4.2.3 Analisa Kebutuhan Sistem
Menganalisa kebutuhan sistem merupakan tahapan ketiga dati tahap analisa SDLC versi Al-Bahra Bin Ladjamudin. Dalam menganalisa kebutuhan
sistem hal yang pertama adalah menganalisa sistem yang sedang berjalan pada penjurusan program studi siswai MAN 4 Model Jakarta.
4.2.3.1 Flowchart Sistem Berjalan
Alur sistem yang berjalan diawali dengan Guru Bimbingan Konseling BK dan WAKA Kurikulum membuat angket penjurusan program studi. Setelah
angket penjurusan program studi dirancang, selanjutnya Guru BK membagikan angket penjurusan program studi kepada masing-masing siswa kelas X untuk diisi
agar dapat memilih jurusan yang diinginkan masing-masing siswai MAN 4 Model Jakarta yaitu jurusan IPA, IPS, BAHASA ARAB, dan BAHASA
JEPANG. Setelah masing-masing siswai mengisi angket penjurusan program studi,
lalu Guru BK mengumpulkan angket yang telah diisi. Hasil dari angket yang telah terkumpul tersebut kemudian dikolaborasi dengan hasil tes psikologi dan nilai
akademik masing-masing siswai. Jika hasil yang telah dikolaborasi tersebut sesuai, maka akan langsung ditentukan jurusan yang dipilih oleh siswa, namun
jika tidak sesuai maka Guru BK akan mengarahkan siswa ke jurusan lain. Berikut ini adalah flowchart dokumen dari sistem penjurusan program studi siswai yang
berjalan, lihat gambar 4.2.
Gambar 4.2 Flowchart Sistem Berjalan Guru BK dan WAKA
Kurikulum Siswa
User
4.2.3.2 Flowchart Sistem yang Diusulkan
Dari hasil analisa flowchart sistem berjalan yang masih manual, maka dibuatlah flowchart sistem usulan yang dapat membantu dalam menentukan
penjurusan program studi siswai yang akan naik ke kelas XI dan memudahkan Guru BK dan WAKA Kurikulum dalam menentukan penjurusan siswai. Berikut
ini dapat digambarkan flowchart sistem yang diusulkan pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Flowchart Sistem Usulan
User
Gambar 4.4 Flowchart Sistem Usulan Lanjutan Flowchart
sistem usulan dimulai dengan user memasukkan nilai
perbandingan kriteria sesuai dengan nilai preferensi Analytical Hierarchy Process AHP. Setelah
memasukkan nilai perbandingan kriteria, selanjutnya
menentukan bobot vektor preferensi, dan nilai CI dan nilai CR. Jika nilai yang dimasukkan memiliki Concistency Ratio 0,10, maka data yang dimasukkan
adalah konsisten dan jika Consistency Ratio 0,10, maka data yang dimasukkan tidak konsisten. Konsistensi ini dapat terlihat dari proses penyimpanan dan adanya
kotak dialog pesan dan bobot vektor preferensi tersimpan di database. Selanjutnya melakukan proses menghitung penjurusan dengan cara
memilih salah satu siswai atau semua siswai yang ingin dilakukan perhitungan dan melakukan proses generate untuk dapat melihat hasil penjurusan siswai dan
disimpan di dalam database, hasil penjurusan tersebut kemudian dicetak untuk dijadikan sebagai laporan penjurusan program studi siswai.
4.2.3.3 Flowchart Program yang Diusulkan