c. Alasan akal. Pada hakekatnya tujuanv nikah adalah untuk membina
kelurga, demi mencapai kemuliaan, kebaikan, ketenangan, kedamaian dan kebahagian dunia dan akhirat.
Dari kajian tersebut terlihat bahwa penomena pernikahan yang terjadi dalam masyarakat bertujuan hanya untuk memenuhi kebutuhan nafsu
biologis saja, dengan kata lain menghalalkan menyalurkan nafsu biologis secara halal menghindari zina. Penulis akan mengkaji bagaimana
sebenarnya hukum Islam memandang nikah wisata tersebut, dengan demikian akan didapat sebuah data yang akurat tentang hukum melakukan
nikah wisata. Oleh karena itu dalam skripsi ini penulis akan memberikan
judul, Praktek Nikah Wisata Di Puncak Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor Jawa Barat Di Tinjau Dari Hukum Islam.
F. Sistematika Penulisan
Masalah-masalah yang dibahas dalam skripsi ini terdapat lima bab dan terbagi dalam beberapa sub bab dengan perincin sebagai berkut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang: Latar Belakang Masalah, Batasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Metode Penelitian, Tinjauan Kajian Terdahulu dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Ketentuan-Ketentuan Dalam Pernikahan
14
Dalam bab ini akan dikemukakan tentang: Pengertian Pernikahan, Rukun dan Syarat Pernikahan, Dasar Hukum
Pernikahan, Macam-Macam dan Jenis Pernikahan Yang Dilarang, Hikmah dan Tujuan Pernikahan.
BAB III : Gambaran Umum Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua
Kabupaten Bogor Jawa Barat Bab ini akan menjelaskan gambaran umum tentang: Letak
Geografis, Letak Demografi, Sosial Ekonomi, Budaya,
dan Olah Raga. BAB IV
: Tinjaun Umum Mengenai Nikah Wisata di Pucak Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor Jawa
Barat Dalam bab ini akan menjelaskan tentang: Pengertian
nikah wisata, praktek nikah wisata, dasar hukum pelarangan nikah wisata, dan faktor penyebab terjadinya
nikah wisata.
BAB V : Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang: kesimpulan-kesimpulan dan saran-saran.
1 15
BAB II NIKAH MIS-YAR DALAM HUKUM ISLAM
A. Pengertian Nikah Mis-yar
Sejalan dengan perubahan waktu dan peradaban manusia yang kian hari semangkin maju, populasi yang terus meningkat dan sarana transfortasi
sebagai faktor mudanya manusia berimigrasi dari satu tempat ketempat yang lain. Seakan mudahnya mengubah luasnya bola dunia menjadi bulatan kecil
yang tidak bisa kita masukan kedalam genggam tangan. Perjalanan yang penuh dilakukan pra ekspeditor seperti Columbus, Copernicus, Deandels,
atau Ibnu Batuta yang menelan waktu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun , dapat ditempuh saat ini hanya dengan hitungan jam.
20
Pada kondisi dunia yang akan tanpa sekat dan batas, terjadinya asimilasi dan percampuran budaya menjadi salah satu yang tidak bisa
dihindarkan, salah satu terjadinya percampuran budaya adalah dengan melangsungkan pernikahan campur antara penduduk negara atau suku
tertentu dengan yang lainnya. Perkawinan yang terjadi antara orang laki-laki yang sedang melakukan
perjalanan baik liburan, tugas kerja, menjalani studi atau yang lainnya, dengan perempuan setempat, dikenal dikalangan masyarakat Arab dengan
20
Adi Irfan Jauhari, “Nikah Mis-yar dan Hak Wanita Dalam Perkawinan : Studi Analisi Hukum Islam”, Tesis S2 Konsentrasi Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2007, h. 52
16