHP ini
dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan dari permasalahan yang ingin diteliti.
Di dalam hirarki terdapat tujuan utama, kriteria-kriteria, dan alternatif- alternatif yang ingin dibahas. Perbandingan berpasangan dipergunakan untuk
membentuk hubungan di dalam struktur. Hasil dari perbandingan berpasangan ini akan membentuk matriks dimana skala rasio diturunkan dalam bentuk bobot
vektor preferensi atau eigenvector. Bobot vektor preferensi ini akan digunakan untuk mencari bobot masing-masing jurusan.
4.2.2 Penelitianinvestigasi Awal
Pada penelitianinvestigasi awal, telah dilakukan wawancara, observasi dan studi literatur sejenis. Dari hasil wawancara dengan Guru Bimbingan
Konseling MAN 4 Model Jakarta, Dra. Hj.Titi Sumanti dan Bagian Kurikulum MAN 4 Model Jakarta, Drs. Agus Mudhafar maka diperoleh informasi-informasi
apa saja yang dibutuhkan. Informasi tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana proses sistem penjurusan program studi siswai yang berjalan. 2.
Diperoleh data mengenai profil sekolah. 3.
Kriteria-kriteria baku yang dibutuhkan dalam penentuan penjurusan program studi siswai.
4. Permasalahan-permasalahan yang muncul pada sistem yang masih
dilakukan secara manual. 5.
Sistem yang diinginkan sesuai kebutuhan untuk proses penjurusan program studi siswai.
Dari hasil pengumpulan data, terdapat beberapa studi literatur sejenis Sistem Pendukung Keputusan SPK, salah satunya yang disusun oleh Siti Ummi
Masruroh 2005 dengan judul “Sistem Penunjang Keputusan Decision Support System
Penjurusan Program Studi Pada Sekolah Menengah Atas Studi Kasus SMAN 1 Ciputat”. Adapun perbandingan sistem studi literatur sejenis SPK
dengan sistem yang diusulkan sebagai berikut: Tabel 4.1 Perbandingan Sistem
Parameter Studi Literatur Sejenis
Sistem yang Diusulkan Keamanan Data
Sistem ini
tidak ada
keamanan sama
sekali misalnya menu admin yang
terdapat username
dan password
Sistem ini terdapat keamanan data
yaitu username
dan password
Fasilitas search
engine Tidak adanya fasilitas search
engine yang berfungsi untuk
mencari data secara cepat Adanya fasilitas search engine
yang berfungsi untuk mencari data secara cepat
Bahasa pemrograman
Masih menggunakan bahasa pemrograman
Borland Delphi.
Borland Delphi
digunakan untuk perancangan aplikasi desktop saja
Menggunakan bahasa pemro- graman PHP. Bahasa pemro-
graman PHP
bersifat open source.
Grafik Chart
Penambahan kriteria
Tidak adanya
fitur Chart
penjurusan yang
dapat menampilkan
bobot hasil
penjurusan Tidak
adanya fitur
penambahan kriteria untuk
dapat melakukan penambah- an kriteria yang diinginkan
Adanya fitur Chart penjurusan yang dapat menampilkan bobot
hasil penjurusan
Adanya fitur
penambahan kriteria untuk dapat melakukan
penambahan kriteria
yang diinginkan
4.2.3 Analisa Kebutuhan Sistem