Dalil-Dalil Pengharaman Nikah Wisata Dalam Al-Qur’an
                                                                                ﺒﺴ ﻴﺸ ﻥﻫﻭﻤﺘﻴﺘﺍ ﺀﺎﻤﻤﺍﻭﺫﺨﺎﺘ ﻻﻭ ﻪﻠﻴ
ﺌ ﺎ
ﻡﻠﺴﻤ ﻩﺍﻭﺭ
72
Artinya:  “Dari  sabrah  r.a.  katanya  bahwa  dia  bersama-sama Rasulullah  saw.  Beliau  bersabda:  Wahai  manusia
sebelum  ini  aku  telah  mengizinkan  kalian  memut’ah wanita.
kini ketahuilah
bahwa Allah
telah mengharamkannya
hingga hari
kiamat. Maka
barangsiapa    mempunyai  ikatan    dengan  mereka, lepaskanlah dan  jangan  kau ambil  sedikitpun dari  apa
yang  telah  kamu  berikan  kepada  mereka”.  HR. Muslim.
Dan  dari  Salim  bin  Abdullah,  bahwasannya  ia  berkata “Abdullah  bin  Umar  telah  didatangi  seseorang,  lalu  dikatakan
kepadanya:  sesungguhnya  Abdullah  bin  Abbas  memerintahkan melakukan  mut’ah.”  Ibnu  Umar  lalu  berkata:  Subhanallah,  aku  tidak
mengira  ibnu  Abbas  akan  berbuat  demikian,  mereka  orang-orang yang  hadir  berkata:  benar,  ia  memerintahkan  melakukannya.  Ibnu
Umar  menanggapi:  tidakkah  ibnu  Abbas    masih  anak  kecil  ketika Rasulullah  SAW  masih  hidup?.  Kemudia  ibnu  Umar  berkata  lagi:
Rasulullah  SAW  telah  melarang  kita  darinya  dan  kami  bukanlah orang-orang yang melacur”.
73
Menurut  para  Ijma  ketika  Rasulullah  SAW  mengharamkannya hingga  hari  kiamat, tidak  satu pun para sahabat  yang membantahnya.
Demikian  pula,  ketika  larangan  tersebut  diulang  lagi  oleh  Umar  ra
72
Razak, Rais Lathief, Terjemahan Hadis  Shahih Muslim Jilid II No. Hadis  812 Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1980, cet- 1, h. 167
73
Luthfi, Kawin Kontrak, h. 37
61
semasa  menjabat  sebagai  khalifah,  tidak  satupun  sahabat  yang  hadir saat itu untuk menentangnya.
Al Qurthubi berkata: “Ulama salaf dan khalaf telah sepakat atas keharamannya  kawin  mut’ah,  kecuali  segolongan  orang  yang
berpaling dari kesepakatan tersebut, yaitu syi’ah”.
74
                