semasa menjabat sebagai khalifah, tidak satupun sahabat yang hadir saat itu untuk menentangnya.
Al Qurthubi berkata: “Ulama salaf dan khalaf telah sepakat atas keharamannya kawin mut’ah, kecuali segolongan orang yang
berpaling dari kesepakatan tersebut, yaitu syi’ah”.
74
D. Faktor Penyebab Terjadinya Nikah Wisata
1. Kebutuhan Nafsu Biologis
Desa Tugu Selatan merupakan salah satu kawasan puncak yang ramai dikunjungi oleh para turis baik lokal mau pun manca Negara,
terutama turis Timur Tengah, mereka datang kesini dan menetap selama 1 Minggu sampai 1 Bulan, mereka berkunjung untuk berwisata
menikmati suasana alam dan ramah tamah masyarakat setempat, dan mereka membutuhkan pelayana yang dapat memenuhi kebutuhan
nafsu biologisnya dengan cara mereka melakukan kawin wisata atau yang disebut kawin mut’ah.
75
Islam melarang melakukan kawin mut’ah atau kawin kontrak, karena kawin jenis ini telah ditentukan batas waktu berlangsungnya,
nikah semacam ini hanya untuk bersenang-senang antara pria dan wanita untuk memuaskan nafsu biologis.
76
74
Ibid., h. 37
75
Doelbari , Wawancara Pribadi, Cisarua, 12 Maret 2011
76
Lutfi, kawin kontrak, h. 16
62
Oleh karena itu, nikah wisata merupakan pernikahan yang dibatasi oleh waktu dapat digolongkan dalam bentuk zina, karena
dalam pernikahan temporer ini tidak ada tujuan untuk membentuk
keluarga dan tidak terbebani tanggung jawab dari ikatan pernikahan.
2. Faktor Lingkungan
Desa Tugu Selatan terdapat kampung Sampay atau yang dikenal dengan nama kampung Warung Kaleng terdapat beberapa rumah dan
villa sebagai tempat tinggal turis Timur Tengan yang bercampur baur dengan rumah penduduk setempat.
Para turis Timur Tengah berwisata ke puncak untuk menikmati wisata alam dan hiburan-hiburan. Sedangkan yang terjadi dari
beberapa pria Saudi yang bepergian ke luar negeri dan menikahi wanita untuk periode waktu tertentu, merupakan suatu hal yang
kebiasaan mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan nafsu bilogisnya.
77
Hal ini menyangkut budaya mereka melakukan kawin mutah, tidak menutup kemungkinan untuk menyalurkan seksualnya
dengan cara melakukan nikah wisata.
77
http:www JEDDAH Berita SuaraMedia, artikel diakses pada 21 January 2011
63
3. Kebutuhan Ekonomi
Banyaknya turis yang berdatangan kedaerah puncak tersebut memberikan penghasilan yang banyak bagi sebagian warga kampung
tersebut, sehingga dengan adanya para turis tersebut banyak para pekerja seks komersial mempaatkan para turis sebagai lahan uang.
78
Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari mereka melakukan nikah wisata, karena mereka melakukan pekerjaan ini sulit
mencari lahan pekerjaan dan pekerjaan yang mereka lakukan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka mereka tertarik untuk
melakukan nikah mut’ah atau kawin kontrak dengan bayaran yang besar,
79
dimana para turis Timur Tengah yang menikahi mereka biasanya harus membayar mahar dalam jumlah lumayan besar.
.
78
Doelbari, Wawancara Pribadi, Cisarua, 12 Maret 2011
79
Tu nama samaran, Wawancara Pribadi, Kp. Kaleng Cisarua, 15 Maret 2011
64