DBMS Basis Data Normalisasi

di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada disuatu lokasi dapat juga diakses di lokasi lain. 5. Kelengkapan Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data. 6. Keamanan Untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu, dapat ditentukan siapa yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya. 7. Kebersamaan pemakai Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja, basis data yang dikelola oleh sistem yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini tetapi tetap dengan menjaga terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data atau kondisi deadlock.

2.9.2 DBMS

Database Management System DBMS merupakan software yang digunakan untuk mengelola database, dari pendefinisian database, pengelolaan data, maintenance data, sampai dengan pengaturan siapa saja yang dapat mengakses dan menggunakan database tersebut Sidik, 2005.

2.9.3 Basis Data

Relational Pada model relational, basis data akan disebar ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan baris data dan lajur vertikal yang disebut dengan kolom. Disetiap pertemuan baris data itulah, item-item data ditempatkan Fathansyah, 2002.

2.9.4 Normalisasi

Normalisasi akan membantu perancang basis data dengan menyediakan suatu ujicoba yang berurut yang dapat diimplementasikan pada hubungan individual, sehingga skema relasi dapat dinormalisasi ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk menghindari terjadinya error atau inkonsistensi data, bila dilakukan update terhadap relasi tersebut dengan anomaly Ladjamuddin, 2005. Tahapan Normalisasi Ladjamuddin, 2005: 1. Bentuk Normal Pertama 1NF Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila: a. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”. b. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi tersebut. d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian. 2. Bentuk Normal Kedua 2NF Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua bila: a. Bentuk data telah memenuhi bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci harus memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key. 3. Bentuk Normal Ketiga 3NF Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila: a. Bentuk telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. b. Atribut bukan kunci haruslah tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain satu atribut bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

2.10 Pengujian